Chap Sepuluh

1.5K 95 9
                                    

Joongki menutup pintu rumahnya dengan pelan lalu memukul pelan lengan nya yang pegal.Ia menengadahkan kepalanya menatap Hyekyo yang masih menggeram kecil.

"Kenapa komedinya bisa berhenti tiba-tiba? Aish, badanku benar-benar pegal-pegal." ucap Hyekyo lalu beralih membalikkan badannya menatap Joongki.

Joongki menatapnya dengan bingung.

"Kau baik-baik saja? " lirih Joongki.

Hyekyo menatap Joongki lekat lalu memutar bola matanya dan tertawa pelan.
Ia mendekat, Joongki masih memasang wajah polosnya.

"Apa kau baik-baik saja Joongki? " tanyanya masih menahan tawanya.
Joongki menatap keatas-atas langit,memasang wajah bodohnya.

"Lihat ini"

Ia terkejut dan meringis ketika Hyekyo menekan pelan tulang bawah matanya.

"Ini pasti terkena lututku kan? Saat kejadian tadi,kepalamu terdorong ke area lututku kan? "

Hyekyo menghela nafas,Joongki tidak menjawab apapun dia masih memasang wajah bodohnya.

"Mandilah, setelah itu segera tidur okey? " ucap Hyekyo lalu berlalu setelah dia mengacak pelan rambut Joongki.

***

Hyekyo membuka kamar Joongki dengan perlahan lalu mendekat kearah Joongki yang masih terlelap. Ini sudah hampir tiga minggu sejak mereka ke taman bermain itu.Dan Hyekyo seperti sudah terbiasa membangunkan Joongki.

Hyekyo mengelus pelan rambut Joongki lalu tersenyum tipis.

Pria itu benar-benar aneh. .
Terkadang ia bisa bersikap biasa tapi terkadang terlalu bodoh dan kekanakan.

Hyekyo menggeleng pelan,ia tertawa sejenak.Entah mengapa, berapa minggu ini ia begitu nyaman bersama Joongki.
Tertawa bersama, memasak bersama, dan menonton bersama. Ia juga tidak memungkiri bahwa Joongki adalah pria tertampan yang pernah ia temui dan mencuri 'sedikit' hatinya.

Hyekyo beranjak berjalan menuju jendela kamar Joongki,ia hendak membuka gorden kamar itu.

"Srek"

Ia menatap keluar jendela itu yang langsung menampakkan pekarangan rumah mereka.
Hyekyo mengerutkan sejenak keningnya, melihat sebuah mobil sedan hitam menuju pekarangan rumahnya.

"Nugu?"

Hyekyo terkesiap merasa matanya ditutupi sesuatu. Ia tersenyum geli lalu membalikkan badannya. Dan menggelitiki badan orang didepan nya.
Joongki tertawa keras dan berusaha menjauh dari Hyekyo.

"Aaa, aku menyerah" ucap Joongki terengah-engah sambil membungkuk.Hyekyo mengangguk lalu mendekati Joongki.

Joongki menoleh kearah kaca jendela kamarnya. Lalu tersenyum lebar.

"EOMMA!"

***

Hyekyo menghela nafas, ia mengikuti tarikan Joongki yang buru-buru berjalan cepat kebawah.

Ia meringis pelan ketika Joongki meliriknya sekilas lalu meninggalkan nya dan berlari cepat menuju pintu utama.

"Eomma!"

Hyekyo menatap ibu Joongki yang sudah terpaku didepan pintu.

Dari jarak dua meter Hyekyo masih bisa melihat mata ibu Joongki yang berkaca-kaca. Hyekyo membalas senyuman Ji Eun dibelakang ibu Joongki sambil membawa beberapa plastik belanjaan.

"Bruk! "

Joongki memeluk ibunya dengan cepat.
Ibu Joongki menangis dengan lirih.

"Aku sungguh merindukanmu Joongki." ucap ibunya disela-sela isakannya.

Mianhae(SongJoongKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang