Granger [7]

2.7K 280 2
                                    


This is my first fanfiction. I hope you're happy to read it! ^_^

P.S. : Dua chap baru ini udah pernah di publish sebelumnya, cuma ada beberapa perubahan. Soalnya, abis di publish kemaren aku gak sengaja ngapus dua chap baru itu, dan ini aku publish ulang lagi. Cuma ada beberapa perubahan sedikit. So, happy reading ^_^

...


Sore ini, angin berdesir pelan. Hanya saja, udara terasa sangat dingin. Tapi tidak bagi Granger junior itu. Saat ini, ia tengah membaca buku di teras rumahnya ditemani secangkir teh hangat di sampingnya. Udara dingin tidak dipedulikannya, ia hanya ingin menikmati angin sore ini.


"Hermione?" panggil ibunya dari belakang. Hermione mengalihkan pandangannya sesaat dari buku yang di pegangnya.


"Mom?" kata Hermione. Ibunya tersenyum lalu duduk disampingnya, dibelainya lembut rambut keritingnya.


"Hermione, kita harus memeriksakan kakimu." kata ibunya tiba-tiba. Matanya membulat.


"Tapi, jam segini? Aku malas, Moom..." katanya dengan nada memelas dibuat-buat, berharap ibunya berubah pikiran.


"Ayolah, 'Mione. Sudah beberapa bulan sejak kau mengalami patah kaki ini, mungkin saja kakimu telah pulih. Jadi, ayo kita periksa." kata ibunya. Hermione mendesah keras sebelum akhirnya membuka suara.


"Baiklah..."


...


Hermione menatap dokter berkacamata itu dengan penuh harap, berharap gips sialan ini bisa terlepas darinya. Ia terus menerus menggerakkan tangannya gelisah. Ia menatap ayahnya yang tengah berbincang dengan dokter itu.


"Dok, bisakah gips ini terlepas dariku sekarang juga?!" tanya Hermione tak sabaran. Ayahnya dan si dokter menoleh ke arahnya bersamaan.


"Wow, rupanya putri Anda begitu bersemangat rupanya." kata si dokter. Ia berjalan menghampiri Hermione dan berdiri di hadapannya.


"Kau yakin ingin melepas gips ini?" tanyanya. Hermione menatapnya jengah lalu mengangguk.


"Baiklah, akan ku lepaskan." katanya. Tak perlu waktu lama, akhirnya gips itu terlepas dari kaki mungilnya.


"Nah, sekarang, cobalah untuk berdiri." titahnya. Hermione meletakkan kedua tangannya di pegangan kursi roda lalu mencoba menegakkan tubuhnya. Terasa berat awalnya, tapi akhirnya ia berhasil berdiri.


"Bagus! Sekarang, coba berjalan menggunakan ini." katanya sambil menyodorkan sepasang kruk padanya. Hermione mengambilnya lalu mengapitnya di antara lengannya. Dengan sekuat tenaga, Hermione berjalan pelan dengan satu kaki yang masih berfungsi dan sepasang kruk yang membantunya.


"Ayo, 'Mione! Kau pasti bisa!"


Seruan semangat dari kedua orang tuanya mampu membakar api semangat di dalam hatinya. Dengan semangat menggebu-gebu, Hermione mengayun kaki kirinya ke depan dan langkah demi langkah tercipta. Sontak, hal itu membuatnya memekik kegirangan.

MugglesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang