DUA

1.8K 78 0
                                    

Akankah aku mampu melewati malam ini? Apakah tanganku sanggup bergandengan dengan dia? Apa hal ini tidak akan merubah rencana yang sebelumnya sudah kususun rapi? Hhh..... langit malam hanya mampu memperlihatkan bintang-bintang yang bertaburan di langit padaku tanpa satupun jawaban

Kita berdua sampai di tempat perjamuan yang dilaksanakan di taman mewah milik Keluarga Agatha.

"Gugup?" Kudengar bisiskan halus dari El dan kujawab dengan sebuah gelengan tegas. Untuk apa juga aku merasa gugup, Tuhanku terlalu besar sehingga aku tidak merasakan gugup sama sekali walaupun aku memiliki beberapa rasa kekhawatiran. Bagaimana kalau aku malah membuat kacau acara ini? Bagaimana nanti kalau aku akan diperolok dan dipermalukan oleh El? Aah aku tidak boleh suudzon, lagipula niatku datang ke acara ini untuk menyelamatkan sahabatku dan kurasa dengan niat seperti itu aku akan terlindungi.

Aku sempat melihat seulas senyuman yang diperlihatkan El sepertinya dia senang dengan sandiwara ini namun senyum itu hilang seketika tergantikan dengan ekspresi datar khas Alendra Geraldo dan saat aku mengikuti arah pandangnya, aku tau penyebabnya. Tidak jauh dari kami berdiri 5 orang yang merupakan orang penting dalam acara ini.

ALENDRA PHOV

Senang rasanya bisa menggandeng tangan seorang Fatima Aisyah yang aku yakini belum pernah digandeng oleh pria asing lainnya. Menyenangkan juga karena bisa melihatnya tersenyum walaupun dengan sedikit ancaman dariku heheh. Semuanya berjalan lancar  tapi tentu saja belum selesai karena kita masih harus menghadapi orang tuaku. Hal ini aku lakukan jujur saja tanpa sebuah perencanaan, Tyas pun hanya menyerahkan semuanya padaku.

"Ingat! Hanya ikutin cara main gue dan jangan pernah sekalipun lo lepasin tangan gue" sempat ku ingatkan lagi wanita yang terlihat bersinar dengan hijabnya itu untuk membuatnya lebih nyaman lagi.

"Pa..ma.."

"Wah ini dia orang yang ditunggu-tunggu, eeh.. itu siapa El?" Mama bertanya sambil tersenyum tapi jangan tertipu dengan senyuman manis wanita bule yang sudah berumur ini.

"Dia pacar kamu El?" Tanya Elicks mama Tyas.

"Iya mom.. dia pacar El" kali ini Tyas mencoba membantuku. "Ini alasan kenapa Tyas selalu tidak ingin pertunangan ini terjadi"

Jangan kalian tanya keadaan Fima saat ini. Dia jelas sekali ketakutan karena saat ini dia menggenggam tanganku kuat sekali. Tapi kenapa aku senang saat dia ketakutan? Apa karena reaksi yang dia tunjukkan seperti meminta sebuah perlindungan dariku? Aah entahlah yang jelas aku sangat senang.

"Fima lah alasanku memutuskan pertunangan 2 bulan lalu ma..pa..om..tante"

"Lalu? Apa kamu pikir dengan membawa pacar kamu kesini pertunangan ini akan dibatalkan? Jangan jadi anak yang tidak kenal papa El justru kamu akan membuat pacar kamu ini sakit hati karena melihat pertunangan kamu dan juga Tyas" papa sudah menceramahiku dan seakan semuanya berjalan sia-sia, Tyas menatapku meminta agar aku melakukan sesuatu.

"Papa tidak bisa melakukan ini! Bagaimana dengan Fima?"

"Kalian berdua tidak bisa bersatu! Mama yakin kamu bisa melihat hal itu El! Kalian berbeda"

"Pa..maa.. acaranya sudah mau dimulai" tiba-tiba si pewaris datang. Dia adalah Edwardo Derevano Nathanda Geraldo dengan kata lain dia adalah kakakku. Dia kemudian menatap Fima dengan tatapan yang sulit kuartikan apa mungkin mereka berdua sudah saling kenal?


harusnya part ini sebelum R E V A N, maaf atas kesalahannya canss......

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang