6

1.1K 140 3
                                    

Jungkook side

Tunggu! Apa baru saja ada yang mengatakan 'jeon aneh?!' batinku. Aku melihat sekelilingku dan mendapati dua ekor anak hewan didepan lift sedang berbicara. dua orang itu adalah asisten lee dan si alien kim tae.

"Jeon aneh?!" ucapku dibelakang mereka. Kulihat taehyung yang terlihat sangat panik serta asisten lee yang langsung pamit dengan kikuk. Sebelum itu, dia sempat menunduk hormat padaku lalu pergi dengan sedikit berlari. Kadang aku binggung dengan wanita itu. Dia sedang hamil tetapi masih saja banyak tingkah.

Nah, sekarang tinggal mengurus satu anak singa ini.

"Kim taehyung!" pamggilku padanya. "N-ne?" sahutnya tanpa membalikkan badan. "Tatap mataku saat sedang berbicara" ucapku tajam menusuk. Dia langsung dengan cepat membalikkan badannya. Tetapi dengan keadaan mata tertutup.

Fix, anak ini bukan saja aneh tapi juga idiot. batinku. "Kubilang tatap mataku artinya kau harus membuka matamu bodoh" ucapku. Lalu kulihat dia dengan cepat membuka matanya. tapi dia masih tetap menunduk. Dengan tidak sabarnya, aku mencengkram dagunya kuat dan menariknya keatas. Membuatnya mau tidak mau harus berhadapan denganku.

Tanpa sadar, aku terpaku pada sorot obsidiannya. Indah batinku. Setelah beberapa lama berdiam dengan posisi seperti itu, aku pun sadar dan menghempaskan cengkramanku lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata

Taehyung side

Apa itu tadi? Tanyaku dalam hati. "Tapi cengkramannya kuat sekali. Bahkan aku yang pria saja dapat dikendalikan(?) dengan sangat mudah" ucapku berdialog sendiri. "Dikendalikan? Siapa yang mengendalikanmu?" tanya sebuah suara dari belakangku. "E-eh?! Hoseok hyung??" ucapku sedikit kaget. Kenapa hari ini banyak sekali hal yang dapat membuatku serangan jantung dadakan?! Kesalku dalam hati

"Siapa yang mengendalikanmu? Bukan aku kan? Aku tidak memaksamu untuk membantuku kok. Kalau ga mau juga ga papa lho" ucapnya. Padahal sudah jelas dari matanya bahwa dia sangat mengingginkan bantuanku. "Tidak kok hyung. Tadi ada sedikit masalah saja" ucapku.

"Ngomong ngomomg, apa yang kau lakukan sepagi ini disini? Bukannya aku menyuruhmu untuk datang jam 9?" ucapnya setelah kami masuk kefalam lift. Setelah obrolan kecil kami didepan lift tadi, kami memutuskan untuk naik keruangan hoseok hyung bersama. Tapi sebelum itu, tadi kami sempat membeli minuman disebuah cafe yang berada didalam gedung ini.

"Yah saya melupakan hal itu" ucapku kaku. "Ini sudah hari ke 4 dan kau masih sangat kaku padaku? Untuk pengetahuanmu, aku tidak suka orang yang kaku" ucapnya padaku. "Baiklah. Saya maaf" sahutku padanya. Setelah itu, hening menyelimuti kami. Entah mengapa, setiap kali aku bersama dengan hoseok hyung, rasanya ada hal yang aneh. Rasanya atmosfer di sekelilingku terasa benar benar canggung.

Hening yang menyelimuti kami akhirnya terpecahkan akibat beberapa ahh tidak. Segerombolan orang masuk dan itu membuat aku dan hoseok hyung jadi terjepit diantara mereka. Dan posisi ini benar benar memalukan.

Biar kujelaskan posisiku pada kalian. Jadi aku dan hoseok hyung berada di suduk kiri dengan posisi yang saling berhadap hadapan. Terutama tangan hoseok hyung yang memapah dirinya sendiri yang terlihat seperti mengurungku. Apa aapan ini?! Terkutuklah mereka semua batinku.

Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya turun dan menyisahkan aku, hosoek hyung dan beberapa orang yang memiliki tujuan yang berbeda dari gerombolan terkutuk itu di dalam lift. Suasanya berubah menjadi sangat canggung. Aku yang mengingat kejadian tadi secara tiba tiba berubah menjadi kepiting rebus. Hoseok hyung juga terlihat sedikit merona. Walau hanya sedikit.

Entah setan apa yang merkasuki orang orang yang berada didalan lift itu, tetapi secara tiba tiba salah satu dari mereka menyenggolku sehingga membuatku oleng kearah hoseok hyung (Mengingat bahwa tenagaku yang lemah) dan BAM! Aku jatuh tepat didada bidangnya.

Harum dan nyaman dua kata yang cukup untuk menjelaskan apa yang aku rasakan sekarang ini. "U-uhm tae? Sepertinya ini terlalu dekat" ucap hoseok hyung menyadarkanku. Aku yang akhirnya sadar dari lamunanku langsung menjauh dan membungkuk 90° padanya. Kulihat orang orang yang berada didalam lift itu, mereka terlihat sangat menikmati pemandangan tersebut. Aku yang malupun kembali merona dan berharap supaya kejadian ini hanyalah sebuah mimpi belaka.

Aku dan hoseok hyung masih merasa canggung bahkan sampai kami berada didalam ruangannya. "U-uhm.. Mau snack?" tawarnya padaku sambil menjulurkan sebuah snack. "T-terima kasih" ucaplu sambil mengambil sanck yang diberikan. Tanpa sengaja, tanganku dan tangannya bersentuhan. Dan hal itu cukup membuatku berdebar. Apa apaan tae?! Sadarlah! Dia bosmu dan kau hanyalah asistennya. Ucapku dalam hati.

Setelah itu, keadaan kembali canggung dan hening sampai akhirnya hoseok hyung mengajakku untuk oergi membeli baju yang akan kupakai untuk acara nanti.

A few hours later

"Baiklah. Aku ambil semua" ucap hoseok hyung pada pelayan yang berdiri disebelahku. "Baiklah. Mohon tunggu sebentar" sahutnya dengan sopan pada hosoek Hyung.

Setelah membeli baju baju yang diperlukan untuk acara itu, aku dan hoseok hyung sempat mampir untuk mengisi perut kami yang lapar. "Kau mau makan apa tae?" Tanyanya padaku "aku terserah saja" ucapku. "Baiklah. Dua tenderloin steak dan dua coklat panas. Kita harusenghangatkan tenggorokan kita berhubung sedang hujan diluar" ucapnya memesan sambil mengobrol denganku. Memang benar sekarang sedang hujan deras dan suhu diruanagan ini juga sangat rendah. Mungkin mencapai 18° atau lebih rendah lagi.

Aku dan hoseok hyung makan dengan suasana canggung yang masih melekat diantara kita. Entah mengapa aku mengingat kejadian di dalam lift itu terus menerus. Saat itu, rasanya jantungku akan meledak.

TBC
(PS: karena sinyalnya bagus, jadi Rei update)

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang