EXTRA CHAPTER(Sepatu Roda dan Kerudung)

1.8K 62 5
                                    

Setelah anak-anak sudah dijemput oleh orang tuanya, aku mulai berjalan ke taman itu. Cukup lama aku tidak melihat sosok itu, dan kali ini aku ingin melihatnya lagi aku ingin bertanya.

5 menit, 10 menit, sosok itu belum juga terlihat. Biasanya tidak butuh waktu lama aku duduk di bangku panjang ini sosok itu akan mendatangi diriku dengan sendirinya dan es krim di tangannya lalu dia akan mulai bercerita panjang lebar tanpa memberikan kesempatan bagiku untuk menyela. Sudah 3 kali dia mendatangiku dan tanpa salam atau kata pembuka dia akan langsung memulai ceritanya entah cerita apa saja mulai dari bagaimana dia bangun, apa saja yang terjadi di rumahnya, dan bagaimana dia menjalani harinya.

Awal pertemuan kita, saat itu aku kelelahan dan melihat sebuah bangku yang tampaknya sangat nyaman untuk digunakan beristrahat hanya 3 menit aku menutup mataku tiba-tiba aku merasakan sesuatu atau seseorang menghalangi sinar matahari yang menyinari mataku sedari tadi dan begitu aku membuka mata, sebuah senyuman manis langsung menyapaku dan tanpa basa basi dia duduk di sampingku sambil mengacuhkan tatapan bertanya dariku. Setelah cukup puas dia bercerita sosok ini selalu menengok ke kanan dan langsung berlari meninggalkanku. Ini sudah berlangsung selama 3 hari dan hari ini aku harus bertanya kepada sosok misterius itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.20 saat kakiku mulai melangkah pulang, sedang asyik-asyiknya berjalan tiba-tiba.........

BRAAK!!

"Aaaaaaaaaaaa papaaaaaaaaaaa"

Aku menabrak anak kecil yang sedang asyik bermain sepatu roda, alhasil anak itu pun menangis sambil memanggil orang tuanya. Untuk menunjukkan rasa bertanggung jawabku aku berusaha membujuknya.

"Sshh!! Anak cantik gak boleh nangis, kakak minta maaf yah. Mau kakak belikan es krim?"

Anak ini mulai melihatku dan akhirnya tangisnya pun reda sambil menggenggam tanganku anak ini kemudian mulai menarikku ke kedai es krim.

Tapi, setelah aku perhatikan baik-baik aku tau! Aku tau ini dia!! Gadis kecil yang aku tunggu!! Gadis kecil yang selalu mendatangiku dan bercerita mengenai harinya. Aku melihat gadis cantik ini tersenyum saat mendapatkan es krimnya tidak ingin kesempatan emas ini hilang begitu saja aku pun mengajak dia untuk duduk aku harus tau dia siapa!

"Hai" aku memulai percakapan sambil mengulurkan tanganku dan disambut dengan tangannya yang kecil dan imut itu.

"Nama kamu siapa?"

Hening!

Masih belum ada jawaban, anak ini masih senang dengan es krimnya.

"Reyna"

Aku berpaling dan kemudian memfokuskan kepada gadis kecil bernama Reyna ini.

"Nama aku Reyna kak. Kakak bisa memanggilku Reyn" lanjut Reyn sambil tersenyum kepadaku.

"Ee.. Reyn kamu...."

"Kak! Kerudung Kak Fima bagus deh, Reyn juga mau yang mirip Kak Fima" Reyn langsung menyela perkataanku, aku tersenyum mendengar apa yang sedang dia bicarakan tapi telingaku juga menangkap sebuah kalimat 'Kak Fima' tapi darimana dia mengenalku? Aku bahkan belum mengatakan namaku. Selama ini Reyn selalu bercerita tapi ini kali pertama Reyn memanggil namaku.

Masih dengan senyuman yang terukir di bibirku aku membalas ucapan Reyn.

"Kerudung Reyn juga bagus kok warna pink nya cocok sama wajah Reyn yang imut" kataku gemas sambil mencubit pipinya.

"Tapi Reyn tau darimana nama Kak Fima? Kak Fima kan belum pernah bilang. Kenapa juga Reyn selalu duduk dan bercerita dengan Kak Fima padahal Reyn belum kenal dengan kakak"

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang