Granger [9]

2.7K 302 14
                                    

This is my first fanfiction. I hope you're happy to read it! ^_^

°°°°

Jika kau mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Jika dia kembali, dia akan selalu menjadi milikmu. Jika tidak, dia bukan jodohmu.

~Khalil Gibran~

"Pagi, Miss Granger." sapa salah satu pekerjanya ketika kaki mungilnya melangkah masuk gedung perusahaannya.

"Pagi." balas Hermione diiringi bibir mungilnya yang merekah menampilkan senyum ramah. Kaki-kakinya menuntunnya menuju ruangannya yang berada dilantai tiga. Ia menggantung mantelnya lalu beralih menuju meja kerjanya. Sebelum memulai pekerjaannya, gadis bermarga Granger itu melemaskan otot-otot jarinya.

Tok… tok… tok…

Hermione mendongakkan kepalanya menatap pintu kayu yang berjarak beberapa meter dari mejanya sesaat lalu kembali dengan kertas-kertas dihadapannya.

"Masuk." ucapnya. Pintu mengayun terbuka. Dari ekor matanya, ia melihat Brian tengah berjalan ke arahnya.

"Miss Granger, aku ingin memberitahu kalau hari ini Anda ada rapat dengan Mr. Eduardo." katanya setelah dipersilahkan duduk oleh Hermione.

"Ya, aku ingat itu. Tapi, aku tak ingat kapan rapatnya akan dimulai." kata Hermione.

"Rapatnya akan dimulai pukul sebelas siang nanti, Miss Granger." kata Brian.

"Baik. Terima kasih telah mengingatkanku, Brian." kata Hermione seraya mengulum senyum. Brian tertegun sesaat.

"Sama-sama, Miss Granger. A-aku pergi dulu."

Hermione mengangguk, ia masih setia menampilkan senyumnya hingga pintu dihadapannya kembali menutup rapat. Ia pun kembali pada pekerjaannya yang sempat tertunda.

°°°°

"Terima kasih, Miss Granger. Saya sangat senang dapat bekerja sama dengan Anda." ucap Mr. Eduardo seraya menjabat tangan Hermione. Bibir Hermione melengkung membentuk senyuman lebar.

"Saya juga senang dapat bekerja sama dengan Anda, Mr. Eduardo." balas Hermione sembari melepas jabatan tangannya.

"Ah, sekarang sudah tiba waktunya untuk makan siang. Apakah Anda ingin makan siang bersamaku?" tawar Mr. Eduardo sesaat setelah natanya mengerling ke arah arloji emasnya. Hermione tampak berpikir sesaat, namun akhirnya ia mengangguk setuju.

Pria yang umurnya lima tahun lebih tua dari Hermione itu tersenyum senang menanggapi tawarannya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju luar gedung. Mereka tidak saling diam, mereka berbicara layaknya seorang sahabat yang baru saja bertemu sejak sekian lama. Tapi, topik pembicaraan mereka hanya tentang masalah bisnis. Dan jujur Hermione merasa sedikit bosan dengan topiknya.

"Bagaimana kalau disana?" tanya Mr. Eduardo saat mereka tengah memilih restoran.

"Ehm, kurasa itu tidak terlaku buruk." jawab Hermione sambil mengangkat kedua bahunya. Mereka pun masuk ke dalam restoran lalu duduk di salah satu meja yang kosong. Mr. Eduardo memanggil salah satu pelayan dan memesan beberapa makanan, begitu juga Hermione. Saat pelayan itu telah pergi, Mr. Eduardo kembali mengajak Hermione bicara.

MugglesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang