Hari ini gue nonton sama Zico. Gak, gue gak pacaran sama dia tapi semua orang pikir gue sama dia. Gue juga masih gak tahu keberadaan Jonghyun dan meski udah gue tanyain sama Dongho--karena mereka satu dosbing TA--dia tetap ngasih jawaban yang sama.
"Dia galau sama lo."
Eneg tahu gak sih gue dengernya? Mana kayak Feli mau ngomong sesuatu sama gue tapi udah kayak dikasih kode sama Dongho buat jangan ngomong apa-apa. Gue jadi berasa gatau apa-apa sendirian dan gue benci begitu.
"Lo mau nonton apa?" lamunan gue buyar dan gue sadar tangan gue digandeng sama Zico terus gue langsung nepis begitu aja.
Gue gak biasa, bahkan sama Jonghyun aja gue gak mau digandeng kecuali guenya yang mau. Terus gue mendadak keingetan kalau sama Jonghyun sekarang, pertanyaanya bukan mau nonton apa tapi mau nonton mulai dari mana karena dia pasti selalu beli tiket semua film yang main hari itu dan semua jam yang ada.
Ah gue mikir apaan sih? Gue yang minta putus kenapa gue yang sekarang galau?
"Sera?" Zico natap gue bingung dan gue cuma bisa menghela napas.
"Terserah ajalah. Gue ikutin apa lo mau," gue beneran malas mikir karena gue udah nonton semua film yang ada sama Jonghyun dua minggu lalu.
Pas gue jalan menuju lift, gue gak sengaja lihat Feli lagi duduk bengong sendirian di sebuah coffee shop. Gue malah menduga kalau dia lagi jalan sama Jonghyun dan membuat gue merasa sia-sia mikirin cowok itu.
Tapi nyatanya saat gue lewat counter make up dan lihat sosok yang familiar, gue berhenti melangkah dan Zico yang jalan samping gue juga ikutan berhenti.
"Sera, lo mau beli make up?" tanyanya yang membuat gue langsung menoleh cepat dan menggeleng pelan.
"Lo duluan aja ya. Gue mendadak sakit perut nih."
Gue bahkan gak denger persetujuan Zico karena gue sengaja lari ke toilet yang jaraknya gak begitu jauh dari counter make up biar dia gak curiga. Ada kali gue di dalam sana selama sepuluh menitan sebelum keluar dan gue menghela napas lega karena Zico gak nungguin gue.
Bukannya apa, karena kalau gue sama Jonghyun pasti dia bakalan nungguin. Kalau gue lebih dari sepuluh menit gak keluar, pasti pas gue keluar dia udah pegang plastik yang isinya pembalut karena mikir gue lagi haid.
Gemes sih, cuma kan itu sudah lalu. Sekarang gue harus move on, karena dia udah jadi mantan gue.
"Jonghyun?" telek bilangnya move on, yang ada gue masuk ke counter make up dan manggil cowok yang gue pikir adalah dia.
Bahunya mendadak tegang dan gue yakin itu dia. Karena kebiasaanya kalau gue panggil selalu seperti itu dan saat noleh, dia pasang muka clueless yang kepengen banget gue ketawain terus masukin ke snapchat.
Tapi udah gak bisa karena gue sama dia udah gak ada apa-apa dan gue mendadak keingetan Feli yang tadi gue lihat.
"Kenapa di sini sendirian? Kenapa gak sama Feli?" padahal gue kepengen banget nanya dia kemana aja semingguan gak kelihatan di kampus?
Soalnya gue mau cerita kalau Dongho nyebelin banget bilang dia galau gara-gara gue. Biasa kan kalau gue diresein sama Dongho terus cerita sama dia cuma senyum dan bilang sabar, tapi besoknya gue denger Dongho ditempeleng sama dia.
"Ha? Feli?" Jonghyun natap gue bingung. "Aku di sini karena kamu."
Hah? Sebentar ... sebentar. Maksudnya apaan ya?
"Kamu bilang mau lipstick apa sih itu namanya? Nu nu itulah," dia berusaha jelasin terus ngasih tunjuk beberapa tube lipstik yang ada di tangannya. "Tapi aku gatau kamu maunya yang mana. Nanti kalau beli semuanya, kamu marahin."
"Buat apa beliin aku? Kita udah gak dalam hubungan apa-apa."
"Tapi aku udah janji sama kamu dari dua bulan yang lalu. Janji itu harus ditepatin."
Ugh, kenapa gue sekarang baper sih? Seraphina, ingat dia udah mantan lo. Gak usah baper sama sikapnya dia.
Tapi nyatanya gak bisa, karena dia natap gue lama banget dan nanya, "jadi kamu maunya yang mana? Aku gak mau dimarahin lagi kalau beliin kamu sesuatu tapi katamu pemborosan."
"Yaudah apa yang ada di tanganmu aja."
"Eum ... tapi in beda-beda," Jonghyun kayak ragu terus lihat mbak beauty advistor buat nolongin dia. "Mbak, ini tadi jenisnya apa aja? Saya gak ngerti, jelasin ke dia aja deh."
Ya aslinya gue juga sama clueless juga sama Jonghyun. Tapi dari apa yang gue tangkap, yang ada di tangannya Jonghyun ini beberapa jenis lipstik. Sheer, matte, semi matte sama semi sheer. Gue aja juga merasa bego aslinya karena kayaknya lebih gampangan mecahin case material balance daripada tahu gue mau jenis lipstik apaan.
Menurut gue, Minki sama Feli jenius bisa membedakan semua ini di saat gue aja bahkan baru tahu semua bedanya hari ini. Pantas kata Minki kalau jadi cantik itu ribet dan painful, ya cuma buat moles bibir aja jenisnya sebanyak ini coba.
Gue akhirnya cuma ambil satu yang matte, tapi Jonghyun malah dengan gak mikirnya malah beliin gue semua warna lipstik jenis itu yang totalnya ada 12 warna. Saat gue lihat harga satuannya itu bikin gue mau ngamuk karena, damn ... itu bisa dipake buat beli buku penunjuang TA gue woi.
Tapi udah dibayar sama Jonghyun dan dia mengang tangan gue buat ngasih tas belanjanya saat kita di luar counter make up tersebut.
"Kamu nanti pulangnya hati-hati," Jonghyun ngasih pesan seperti biasa sebelum pisah sama gue. "Yaudah, aku pulang ya."
Gue bodohnya malah ngikutin dia sampai parkiran dan dia kaget saat berbalik ada gue di sana. "Kamu kenapa di sini?"
"Mau pulang."
"Tapi bukannya kamu nonton sama Zico?"
Bentar, kenapa dia tahu? Padahal dia kan gak pernah kelihatan seminggu ini?!
Jonghyun kayaknya tahu gue lagi bingung makanya gue ngomong, "Jisung ngasih tahu. Dia kan tetanggaku."
"Jisung anak kelompok 18?"
Jonghyun mengangguk dan buat gue merasa kalau tiap jurusan itu pasti ada Lambe Turah deh. Gue udah misuh-misuh sendiri dalam hati mengumpat si Jisung ini sampai gue denger perkataanya Jonghyun dan buat gue noleh.
"Apa?"
"Selamat ya. Aku dengar kamu udah pacaran sama Zico."
"Gak!" gue gatau kenapa ngomong ini kenceng banget sampai Jonghyun terlonjak. Gue beneran lupa kalau dia itu anaknya gak bisa dengar suara orang nyaring-nyaring soalnya gampang kagetan. "Gue gak pacaran sama dia!"
"Phina, jangan ngomong lo gue. Itu kasar dan kamu gak pantas ngomong kasar," terus Jonghyun diam sebentar lalu garuk kepalanya yang gue yakin gak gatal karena ini orang penjaga kebersihan. Mandi aja minimal 1 jam dan seringnya gue ketiduran karena nungguin dia kelar mandi. "Lupain omonganku barusan. Itu hak kamu."
Tapi gue tetap berkeras ikut dia pulang dan ujungnya bukannya pulang, ini malah jalan-jalan gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' | Kim Jonghyun ✔
ФанфикWe're not forever But why my heart filled with you again And those word, keep it to yourself ⭐ Alternative universe ⭐ Story in Bahasa Indonesia [Fallin' © 8 Juni 2017]