Pintu ruangan sasori terbuka yang membuat semua orang yang berada disana langsung berdiri.
"Bagaimana keadaan sasori dok? "
"Dia sudah melewati masa kritisnya, tapi untuk saat ini sebaiknya kalian membiarkannya istirat. Mungkin besok kalian boleh untuk melihatnya""Ahh.. Terimakasih banyak dok, baiklah kalau begitu sebaiknya kita pulang"
Semua hanya mengagguk mendengar perkataan ibu sasori.
"Kalau begitu kami duluan ya oba-san ""Iya, makasih sudah mengkhawatirkan sasori"
Shikamaru dan sakura hanya membungkukkan badannya kemudian berjalan keluar dari rumah sakit.
"Aku lupa sesuatu"kata sakura yang telah berada didalam mobil bersama shikamaru. Ia melepas sabuk pengamannya kemudian membuka pintu mobil shikamaru mengambil tasnya dan keluar dari mobil shikamaru.
"Kau duluan saja"kata sakura yang sudah berada diluar mobil shikamaru.
"Aku akan menunggumu"
"Tidak usah"tersenyum kemudian berjalan memasuki rumah sakit.
Sakura berjalan menuju tempat tadi ia menunggu sasori. Langkah kakinya tiba-tiba berhenti saat mendengar nama sasori disebut. Sakura kemudian membuka sedikit pintu ruangan itu dan melihat ibu sasori yang duduk didepan dokter yang sedang berbicara.
"Maafkan saya, jika anda harus mendengar hal ini"
"Tidak apa-apa, aku juga ingin mengetahui bagaimana keadaanya yang sebenarnya"
"Haa.. Baiklah, jadi kanker telah menyebar sampai pada sisi paru-paru lainnya sehingga tidak mungkin lagi dilakukan operasi dan ini juga sudah berdampak pada bagian organ tubuh lain termasuk otak shingga harapan hidupnya hanya 10%-18% saja"
"Aku tau itu akan terjadi, haaa... Terima Kasih banyak dok karena telah merawatnya hingga hari ini"berdiri kemudian membungkukkan badannya pada dokter.
"Anda benar-benar kuat" kata dokter pada ibu sasori yang membuat ibu sasori tersenyum kemudian kembali membungkukkan badannya dan berjalan keluar ruangan.
Sakura yang berada diluar ruangan dengan cepat bersembunyi saat melihat ibu sasori berjalan keluar. Setelah ibu sasori berjalan membelakanginya barulah ia keluar dan menatap ibu sasori dalam diam, ia tau bahwa sekarang ibu sasori menangis, dari punggungnya yang bergetar.
Sakura menghapus air matanya kemudian berjalan kembali sesuai dengan tujuannya tadi, mengambil barang yang dilupakan oleh nya.
.
.
.
.
"Tadaima""Okaeri, ehh... Sakura kenapa kemari? "
"Memangnya tidak boleh kaa-san? "
"Tentu saja boleh, tapi apa terjadi sesuatu? "
Sakura yang sudah melepas sepatunya berjalan menghampiri ibunya kemudian memeluknya.
"Tidak ada, aku hanya rindu pada okaa-san"
"Ehh.. Pasti terjadi sesuatu kan, ceritakanlah pada kaa-san, kaa-san pendengar yang baik lohh"
Aku baru sadar bahwa semua Ibu selalu mengetahui apa yang terjadi pada anaknya batin Sakura tersenyum pada ibunya.
"Maafkan saya dan makasih okaa-san" memeluk sekali lagi ibunya kemudian berjalan menuju kamarnya.
"Mandilah kemudian turun untuk makan. kau pasti belum makan, kaa-san sudah masak banyak makanan untukmu"teriak ibu sakura
"Hn" gumam sakura masih berjalan membelakangi ibu sakura yang sedang tersenyum.
.
.
.
.
Sakura menatap seluruh orang yang berada didalam ruangan ini dalam diam, tidak ada tangis yang dilihat sakura sekarang ia hanya melihat kebahagiaan yang berada dalam ruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Cherry blossom (Complete) ✔
Fanficsakura haruno gadis yang ceria dan cerewet tiba-tiba menjadi seorang yang dingin dan keras kepala.sifatnya yang berbeda dari gadis lain membuatnya terlibat dengan beberapa pemuda.