11

700 90 3
                                    

Hoseok side

Biarku jelaskan mengapa aku merubah sikapku pad ataehyung. Aku hanya ingin melihat reaksinya jika aku menjauhinya. apa ia baik baik saja? Atau apa ia senang? Atau malah sedih?

Setelah perbincanganku kemarin dengan jungkook, aku mutuskan untuk memikirkan cara meminta maaf yang paling menarik dan mengesankan. Tapi setelah dipikir pikir, permintaan maaf yang sebenarnya adalah membiarkannya melakukan apa yang ia inginkan. Jadi aku harus siap siap untuk keputusan yang akan ia buat nanti.

Beberapa hari setelah aku merubah sikapku, aku tidak melihat adanya rasa kesepian Atau sedih yang ada pada diri taehyung. Ia terlihat baik baik saja.

"Huhhh.. ini melelahkan" ujarku setelah menyelesaikan beberapa dokumen. Kulihat meja kerja taehyung yang memang berada didalam ruangan ku. Hanya terpisah sebuah tirai. Ia tidak masuk hari ini.

"Kemana dia?" Tanyaku. "Namjoon, apa kau melihat taehyung?" Ucapku setelah menyambungkan teleponku pada namjoon. "Tidak. Kenapa?" Tanyanya. "Ia tidak masuk" ujarku ship mengusap wajahku kasar. "Kau teedengar frustasi" ucapnya. "Huhhh sudahlah. Aku harus segera kembali bekerja" ucapku lalu menutup telepon sepihak.

Setelah mendengar cerita taehyung yang bilang kalau namjoon miminjam sebuah tas pada shownu Hyung, aku benar benar merasa bahwa namjoon adalah orang yang mencurigakan.

Mungkin kalian akan menganggap aku lebay atau apapun lah itu. Tapi namjoon dan shownu adalah anak angkat ayahku. Ya. Mengejutkan? Mereka selalu melakukan hal hal aneh saat mereka tinggal dengan kami-keluargaku- sampai membuat ayah dan ibu kandungku berpisah.

Aku tidak mengerti apa yang mereka inginkan. Tapi mereka patut dicurigai. Apalagi mereka juga tidak terlalu dekat. Seharusnya namjoon bisa meminjam tas padaku atau jungkook kan? Selain itu, namjoon itu kaya. Ia apsti punya banyak tas kan?

Huhh lupakanlah. Lebih baik aku memikirkan taehyungku.

"Apa aku telpon ya?" Ujarku lalu menyambar ponselku. "Tapi nanti aku terlihat terlalu peduli padanya" ucapku sambil menggenggam ponselku kuat. "Aish! Pergi ke rumahnya saja lah?" Ucapku lalu menyambar kunci mobilku.

Taehyung side

Hari ini hari kematian ibuku. Aku memutuskan untuk tidak masuk kerja dan pergi ke pemakaman orangtuaku bersama Aaron.

"Hyung, kau sudah ijin?" Tanya Aaron saat kami sampai. "Tidak perlu. Lagi pula hoseok Hyung tidak akan mencariku" ucapku padanya.

Apa aku terlihat seperti seorang gadis yang sedang dalam masa PMS? Masa bodoh! Bagaimana seorang calon suami menjuteki istrinya?! Dasar menyebalkan!

"Apa kalian bertengkar?" Tanya Aaron tiba tiba. "Ya.." bisikku. "Sudah pasti! Memang ada apa???" Tanya Aaron penuh minat. "Tidak. Ia ingin aku menikahinya" ucapku santai. "Kalau gitu menikahlah" ucap Aaron lebih santai lagi. Ia juga memasukkan kedua tangannya pada kantong celananya.

"Apa kau gila?!" "Tidak. Kau sudah bekerja keras untukku. Aku hanya ingin melihatmu bahagia" ucapnya sambil tersenyum. Tersentuh? Pasti. Tapi aku tidak mencintai pria aneh itu!!

"Tapi aku tidak mencintainya" ucapku sambil menyilangkan tangan didepan dadaku. "Kau mencintainya. Sangat terlihat dimatamu. Walau sifatmu seperti membencinya, kau masih menatapnya dengan tatapan memuja. Kau itu terlalu mudah untuk dibaca" ujar Aaron. "Terima saja" lanjutnya lalu meninggalkanku. "Apa aku harus menerimanya?" Tanyaku pada diri sendiri lalu menghela nafas.

Beberapa saat setelah percakapan kami, aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. "Kau pulang sendiri saja ya. Aku lelah" ucapku lalu pergi.

Sesampainya dirumah, aku dikejutkan dengan hoseok Hyung yang menungguku didepan pintu. "Kau habis dari mana?" Tanyanya Dingin. "A-aku habis pergi dengan adikku" ucapku sedikit terbata. Setelah itu aku mendengar helaan nafas dari bibir tipisnya itu. "Baiklah. Masuk. Kita kekantor" ucapnya sambil membukakan pintu mobilnya. Aku hanya menurut masuk kedalam mobil. Sebelum itu, aku juga mengabarkan Aaron bahwa aku harus bekerja.

Saat perjalanan, kami tidak berbicara sama sekali. Sampai akhirnya hoseok Hyung membuka pembicaraan. "Maaf kalau aku berbicara seperti itu" ucapnya. "huh?" Tanyaku tidak mengerti. "Kau boleh membatalkan pernikahannya jika kau mau" ucapnya. "Eehh? Tidak. Aku akan menikah denganmu" ujarku cepat.

Hoseok Hyung langsung menghentikan mobilnya dan menatapku tidak percaya. "Kau apa apa?" Tanyanya. Aku tersenyum kikuk padanya. "Aku akan menikah denganmu" ucapku pelan tapi aku yakin ia masih mendengarnya. Ia langsung tersenyum dan memelukku. Tidak lupa mengecup bibirku lembut. Sampai pada akhirnya terdengar suara klakson dari belakang memaksa kami untuk kembali melanjutkan perjalanan. Dan jangan lupakan tangan kami yang tertaut manis.

Terlalu cepat? Entahlah. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Dan juga adikku tentunya.

TBC
Hello guyss! Pendek ya?? Mianhae..^^ ngetiknya ngebut soalnya. Jan lupa vomment ya~
Met bobok<3

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang