Fifteenth Album × Mignon Petite Habitude

1.6K 269 20
                                    

Mignon Petite Habitude : Cute little habit.

×××××


"Awas Jisoo!" Taeyong dengan cepat langsung menarik tubuh Jisoo dengan panik. Jisoo yang juga terkejut, langsung mengelus dadanya sendiri. Taeyong menghela nafas bersyukur karena sudah menarik Jisoo secepatnya. Karena jika tidak, perempuan itu pasti sudah terkena letupan api.

"Jangan sedekat itu, nanti kau bisa kena api nya. Sini biar aku saja. Kau bumbui daging yang sebelah sana saja,"

"Mianhae, Taeyong-ah," Seru Jisoo dengan mulut cemberut nya. Ini sudah ketiga kalinya Taeyong menegur Jisoo karena gerakannya yang salah. Wajar saja sih, Jisoo memang seumur hidup tidak pernah membakar daging. Tapi Jisoo juga jadi merasa tidak berguna karena dari tadi yang salah selalu dia.

Melihat Jisoo yang cemberut, Taeyong menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Taeyong sadar Jisoo sebenarnya hanya ingin menolong. Tapi semua hal yang Jisoo lakukan itu salah. Perempuan itu pasti sudah terluka dari tadi jika bukan karena Taeyong. Meskipun merasa bersalah, lebih baik seperti ini.

"Jisoo, kalau kau sudah membumbui daging-daging itu, bantu aku menata piring yaa.." Ajak Yuta tiba-tiba. Pupil mata Jisoo langsung membesar dua kali. Ia langsung mengangguk-angguk lalu mengacungkan jempolnya. Akhirnya setelah dari tadi melakukan kesalahan, masih ada yang mau meminta bantuannya.

  ×××××   


"Wah, daebak. Daging panggang Taeyong memang yang terbaik!" Doyoung menghabiskan makanannya dengan sekali liat. Ia sudah menyodorkan piring kosongnya ke arah Lisa untuk meminta daging lagi.

Jisoo juga yang sedari tadi ingin memuji Taeyong, tidak bisa berbicara karena mulutnya yang penuh dengan daging. Ia hanya mengacungkan jempolnya ke arah Taeyong. Sementara lelaki itu cekikikan melihat reaksi teman-temannya yang berlebihan.

"Kalian seperti sedang makan daging bintang lima saja."

"Rasanya memang seperti daging bintang lima kok? Jinjja, kau tidak pernah berniat untuk menjadi chef apa?"

"Hmm, sebenarnya aku memang lebih tertarik menjadi chef daripada idol sih,"

Jisoo langsung menengok ke arah Taeyong, "Terus kenapa kau tidak menjadi chef? Itu kan hal yang kau suka?"

"Entahlah, kurasa bakat menyanyi dan menari ku lebih bagus daripada memasak. Lagipula jika dibandingkan dengan Jaehyun, makanan dia lebih enak."

Jisoo membulatkan mulutnya lalu kembali fokus ke makanan nya. Ia menjadi heran dengan Taeyong. Kalau semangatnya memasak, kenapa dia tetap ingin menjadi idol? Kalau Jisoo menjadi Taeyong, Jisoo pasti sudah menjadi chef dari kapan tau.

20 menit sudah berlalu, sekarang mereka sedang berbaring di tempat seraya memegang perut mereka masing-masing. Selain Taeyong yang memang makan sedikit, yang lain hanya bisa mengerang kekenyangan. 

"Hei, ayo bangun. Abis makan itu jangan tiduran. Nanti kalian gendut.."

"Aku gaakan gendut kok. Setiap kali aku makan, aku memang selalu tiduran," Ucap Jisoo, Lisa mengangguk setuju.

"Kalau begitu, Doyoung, Yuta, kalian harus bangun. Kalian kan gampang gendut,"

"Ah gamau, gapapa gendut. Gendut itu unyu," Seru Yuta seraya guling-guling di lantai dengan malas.

"Setuju, Jisoo-noona juga pernah bilang kalau lelaki yang agak gemuk itu menggemaskan,"

"Kapan aku bilang itu?" Doyoung mengedipkan matanya ke arah Jisoo. Jisoo mengerti kodenya.

Faux Amour [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang