"Anak gue diajak main terus. Sana buat sendiri coba."
Gue langsung lempar bantal sofa ke kepalanya Dongho yang membuat dia menoleh ke arah gue. Mukanya galak, tapi dia mah mau diem aja komuknya udah galak duluan.
"Gak dibolehin, gimana?" Jonghyun jawab sambil senyum terus lanjut main sama si kembar. Membuat gue langsung dihujani tatapan menilai sama Dongho, Minki dan juga Minhyun.
Jadi ini gue ceritanya lagi main ke rumahnya Feli karena anak-anak maksa reunian. Ada sih Selena ngikut, tapi dia sibuk di dapur sama cowoknya.
Iya dia udah move on dari Minhyun. Katanya cinta bertepuk sebelah tangan itu ada masa kadaluwarsanya dan iyain aja biar cepat kelar.
"Yaudahlah, itu haknya dia," Feli buka suara juga yang gue lihat masih sibuk elus-elus si Salim yang makin gembrot. "Lagian sebelum nilai orang saudara Minki dan saudara Minhyun, apakah kalian sendiri sudah punya calon buat digandeng ke KUA?"
"Tajam," Jonghyun dengernya cuma ketawa doang sementara Minhyun mukanya langsung sepet dan Minki cuma mengangkat sebelah alisnya.
"Lo mau bayarin nikahannya gue makanya berani nanya begitu?"
"Gue bagian dandanin aja ya. Mayan kan lo hemat," malah dilanjut sama Feli yang buat gue ketawa geli dan Minki mendengus.
Minhyun masih gak jelas itu sama ceweknya mau diajak nikah apa gak. Minki mah malah gak ada suaranya kalo ditanyain kapan mau nikah.
Yaudah sih, terserah mereka aja.
"Tapi lo kenapa sih gak mau punya anak?" tanya Feli dan untung aja kita udah pindah posisi di taman belakang.
Anaknya mah udah banyak yang jagain, jadi yaudahlah. Lagian kalo dia tetap di sana, si kembar malah lari ke Feli buat diajak main.
"Gak apa-apa," jawab gue kalem dan minum teh es yang telah disediakan sama bang Aron.
"Lo nunggu apa lagi sih?" Feli melirik gue. "Atau jangan-jangan Jonghyun mandul?"
"Kaga bangsyat."
"Weh, omongan! Anak gue belum boleh tercemar omongan kotor!"
Ujungnya malah debat kusir sama Feli dari omongan kotor terus berujung sama S2 gue yang gak kunjung rampung.
"Phina, ayo pulang," panggilan Jonghyun buat gue noleh.
"Tumben? Elena sama Aria ngusir kamu?" tanya gue yang membuat Feli menahan tawa.
"Udah sana pulang. Usaha sana."
Gue noyor kepala Feli yang balik ditoyor sementara Jonghyun cuma senyum. Tapi sepanjang perjalanan pulang, dia gak ngomong apa-apa padahal biasanya kalau udah ketemu sama Elena sama Aria itu ribut banget ceritain hal recehan apa aja yang mereka lakuin.
Literally, napas sambil mangap-mangap aja diceritain.
"Kamu kenapa?" tanya gue saat kita berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. "Dan sebelum kamu bilang gak apa-apa, aku tahu kamu lagi mikir sesuatu."
"Tapi janji gak bakalan marah dan mukul?"
"Kapan aku begitu?!"
"Sering."
Ya Tuhan, jujur banget sih suami gue ini? Merasa berdosa kan gue sekarang dengernya.
"Marah ya?" tanyanya natap gue melas dan kenapa jadi gue yang mau nangis sih?!
Jonghyun nurutin perkataan gue dan dia gak ngomong lagi soal apa yang dia mau. Bikin gue kepo tahu gak sih.
"Bentar lagi ulang tahun aku," tiba-tiba aja dia ngomong begitu pas kita lagi antri di drive thru salah satu fast food soalnya tadi gue bergumam kepengen makan double cheese burger karena pas baca berita ada pop up fast food.
Maafkan gue yang tak bisa hanya setia kepadamu Jonghyun.
"Mau kado ya? Apaan sini kucariin," iya, gue trauma ngasih dia kado tapi ternyata dia gak suka. Gak ngomong sih kalau gak suka, tapi gue tahunya dari orang lain coba.
Siapa lagi kalau bukan saudara yang terhormat bapak kaktus Minhyun yang ngasih tahu?
Jonghyun menggeleng pelan yang membuat gue mengeryit. Tapi gak bisa langsung nanya karena ini posisinya dia lagi bayar makanan dan pas udah keluar dari area restoran baru dia ngomong yang buat gue lagi minum kesedak mendengarnya.
"Aku minta kado anak boleh gak?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy 1K! Bonchap buat yang kangen mas naif Jonghyun, lol.