Eighth Album × Une mauvaise idée

1.7K 317 5
                                    

Une mauvaise idée : A bad idea

×××××



Jisoo menghabiskan se-mangkuk ramyeon dengan rakus sehingga membuat Jinyoung dan Doyoung menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Kau tidak takut gendut apa?" Tanya Jinyoung seraya menyodorkan serbet kepada Jisoo. Jisoo mengambilnya lalu membersihkan mulutnya yang memerah karena kuah ramyeon.

"Tidak juga.. Aku kan setiap hari latihan nge-dance. Aku juga kurang tidur, itulah sebabnya berat badan ku ya segini-segini aja. Malahan kalau kau liat dengan teliti, aku merupakan member yang paling 'berisi' daripada yang lain, kadang aku juga bepikir apakah aku harus diet atau tidak.."

"Kau masih menderita insomnia? Yaa, noona, kan sudah ku bilang jangan bekerja terlalu keras. Kalau ada yang membebani pikiran mu setidaknya cerita lah kepada yang lain."

"Ahahaha, tenang saja Maknaeng-ah, aku insomnia karena terlalu banyak bermain hp, bukan karena stress," Setelah Jisoo selesai makan, ia langsung mengemas tas nya dan mengambil hp untuk menghubungi Ren, supirnya.

"Aku pulang duluan ya, terimakasih atas kerjasama nya hari ini," Jisoo menundukkan kepala kepada Jinyoung, Doyoung dan beberapa crew inkigayo yang lain, saat Jisoo hendak menghubungi Ren, Doyoung tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Noona, tunggu dulu,"

"Ada apa?"

"Um, noona masih lapar tidak? Aku habis ini ingin ke zoe cafe bersama Yuta, noona ingin ikut?"

"Ah, tidak usah. Lagipula aku dan Yuta tidak saling mengenal, jadi aku tidak enak."

"Yah, padahal aku ingin menraktir noona.."

"Wah, seriusan? Loh ayoo, kenapa kau tidak bilang daritadi? Kita kesana naik jemputan ku saja ya? Aku sudah terlanjur menghubungi Ren."

"Ahaha, siapp. Tapi aku hanya menraktir 2 makanan ya, tidak lebih." Jisoo mengangguk dengan antusias lalu pamit sekali lagi kepada Jinyoung dan yang lainnya.

×××××



Doyoung mengecek isi dompet nya untuk yang ketiga kalinya. Ia dengan ngeri melihat Yuta dan Jisoo yang terus-terusan memesan makanan tanpa memikirkan kalau mereka sedang di traktir. Tau gini Doyoung tidak menawari mereka makanan gratis. Doyoung lupa bahwa Yuta dan Jisoo adalah tipe orang yang gatau diri, belum lagi mereka salah satu orang yang ga pernah kenyang.

Ia juga heran kenapa Jisoo dan Yuta tiba-tiba langsung bisa akrab meskipun tidak pernah bertemu satu sama lain. Mungkin karena dua-duanya memang aneh sehingga mereka satu pikiran. Doyoung menggelengkan kepalanya lagi.

"Yuta-ssi, kau tau makanan ini? Ini namanya Tarte Topizene. Pasti kau baru pertama kali mendengarnya kan? Hahahaha.. Kau sangat ketinggalan zamaaan!"

"Maksud mu Tarte Tropézienne?  Yaa, hampir tiap hari aku memakan itu di asrama.. sepertinya disini yang ketinggalan zaman itu kau.. Coba kutanya, apakah kau tau makanan ini?" Yuta menunjuk tulisan 'Battenberg Cake' di buku menu. Jisoo mengerutkan keningnya, kebingungan. Yuta tersenyum puas.

"Kau tidak tau kan? Wah, kau harus belajar banyak tentang macam-macam kue. Bukan pemakan sejati namanya kalau belum makan makanan ini," Yuta memanggil pelayan lalu memesan kue yang barusan ia tunjuk ke Jisoo. Jisoo menepuk tangannya dengan antusias mendengar dia akan memakan kue yang berbeda lagi.

Faux Amour [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang