18

1.1K 80 4
                                    

Taehyung side

Beberapa hari ini jimin tidak pernah menampakkan arang hidungnya di rumah sakit. Setelah kejadiannya yang bertemu dengan Namjoon, jimin berubah menjadi sedikit diam. Ia bahkan lebih sering memainkan laptopnya dari pada berbincang dengan aku dan jungkook.

Jungkook telah berusaha menghubung jimin tetapi hape jimin selalu tidak aktif.

Aku sedang duduk di salah satu bangku taman rumah sakit saat aku melihat Namjoon yang datang dengan seseorang. Ia seorang namja. Cukup tinggi tetapi tidak lebih tinggi dari Namjoon. Rambutnya berwarna pirang dan memakai topi hitam dan kaus serta celana hitam. Ia memakai sepatu Adidas berwarna putih dan membawa sebuah tas ransel.

Aku baru saja berniat menghampiri mereka tetapi mereka secara Tiba Tiba kembali masuk ke dalam mobil lalu mobil itu melaju dengan cepat. Aku hanya memiringkan kepala. Sedikit bingung tetapi tidak ambil pusing. Aku memutuskan untuk kembali ke kamar hoseok.

Saat aku masuk, jimin sudah berada didalam. Dengan keadaan babak belur dan bibir yang Sobek. "Yaampun jimin!! Ada apa!?" Ujarku panik langsung menghampirinya. Aku mengambil kotak p3k yang untungnya selalu aku bawa lalu dengan telaten membersihkan lukanya. Aku juga menelepon jungkook untuk datang. Jimin hanya menatap kosong lantar rumah sakit sambil sesekali meringis saat aku menekan lukanya terlalu keras tanpa sengaja.

Jungkook datang tepat setelah aku selesai membersihkan lukanya. "Ada apa?" Tanya jungkook dengan wajah serius. Jimin mengangkat kepalanya. Menatap dalam jungkook sampai akhirnya ia tersenyum "dia akan datang lagi" ujarnya. "Dia siapa?" Tanyaku. "Dia akan datang membunuh calon suamimu" bukannya menjawab, jimin malah melanjutkan perkataannya. Jungkook menatap tajam jimin. "Siapa?" Terdengar nada menuntut dari kata yang dikeluarkan jungkook itu. Jimin mengangkat bahunya. "Aku tidak ingin mati man" ujarnya. Aku san jungkook saling pandang.

"Pria itu memaki masker sehingga kau tidak dapat mengenalinya?" Ujar jungkook memperjelas. Jimin mengangguk sambil mengunyah ramyeon yang aku masak untuknya. "Bagaimana dengan pakaiannya?" Tanya jungkook. Jimin sedikit berfikir lalu mulai menjawab setelah beberapa detik. "Kurasa ia memakai baju pink? Dengan celana jeans panjang dan sepatu Adidas putih" jawab jimin. "Kita Harus melaporkan ini" ujar jungkook. "Aku akan ke kantor polisi dan menghubungi Namjoon" lanjutnya. Seketika aku mengingat Namjoon dan namja tadi. Apa aku harus memberi tahunya? Batinku.

Setelah jungkook pergi, aku dan jimin hanya diam. Sibuk dengan pikiran masing masing. Mungkin hanya aku karena jimin masih memakan ramyeonnya dengan lahap.

Setelah beberapa lama, aku memutuskan untuk memberi Tahu masalah Namjoon dan namja tadi pada jimin.

"Jim" panggilku yang dibalas dengan deheman olehnya. "Tadi aku bertamu Namjoon" ujarku. Jimin hanya melirik Ku sebentar lalu kembali pada makanannya. "Dia bersama seorang namja" lanjutku. Kali ini jimin memandangku dengan tatapan bertanya. "Maksudmu?" Tanyanya. "Aku bertemu dengan Namjoon di taman rumah sakit. Ia bersama seorang namja. Namja itu memakai kaus dan celana hitam. Tingginya tidak terlalu jauh berbeda dengan Namjoon. Ia memakai sebuah ransel di punggungnya dan ia berambut pirang."jelasku. Jimin mengangguk. "Lalu?" Tanyanya. Aku meliriknya "hanya memberi tahu" ujarku.

"Namjoon tidak memiliki teman yang tingginya hampir sama dengannya" ujar jimin. Aku mengangguk. Tidak tahu ingin berbicara apa. Jimin juga terdiam. Kami terdiam hampir setengah jam sampai akhirnya jungkook kembali dan menatap kita dengan tatapan anehnya.

"Ada apa dengan kalian" tanyanya. "Tidak apa" ujar jimin santai. Jungkook Melirikku. Aku hanya tersenyum padanya.

Tak lama, kami mulai melanjutkan aktivitas kami masing masing. Aku bertanya pada jungkook apakah ia tidak kembali ke kantor. Ia bilang bahwa ia mengambil cuti sampai 3 hari lamanya.

Esoknya, kami semua dikejutkan dengan kasar bahwa
































Hoseok hyung bangunnn!!
Ia benar benar bangun!!

"Hyunggg" ujarku mendekatinya. Ia melirik ke arahku. Tanpa memperdulikan apa yang akan ia katakan, aku buru buru datang memeluknya. Jimin dan jungkook bahkan tertawa bahagia. Namjoon hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala dan tuan dan nyonya jung tersenyum maklum.

Aku melepas pelukanju dan menatap matanya dalam. Mulai mendekatkan wajahku padanya tapi pergerakan kU terhenti setelah hoseok hyung mendorong bahuku sedikit. Aku menatap bingung kearahnya. Ia pun balik menatap aneh ke arahku.

"Ada ap--" petanyaanku terpotong oleh ucapan hoseok hyung yang dapat membuatku membeku.

"Siapa kau?"

End

Heheheheheh pa kabar gaes? Yes! Bener banget! Ini cerita uda enddd!!!
Yayyy🎉🎉
Kenapa Endingnya begitu? Karena Rei mutusin buat menciptakan/? BooK2 dari cerita ini. Jadi tenang aja. Ini Ga end dengan resmi kok. Ditunggu ya book2 nya. Disitu mungkin akan lebih banyak tentang kasus hoseok, kasus jimin, masa lalu hoseok, jin sama Namjoon. Tapi tetap bakal ada vhopenya kok Kaka Kaka tercinta.
Terima kasih buat Anda Anda yang sudah nge vote, sudah comment, sudah follow, sudah baca, sudah kasi semangat buat rei❤️❤️
Oh yaaa, btw nanti book2 bakal jadi slow update ya gaess
Rei juga pengen hiatus dari dunia per-ffan sebentar.
Andd, ada yang pengen tanya tanya? Mungkin tanya tentang cerita, tokohnya yang dicerita ataupun yang real A.ka asli, ato tanya tentang Rei sendiri juga boleh hahaha
Bye guyss lope yu all❤️😂

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang