Ketika Kath terbangun, kamar itu masih agak gelap. Tapi mungkin karena tirai beludru berat itu yang cocok sekali menghalangi cahaya matahari untuk masuk.
Begitu memeriksa ponsel yang berada dimeja samping tempat tidur, ia terkejut melihat sudah pukul sepuluh lewat.
Kathrina menggosok mata dengan punggung tangan sambil menyibak selimut, sambil mengamati Kevin yang tidur di sofa, namun pria itu tidak bergerak sama sekali.
Bergerak dengan sangat hati hati agar Kevin tidak terbangun, Kath berjalan kearah sofa.
Kevin berbaring miring. Kepalanya dengan rambut hitam acak acakan dan bertumpu diatas tangannya, serta bulu matanya yang panjang membentuk rumbai yang membayangi pipinya.
Dalam tidur, wajahnya tampak lebih muda. Juga lebih lembut. Manis, seksi, dan ahli mencium.
Selimutnya terkuak dalam lipatan diseputar pinggangnya, sehingga dadanya benar benar telanjang dan untuk pertama kalinya Kathrina dapat melihat tubuh indah yang disembunyikan Kevin dalam setelan kantornya.
Bahu Kevin lebar, dan dadanya cukup kokoh untuk membiarkan kepala Kath berbaring diatasnya. Kath menggigit bibir saat mengingat kejadian tadi malam.
Lengan biseps Kevin tidak berotot menonjol seperti milik mereka yang rajin pergi ke gym. Tetapi jelas ia bukan jenis orang yang tidak aktif, terlihat dari otot otot kencang dibawah kulitnya yang bersih.
Kulitnya pucat, bewarna coklat muda, dengan dihiasi bulu dada yang meruncing kebawah menjadi garis yang menggairahkan dan menggoda menuju...
"Sudah melihat cukup bayak?" terdengar gumamam mengejek, dan tirai mata hitam tersibak memperlihatkan sepasang mata hitam yang tajam dan terlihat berminat.
"Curang!" seru Kath. "Kukira kau sedang tidur!"
"Aku tau." Kevin menguap serta akan bergerak terlentang lalu menyadari bahwa mungkin bukan gagasan yang baik untuk menempatkan dirinya diposisi rawan seperti itu... Maka ia tetap berada ditempat semula.
"Kukira setelah peristiwa tadi malam kau akan menjaga jarak."
Kath hanya berdeham dan heran melihat tatapan Kevin yang menjadi gelap seperti itu. Tentu bukan karena menatap dirinya dengan piyama yang sopan dan rambut yang mencuat kesegala arah.
Kevin mengganti topik. "Jam berapa sekarang?"
"Sudah siang, hampir jam sepuluh. Kita bangun kesiangan."
Kevin mengerang dan merenggang. "Kutukan dari Sally."
"Siapa Sally?"
"Koki dan pengurus rumah, tapi sudah seperti keluarga bagi kami semua."
"Mengapa kau tak mengenalkannya padaku tadi malam?"
"Aku lupa." Kevin lupa menjaga posisi sopan tubuhnya dan berbaring terlentang menatap Kath. "Aku sedang memikirkan hal lain."
Kath menelan ludah dan berharap Kevin tidak melakukan hal yang seperti dipikirannya sekarang.
Tentu tak masalah jika Kevin menatapnya seakan ingin melahap Kath hidup hidup saat didepan Evelyn, tentu Kath takkan merasa keberatan.
"Apakah sebaiknya kita turun, paling tidak untuk minum secangkir kopi?"
"Mmm," desah Kevin, tanpa menjanjikan apa apa. Terus terang itu hal terakhir yang ingin dilakukannya.
Yang dia inginkan sekarang adalah ingin melanjutkan apa yang dengan terpaksa ia hentikan tadi malam. Menarik Kath diatasnya, menciumnya sedikit, bercumbu sedikit, kemudian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and The Boss (END)
RomansaKathrina dimintai tolong oleh bossnya CEO dari perusahaan ternama, Kevin Clarkthon, untuk berpura-pura menjadi kekasihnya selama 3 hari saat akan menghadiri acara dirumah orangtua bos muda itu. Kevin ingin menghindar dari kejaran gadis cantik yang t...