Chapter 11 - New Student

12 3 2
                                    

Hari libur telah usai. Semua orang mulai menjalankan aktivitasnya kembali. Seorang laki-laki sedang sarapan di rumahnya ditemani oleh sang ibu. Roti bakar dan susu menjadi menu sarapan pagi ini. Setelah selesai sarapan, ia mengelap mulutnya menggunakan tissue.

"Bu, aku berangkat, ya!" pamit anak laki-laki tersebut lalu mencium tangan sang ibu.

Helfiana mengangguk, "Iya. Hati-hati di jalan, ya. Ibu teh doain kamu biar sakolana lancar, teu aya hambatan. Semangat, ya!"

"Iya, Bu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Hari ini adalah hari pertamanya ia bersekolah di sekolah baru. Ia merupakan pindahan dari Bogor. Ia pindah sekolah lantaran ayahnya membuka usaha di kota ini dan mengharuskan mereka sekeluarga pindah. Kali ini ia berangkat ke sekolahnya menggunakan angkutan umum. Sejenak ia mengingat sebuah pengalaman ketika ada seorang gadis yang dengan suka rela membayarkan ongkosnya karena dompet yang dibawanya tertinggal di halte.

Ah, apa kabar dengan gadis itu?

📷📷📷

Sesudah membayar ongkosnya, ia mulai berjalan memasuki sekolah barunya. Bangunan gedung berlantai tiga itu bisa dibilang cukup megah. Bangunan itu didominasi oleh warna putih yang menandakan kesucian dan terdapat sentuhan gold didalamnya yang menandakan kemegahan.

Ia berjalan seraya menengokkan kepalanya ke kiri dan ke kanan seolah sedang menghafalkan letak-letak ruangan yang ada di sekolah ini. Ternyata kedatangannya mengundang banyak pertanyaan dalam benak para murid. Tak jarang juga para siswi melihatkan kekagumannya kepada laki-laki tersebut.

'Ehh itu siapaa??'

'Anak baru, ya?'

'Ganteng bangeett'

'Ah, masih gantengan Azhar, kok.'

'Manis ya dia'

'Manis, manis lo kira dia gula?'

'Dia masuk kelas berapa, ya? Semoga aja masuk kelas gue.'

'Yeee mimpi lo ketinggian!'

Ia tak menghiraukan ucapan dari para siswi tersebut dan tetap meneruskan langkahnya hingga ia berhenti di salah satu ruangan yang diyakininya merupakan ruangan tata usaha.

Tok..tok..tok..

"Permisi, Pak. Saya murid baru yang pindahan dari Bogor,"

"Ohh iya silakan masuk."

📷📷📷

"Mau ya, Nin? Please.... gue kesepian nih di rumah. Bokap nyokap besok mau ke Batam, pulangnya juga bulan depan. Kan lo tau sendiri selama ini yg nemenin gue Kak Dini. Sekarang dia nggak ada, gue minta temenin siapa kalo bukan lo?" pinta Dinda dengan wajah memelas. Ia baru saja meminta Nindya menginap di rumahnya karena mulai besok orang tuanya sudah harus kembali keluar kota. Maklum, semenjak keberangkatan Dini ia menjadi dekat dengan sang mama, tak jarang juga ia meminta tidur bersama kedua orang tuanya.

"Iya, iya gue mau. Tapi nanti gue izin dulu ya ke Bunda gue," mendengar hal tersebut sontak Dinda langsung memeluk Nindya dengan sangat erat.

Photograph (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang