13

648 86 5
                                        

Taehyung side

Sudah dua hari semenjak kejadian jungkook memergoki aku dan hoseok Hyung sedang melakukan yang 'iya iya'. Dan sudah dua hari pula aku tidak pernah bertemu dengan namjoon dan teman baruku seokjin.

"Hoseokie, apa kau tahu dimana namjoon?" Tanyaku pada hoseok Hyung. "Tidak. Kemarin ia sempat datang ketempatku untuk menyerahkan surat ijin. Tapi aku tidak tahu ia kemana" jawabnya.

"Ehh, hosoekie~ kau tahu seorang karyawan yang namanya Kim seokjin? Kalau boleh tahu ia kerja di bagian apa ya??" Tanyaku semangat saat mengingat seokjin Hyung. Kulihat hosoek Hyung yang sempat melebarkan matanya mendengar pertanyaanku.

"Tidak ada karyawan yang bernama Kim seokjin disini taehyungie" jawab hoseok Hyung setelah menetralkan kembali ekspresinya. Melihat hal itu, aku memutuskan untuk diam dan kembali bekerja.

"Kau dengar nama itu dari mana?" Tanya hoseok Hyung setelah beberapa lama terdiam. "Aku bertemu dengannya dua hari yang lalu dicafe depan" jawabku masih sambil mengerjakan beberapa dokumen.

"Kau bertemu dengannya?" Tanya hoseok Hyung lagi "iya" jawabku. Kali ini menatapnya. Kulihat wajah hoseok Hyung yang berubah pucat. "Dicafe depan?" Tanyanya dengan suara yang sangat kecil. Terdengar nada khawatir disana.

"Hyung? Kau tidak apa?" Tanyaku setelah menyadari kondisi hoseok yang kurang baik. Bukannya menjawab, hoseok Hyung malah menarik tanganku keluar dan menuntunku kesebuah ruangan yang aku tahu persis. Jungkook.

"JEONN!!" Ucap-teriak-hoseok Hyung panik dan langsung dibalas tatapan kaget oleh objek yang diteriaki(?).

Setelah menenangkan diri, hoseok Hyung mulai berbicara pada jungkook. Aku tidak mengerti apa yang meraka bicarakan sama sekali. Dan aku yakin masalah ini bukanlah masalah bisnis atau apapun itu. Tapi ini adalah masalah yang sepertinya cukup besar?

Hosoek side

Aku buru buru pergi ke tempat jungkook setelah mendengar bahwa seokjin Hyung kembali. Tanpa sadar ikut menarik taehyung.

"JEONN!!" teriakku panik setelah masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk. Masa bodoh! Toh ini bangunan milikku. Kulihat jungkook yang kaget. Entah itu karena mendengar teriakkan ku atau karena seseorang masuk kedalam ruangannya tanpa permisi.

Jungkook menawariku berbagai jenis makanan dan minuman. Mulai dari air putih sampai Vodka sekalipun tidak ia lupakan. Jungkook memang orang yang menyebalkan. Tetapi ia juga sangat perhatian pada orang orang disekitarnya.

Setelah merasa cukup tenang, aku mulai bercerita mengenai seokjin Hyung pada jungkook. Dulu aku memang pernah menceritakan mengenai seokjin Hyung padanya. Tapi aku tidak memberi tahu namanya karena menganggap itu sebuah privasi.

"Kook, aku yakin kau adalah orang yang sangat pintar. Dan aku yakin kau juga memiliki memori yang baik. Kau masih ingat mengenai si rubah?" Tanyaku padanya. Ia sedikit berfikir smapai akhirnya ia mengangguk padaku. Menatapku dengan tatapan sedikit ketakutan.

"Memang ada apa dengan rubah?" Tanya taehyung dengan polosnya. Aku terlalu tegang sampai melupakan malaikat kecilku itu. "Tidak apa sayang. Hanya sebuah dongeng anak anak. Sekarang bisa tolong tinggalkan aku dan jungkook sendiri? Aku ingin bicara padanya" ucapku dengan lembut. Kulihat ia mulai bangkit sampai akhirnya ia tidak terlihat lagi dibalik pintu.

"Jadi apa ada dengan si rubah?" Tanya jungkook setelah taehyung keluar. "Dia kembali" ujarku sedikit berbisik. Merasa takut jika ada orang yang mendengar perbincangan kami.

"Tidak apa. Aku akan pastikan ia tidak mendekati taehyungmu" ucap jungkook menenangkan. "Ya. Aku harap begitu" jawabku.

Setelah perbincangan itu, aku buru buru mencari taehyung untuk berbicara padanya sampai akhirnya aku menemukannya berada di ruanganku sambil membaca buku novel yang memang ia beli beberapa hari lalu bersamaku.

"Tae?" Panggilku padanya. Merasa namanya dipanggil ia segera mendongakkan kepalanya dan tersenyum padaku. "Hoseokie~ ada apa? Ingin cerita?" Tawarnya padaku. "Untuk sementara tidak dulu" jawabku padanya. "Baiklah. Aku akan menunggu. Sekarang ada apa?" Tanyanya lagi. "Aku ingin kau menjauhi orang yang bernama Kim seokjin itu. Bisa?" Pintaku lembut. "Memang kenapa?" Tanyanya lagi. Terlihat dari wajahnya ia sedikit merasa terganggu. "Tolong. Kali ini saja. Kumohon jangan dekati dia" pintaku lagi. Kali ini dengan sedikit nada putus asa. "Baiklah. Lagi pula aku hanya bertemu dengannya sekali" jawab taehyung lembut. Tanpa sadar aku menghela nafas. Lega.

"Jadi? Sudah ingin cerita?" Tanya taehyung memecah keheningan selama beberapa saat. "Bagaimana kalau kau bertanya pada jungkook saja sayang? Aku benar benar lelah" jawabku. Sebenarnya aku merasa tidak enak karena menolak untuk menceritakan masa laluku padanya. Tapi sepertinya aku belum siap.

"Kau tahu?" Ucapnya padaku. "Ya?" Tanyaku. "Dulu saat aku kecil, orang tuaku sering bertengkar. Sampai akhirnya saat aku berumur 6 tahun, ayahku sakit keras" ucapnya mulai bercerita. "Itu membuat ibuku harus menanggung beban yang berat untuk membiayai ku. Belum lagi Aaron yang saat itu masih berumur 1 tahun. Itu membuat ibuku stress dan jadi sedikit workaholic. Dan tentunya itu juga sangat berpengaruh pada karakter Aaron yang dibesarkan tanpa pengawasan orang tua. Ia baru masuk sekolah saat umurnya 7 tahun. Menjadi anak yang nakal dan selalu membolos. Bahkan aku sendiri tidak dapat menegurnya" lanjutnya.

"Sampai akhirnya aku dan Aaron harus hidup sendiri. Ibu pergi saat aku berumur 17 tahun. Itu berarti Aaron berumur 12 tahun saat itu. Kepergian ibu membuat aku dan Aaron harus hidup mandiri. Aaron bahkan sempat berhenti sekolah selama satu tahun karena aku tidak sanggup membiayainya. Aku bekerja dua kali lipat lebih keras dari sebelumnya. Tapi tetap tidak lupa untuk selalu memberikan waktu untuk keluargaku. Nah, begitulah masa laluku" ucapnya menyelesaikan ceritanya. "Jadi apa kau ingin membagi masa lalumu?" Lanjutnya.

"Well,,..."

Tbc

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang