Chapter 7 - Tak Disengaja

66 6 0
                                    

Tap...tap...tap...

Suara langkah kaki seseorang menuruni tangga membuat seorang wanita paruh baya menengok ke arahnya.

"Eh, Non Dini udah bangun. Sarapan dulu, Non," sapa Mbok Jum seraya meletakkan piring-piring di atas meja makan.

"Iya, Mbok. Oh iya, Dinda belum bangun, Mbok?" tanya Dini.

"Kayaknya sih belum, Non. Daritadi mbok nggak liat Non Dinda keluar kamar," jawab Mbok Jum.

"Kebiasaan banget sih anak itu. Kalo nggak dibangunin nggak bangun-bangun. Yaudah Dini minta tolong bangunin Dinda ya, Mbok. Anak itu emang kaya kebo banget, deh," ujar Dini yang dijawab dengan kekehan Mbok Jum.

"Yaudah, Non. Saya permisi dulu," Dini mengangguk pelan.

📷📷📷

Kringgg.. kringg...kringg...

Suara alarm yang berbunyi membuat sang pemilik membuka matanya. Ia terlonjak kaget melihat dirinya yang masih terbalut mukena dan tertidur di atas sajadah.

'Kok bisa ketiduran gini, sih?' tanya Dinda dalam hati.

Tok..tok..tok..

"Non, sarapan udah siap, Non." Mbok Jum berbicara di depan pintu kamar Dinda.

Dinda yang baru saja melipat mukenanya menjawab, "Iya, Mbok. Dinda mau mandi dulu."

Setelah mendengar jawaban dari anak majikannya, Mbok Jum langsung menuju ke bawah.

Sementara di meja makan, Dini yang ingin mengambil sendok pun diurungkan karena mendengar suara dari ponselnya.

"Assalamualaikum, Ma?"

"Waalaikumsalam, Sayang. Dinda ke mana sih kok mama telepon nggak diangkat?"

"Dinda lagi mandi, Ma. Mama udah berangkat?"

"Sebentar lagi mau berangkat. Nanti kalian nggak usah jemput mama sama papa, ya. Biar kami naik taksi aja."

"Yaudah kalo gitu. Mama hati-hati di jalan, ya. Salam buat papa."

"Iya, Sayang. Salam juga buat Dinda, ya. Love you. Assalamualaikum."

"Iya nanti Dini sampein. Waalaikumsalam."

📷📷📷

"Kak Azhar, temenin Dara nonton tv, yuk!" ajak Adara kepada sang kakak yang sedang asyik bermain game online di kamarnya.

"Minta temenin Dira atau Dino gitu. Kakak sibuk." ujar Azhar dengan mata yang tak lepas dari layar komputernya.

"Dira lagi ngerjain PR, terus Dino lagi bobo." Adara mendekati sang kakak yang sibuk bermain Cash of Clans.

"Kalo Dira ngerjain PR, kok kamu nggak?" Azhar menjeda permainannya dan menatap sang adik.

"Tadi Dara udah ngerjain duluan. Ayolah, Kak." Adara mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Melihat sang adik yang seperti itu, mau tidak mau Azhar harus menemani sang adik untuk menonton tv. Akhirnya ia mengalah dan mematikan komputernya.

Photograph (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang