9

794 96 1
                                    

Hoseok side

Aku baru saja bangkit dari tempat tidurku saat seseorang masuk tanpa mengetuk pintu dengan terburu buru. "Yak! Sudah kubilang untuk mengetuk pintu kan?" Ucapku sedikit berteriak padanya. "Maafkan saya tuan. Tapi tuan besar sedang menunggu anda didepan" ucapnya.

"Aishh sekarang apa lagi??" Omelku sambil mengancing kemejaku. "Dasar menyebalkan" kali ini sambil memasang dasiku. "Apa dia tidak bisa melihatku senang?! Aku ini juga anaknya. Lagi pula untuk apa aku menikah muda. Umurku baru 25 tahun!!" Dan seterusnya sampai akhirnya aku menyelesaikan seluruh pakaianku(?).

"Selamat pag--" "Apa yang membuatmu begitu lama?!" Ucapku terpotong oleh teriakan pria paruh baya didepanku ini. Kulihat ia memasang raut wajah yang bisa dibilang marah? Jelek?atau entahlah.

"Maafkan saya" ucapku formal. "Jangan sok sopan padaku" sinisnya. Ya Tuhan!! Apa yang dia inginkan!! Batinku frustasi. "Maaf kalau begitu" ucapku lalu duduk di hadapannya. "Tumben sekali dad datang ke tempatku" ucapku "kau benar benar kurang ajar!! Bagaiman kau berbicara dengan bahasa informal padaku?!" Jehop dosa apa punya bapak begini begini amat :') batinku menangis(?) #abaikan.

"Baiklah. Saya minta maaf. Ada perlu apa anda datang pagi pagi sekali??" Tanyaku hati hati "pagi?! Ini sudah jam 7 Jung hosoek" teriaknya geram. Fak men. Dan pagiku dihiasi dengan teriakan teriakan tidak penting.

"Baiklah. To the poin saja. Dad ingin kau mengenalkan orang itu sekarang!" Ucapnya setelah beberapa lama kami terdiam. Dan sekarang terdiam lagi. Karena aku syok. "Ye?" Tanyaku memastikan. "Aku ingin kau membawa pasanganmu itu SEKARANG" ulangnya sambil menekan kata 'sekarang'.

Aku yang mendengar kalimat itu pun bergegas menghubungi singaku. Karena walaupun aku terlihat tidak sopan atau apapun itu, aku tetaplah anak baik yang berbakti pada orang tua.

"Tae? Bisakah kau datang ketempatku?" Tanyaku setelah mendengar suara -pujaan hatiku- taehyung.

Taehyung side

Aku sedang merapikan tempat tidurku saat aku mendengar teleponku mengering. "Yoboseo?" Ucapku. "Tae? Bisakah kau datang ketempatku?" Ucap orang disebrang sana. "Nde?" Tanyaku. Ini terlalu mendadak untukku. "Aishh aku akan menjemputmu. Kau pakailah baju yang kita beli kemarin. Pakai yang mana saja terserah. Ku tunggu didepan rumahmu" ucapnya lalu telpon terputus.

Ahh mungkin kalian bingung bagaimana cara hoseok hyung memiliki nomor telponku. Jawabannya simpel. Saat aku mencoba baju yang kemarin kami(?) Beli, hoseok hyung dengan sangat lancangnya menggeledah ponselku yang berujung menyimpan nomor telponnya sendiri. Dan apa kalian tau nama yang tertera pada ponselku tadi? 'Hoseokie tampan💕' dengan emoticon heart dibelakangnya. Melihatnya saja sudah buat merinding.

Setelah membersihkan badan, aku langsung memakai asal jas yang kemarin aku dan hoseok hyung beli. Setelah memakainya dengan rapi, aku bergegas turun*karena kamarku ada di lantai 2* dan sudah menemukan sebuah mobil sport mewah didepan rumahku. Tidak lupa Aaron yang memasang wajah idiotnya disampingku.

"Hyung. Dia siapa?" Tanya Aaron masih dengan wajah idiotnya. Tidak lupa menunjuk ke arah mobil sportilik hosoek Hyung. Ya MOBILNYA. Bukan orang. "Dia bosku. Sudahlah. Aku pergi ya" ucapku lalu meninggalkan adik idotku itu.

