NOW I LOVE YOU?

1.3K 61 0
                                    

DRRT!! DRRRT!! DRRRRRTTTTT!

Ponselku bordering, ketika aku melihat siapa yang menelpon dengan semangat 45 aku menjawab panggilan itu.

"Halo Assalamualaikum Mbak, wah tumben-tumbennya nih nelpon ada apa?"

"............"

"Oke.. Fima tunggu yah Mbak"

"............"

"Iyaa, walaikumsallam"

Mbak Asha bakalan datang ke apart, dia mau menginap disini sampai minggu depan. Ini dikarenakan suaminya pergi dinas ke pelosok sumatera, sudah lama juga sih Mbak tidak datang menjengukku.

Ketika aku turun ke bawah, tidak sengaja aku melihat sebuah mobil sport hitam parkir di depan apartemen. Tapi tidak mungkin dia kan? Aku berusaha untuk terlihat biasa saja dan kembali dengan ekspresi datar aku masuk ke dalam mobil dan melaju ke salah satu minimarket terdekat.

Setelah selesai berbelanja, tidak sengaja lagi aku melihat sebuah mobil sport hitam terparkir tidak jauh dari mobilku. Sebenarnya aku penasaran, siapa pemilik mobil mewah ini. Mungkin saja dia, atau orang lain?

Ketika aku melewati taman, sebuah mobil hitam langsung menyalip di depanku. Aku cukup heran, tapi setelah aku menerima pesan di handphoneku, aku mulai mengerti. Bingung juga sebenarnya, entah aku harus mengikuti kemauannya atau mengabaikannya begitu saja. Tetapi......yah mungkin memang aku harus mengabaikannya. Dia sangat berbeda dan sangat diharamkan bagiku untuk berdekatan dengannya. Mengabaikannya adalah salah satu tindakan yang bisa membuktikan bahwa aku memang tidak ingin berurusan dengan dia. Bahwa aku lebih memilih Tuhanku daripada dia.

Kulalui mobil hitam yang kini berhenti di parkiran taman, beberapa kali handphoneku berbunyi tapi kuabaikan. Maafkan aku El, aku hanya memilih Tuhanku dibandingkan kamu. Aku sungguh minta maaf.

Malam pun tiba, El masih saja terus menghubungiku. Tapi tidak satupun pesan atau telepon darinya yang aku balas. Aku juga merasa bingung sebenarnya ada apa ini? Menghubungiku terus menerus, ini tidak biasanya. Pikiranku yang berkecamuk itu hilang seketika saat Mbak Asha tiba di apart. Setelah beres-beres aku dan Mbak Asha kemudian duduk sambil menikmati cemilan dan tayangan Tv yang menghibur.

Saat sedang asyik tertawa, tiba-tiba saja aku penasaran bagaimana reaksi Mbak Asha saat mendengar nama Revan? Apa dia masih peduli pada pria yang pernah 'dicintainya' itu? Tapi aku juga takut jangan sampai hal itu merusak suasana hatinya lagi. Tidak bisa kubiarkan kakakku ini tersakiti lagi, karena akupun tau betapa dia sangat mencintai Revan tapi dia lebih memilih bersama dengan Allah SWT dibandingkan dengan Revan.

"Kamu kenapa Fima?"

"Aku? Aku baik-baik saja"

"Kamu terlihat seperti memikirkan sesuatu, apa itu? kamu bisa cerita sama Mbak"

"Fima tidak apa-apa Mbak. Fima ngantuk mau tidur duluan"

"Kamu berpikir tentang seorang pria?"

"Apa yang Mbak bicarakan?" aku menanggapi pertanyaan kakakku dengan sebuah pertanyaan juga. mengapa mereka sangat mudah menebak apa yang aku pikirkan? Apa aku sangat mudah ditebak? Tapi aku sudah berusaha sekeras mungkin untuk terlihat biasa saja.

"Aah.. ternyata benar, kamu sedang memikirkan seorang pria. Kamu....." "apa yang Mbak tau tentang Fima sekarang?! Mbak tidak bisa seperti ini, mengambil kesimpulan begitu saja, Fima tidak pernah berpikir tentang seorang pria. Tidak ada untungnya......"

"Mengapa kamu emosi? Mbak hanya bertanya baik-baik tapi kamu sudah meresponnya dengan penuh emosi. Mbak hanya mau mengingatkan, sesungguhnya puber itu boleh saja karena ini memang masa kamu. Tapi ingat Fima! Agama kita melarang untuk bersentuhan dengan lawan jenis yang belum sah bagi kita. Biarlah orang berkata kalau kita kampungan, dunia ini tidaklah abadi yang abadi hanyalah dunia akhirat semata. Tidak boleh bagi kita meletakkan pria di atas orang tua dan Allah SWT"

Apa yang mbak katakan itu memang benar. Ini bukan kemauanku untuk terus kepikiran tentang anak pewaris itu. aku juga tidak tau kenapa bisa seperti ini. Setelah sadar kalau aku sudah salah karena telah membentak kakakku sendiri, akupun meminta maaf dan kemudian beranjak ke tempat tidur. Tenggelam seperti sinar bintang yang mulai hilang saat sang surya menampakkan dirinya kembali.

Vote and komentarnya cans.........

cek FUTURE juga cans

Love you guys.....

*Author Junior

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang