"Maafkan aku tapi aku tidak akan melakukannya apapun itu Yas" tanpa penjelasan aku langsung menolak apapun tawarannya nanti.
"Ooh tolonglah, aku sangat membutuhkanmu kali ini Fim!!"
"Tidak akan ada pengaruhnya Yas, ada atau tidak ada aku disana pertunanganmu tetap berlanjut"
"Lo harus datang sebagai pacarnya El!!"
"APA?? Aku tidak akan melakukannya!! Kamu tau apa akibatnya kalau aku masuk ke kehidupan kalian? Kehidupanku akan di obrak-obrik oleh keluarga kaya kalian dan aku tidak suka hal itu! Lagipula aku dan El beda agama apa orang tua kalian akan percaya begitu saja? Melihat aku berjalan disampingnya sambil menggunakan hijab sedang dia dengan kalung salipnya"
"Hhh.... gue tetap memaksa lo buat datang. Masalah tadi biar gue pikirin dulu"
ALENDRA PHOV
"Tyas!!" Dengan raut wajah tidak suka seorang Tyas Agatha melihatku.
"Ikut gue!!"
"Gak mau!"
"Ini tentang perjamuan!" Kukecilkan suaraku karena tidak ingin orang lain mendengarnya. Setelah mengetahui tujuanku, dia pun mengikutiku ke sebuah tangga sunyi.
"Lo harus bicara dengan orang tua lo! Apa lo masih gak kapok juga haah?! Gue kan udah bilang kalo gue mau bebas!! Gue gak mau tunangan sama lo! Gue masih.............."
"STOP!!!! Dengar baik-baik yah Geraldo! Ini bukan kemauan gue! Kalo emang lo ga suka, ngomong dong sama orang tua lo bilang kalo mereka gak harus datang ke acara itu! Selesai kan?"
"Cewek gila! Kalo semudah itu gue gak mungkin buang-buang waktu ketemuan dengan lo. Mereka yang pengen pertunangan ini bukan gue!!"
"El!! Lo juga tau gimana keluarga gue. Gue emang suka sama lo! Cinta sama lo! Tapi itu duluuu!! Gue gak bakal maksa kayak gini gue muak liat muka lo"
Pertunangan ini bisa membawa bencana karena aku tidak menyukai Tyas. Ini hanya akan menjadi pernikahan 2 perusahaan. Aku masih belum move on dari gadis itu, gadis kecil yang dengan anggunnya berjalan kearahku......akkkh!!! Aku hanya tertarik dengan gadis itu dan bagaimanapun caranya pertunangan ini harus dibatalkan.
Ketika aku berbalik, mencari Tyas aku melihat gadis berhijab itu berjalan ke arahku dengan menunduk. Aah.... betapa aku ingin memeluk tubuh mungil itu. Dan tiba-tiba saja sebuah ide gila melintas dipikiranku.
"Fatimah Aisyah......" dia sempat melihatku tapi seperti tidak mendengarnya dia meneruskan langkah kecilnya itu.
"Hei...hei tunggu sebentar" kuusahakan mendekatinya dan memegang tangannya tapi diluar dugaan! Dia menghempaskan tanganku begitu saja dan mengambil dua langkah menjauh dariku.
"Aku akan bicara denganmu tapi dengan posisi seperti ini"
"Ikut gue!" Kataku sedikit memaksa.
"Maafkan saya, tapi saya tidak tertarik mengikuti caramu. Kalau ingin bicara silahkan bicara disini"
"Oke gue gak bakal maksa. So, lo pasti udah dengar tentang perjamuan kan?"
Dia hanya menggangguk lemah.
"Gue mau lo datang ke acara itu!" Dengan mantap dan satu tarikan nafas akhirnya kalimat itu keluar dari bibirku
"APA!!? Apa yang membuat kamu begitu yakin saya akan setuju dengan hal itu? Kamu terlalu memandang saya seenaknya!" Jawabnya tak kalah mantap.
"Gue yakin 100% lo bakalan datang"
"Atas dasar apa?"
"Yah... lo pikirin aja dulu tawaran dari gue kalo lo gak mau datang atas permintaan gue, lo harus siap terima keadaan Tyas yang yah.. boleh gue bilang cukup mengenaskan. Lo pasti tau dia dua bulan lalu kan? Aah.. mungkin gue bakalan buat yang lebih kejam lagi deh. Tapi kalo lo datang, gue janji Tyas bakalan baik-baik aja dan tentu saja gue gak bakalan ngelanggar batas agama lo, gak ada kontak fisik selain gandengan. Gimana? Menarik kan?" Dengan penuh kemenangan aku menatap gadis cantik bersinar ini kalau menyangkut Tyas, dia pasti akan berpikir keras.
"Maaf tapi saya tidak tertarik" jawabnya sambil meninggalkanku tentu saja aku terus mengejarnya dan membujuknya.
"Lo tega sama Tyas? Lo nolak mentah-mentah? Lo gak pikirin dulu? Penawarannya menarik loh, gue gak bakalan macam-macam" aku harus berusaha supaya dia bisa pergi sebagai pasanganku. Dia, hanya dia gadis yang entah seperti memiliki ikatan dengan gadis yang sering membayangiku.
"Hhh.... baiklah, aku ikut. Tapi jam 11 malam aku harus sudah di apartemen dan aku akan tetap menggunakan hijabku apapun yang terjadi"
Dengan senyum sumringah aku menanggapinya. Ooh... sungguh aku ingin sekali memeluk tubuh mungil itu.
Dan disaat itu juga, keinginan untuk memilikinya seperti menjadi raja dalam diriku. Dengan menatap punggung kecil indahnya itu aku bertekad 'apapun yang terjadi kamu tetap akan menjadi milikku'.
Maaf yah..... part ini sebagai bayaran atas keterlambatan updatenya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta
Jugendliteratur"Ini cinta Aisyah! kelak kalau kamu sudah mau membuka hati untuk pria lain, kamu akan merasakan apa yang aku rasakan tapi semoga kamu hanya menyukai yang seiman denganmu"