Saat diperjalanan, kami tidak mengobrol banyak. Hanya mengobrol atau lebih tepatnya hoseok hyung yang berbicara karena aku tidak membalasnya. "Jadi jangan lupa kalau saat makan kau harus bla bla bla.." kira kira begitu isi percakapan kami.

Hal itu terus berlanjut sampai mobil hoseok hyung berhenti di sebuah bangunan yang persis seperti istana. Aku yakin tempat ini adalah rumah bosku ini.

"Jadi Tae, ini adalah rumahku. Besarkan??" Ucapnya dengan percaya diri. Tidak lupa menaruh Jari leunjuk dan jempolnya membentuk tanda centang dibawah dagunya. Aku hanya memutar bola mataku saat mendengar perkataannya itu. Aku tidak percaya orang yang berada disebelahku ini adalah bosku. Orang yang seharusnya arogan dan menyebalkan. *Karena hampir seluruh bos-mantan bos-ku seperti itu*

Sebelum kami masuk, hoseok hyung menarik tanganku kananku lalu membawanya pada lengan kirinya. *Ngerti ga :v*

"Ini untuk apa?" Tanyaku sambil menunjuk tanganku yang berada di lengannya. "Sebagai penguat" jawabnya sambil tersenyum hangat padaku. Melihat senyumnya, membuatku ikut tersenyum. Sudah lama sekali aku tidak melihat senyum yang begitu hangat dan tulus padaku. Aaron saja sangat jarang-jarang pernah- tersenyum padaku. *Tentu setelah kejadian itu*

"Oh baiklah" ucapku mendengar jawabannya. "Jangan lupa tersenyum Tae Tae" ucapnya lalu mencubit kedua sisi pipi chubbyku.

"Hai dad. Ini taehyung. Tae, ini ayahku" ujar hoseok hyung sopan. "Ahh anyeonghaseo" ucapku sopan sambil membungkuk 90 derajat padanya. Kulihat ia tersenyum lalu menepuk tangannya.

"Nah! Bravo anakku! Kau benar benar memiliki selera yang tinggi" ucapnya lalu menepuk pundak hoseok hyung. Hoseok hyung hanya nyengir lalu menatap mataku dalam. "Baiklah kalau begitu. Mari makan" ujar hoseok hyung tanpa memutus acara tatap menatap kami.

Kami makan dengan tenang dan damai. Sampai sebuah kalimat yang keluar dari mulut ayah hoseok hyung membuatku tersedak.

"Bagaimana kalau kalian menikah bulan depan?" Usulnya. Setelah itu terdengar suara batuk yang cukup keras. Ya itu aku sendiri. Kaget? Pasti. Aku tidak merencanakan ini.

Hoseok hyung yang melihatku tersedak langsung memberikanku segelas air putih. Setelah selesai dari acara keselekan(?), Aku menatap hoseok hyung dengan tatapan 'Bagaimana ini?!'. Tapi hanya dibalas dengan senyuman manisnya. Syett batinku.

"Baiklah. Bulan depan bukanlah waktu yang buruk untuk pernikahan" ucap hoseok hyung tiba tiba. Aku ingin sekali mencekiknya sampai kehabisan nafas lalu memotong motong tubuhnya setelah itu menjadikannya makanan ikan di sungai han.

"T-tung--" ucapku terpotong oleh tuan Jung *panggilan baru ayahnya hoseok* yang berdiri sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah. Aku akan beri tahu ibumu" ucapnya lalu pergi dengan sedikit berlari.

"YAKKKK JUNG HOSEOKKKK" teriakku tepat disebelah telinganya. "Apa sih?!" Ucapnya sambil mengorek telinganya yang terasa sakit. "AKU AKAN MEMBUNUH M--" ucapku terpotong oleh hoseok hyung yang mengecup bibirku singkat. "Jangan berteriak istriku" ucapnya sambil tersenyum lalu cepat cepat pergi dari tempat itu.

Aku yang masih syok dengan kejadian tadi hanya bisa berdiri membatu disana. Dia baru saja menciumku?? Batinku "Y-Yak! H-hoseok Hyung" ucapku sedikit kikuk lalu berlari menyusulnya.

Benar benar hari yang panjang untukku.

Tbc

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang