Hoseok side
aku sedang menuju ke kantorku saat kulihat seekor anak singa sedang berdiri terpaku didean lift. Dia terlihat sangat tegang. Ada apa? Tanyaku dalam hati. Tanpa pikir panjang, aku langsung menghampirinya lalu mengajaknya membeli kopi di salah satu cafe didalam gedung ini.
Setelah membeli secangkir kopi, aku dan taehyung langsung menuju lift untuk kembali ke kantorku. Sebelum sampai pada lantai teratas, ada segerombolan anak(?) Masuk yang membuat aku dan taehyung harus terjepit diantara mereka. Posisiku yang menurutku sedikit ambigu membuatku merasa tidak nyaman. Kulihat wajah taehyung yang juga sedikit merona. Jujur, sejak pertama kali kulihat obsidian itu. Aku sudah jatuh kedalam pesonanya.
Setelah menaiki beberapa lantai, banyak dari mereka turun dilantai yang Sama. Menyisakan aku, taehyung dan beberapa orang lainnya. Aku yang sedang memikirkan masalah tadi tidak terlalu memikirkan sekitar sampai aku merasa ada beban(?) Yang mendarat pada dada bidangku. Kulihat obsidian itu lagi membuatku kembalierona. Walau hanya sedikit.
Setelah sampai pada tujuan, aku dan taehyung merasa sangat canggung. Aku berpikir keras bagaimana cara untuk mencairkan suasana disini sampai aku melihat snack yang tadi pagi tidak habis Kumakan. "Apa kau mau?" Tanyaku pada taehyung "t-terimakasih" ucapnya terbata.
Setelah beberapa menit dalam keadaan canggung, aku memutuskan untuk mengajaknya membeli beberapa baju untuk dia pakai saat acara nanti.
Saat perjalanan, kami tidak berbicara banyak. Tapi suasana mulai mencair.
Setelah sampai di sebuah toko yang terletak disebuah kawasan elit, aku langsung menyeret taehyung untuk mencoba beberapa baju.
Baju pertama yang ia coba terlihat sangat elegan ditubuhnya. Aku menyukainya.
Baju kedua, ia terlihat sangat manis. Aku juga menyukainya.
Dan baju ketiga hanya terlihat sangat bagus untuknya. Aku juga sangat menyukai yang ini.
"Jadi kau ingin yang mana?" Tanyaku karena sudah sangat pusing untuk memilihkannya baju. Semuanya terlihat sangat baik dan pas untuknya. "Aku sih terserah" jawabnya. "Baiklah. Kita ambil semuanya" ucapku. Taehyung terlihat sangat terkejut mengingat harga yang bisa dibilang tidak main main.Setelah selesai membeli baju, aku mengajak taehyung untuk pergi ke sebuah restoran di kawasan ini.
"Kau mau pesan apa?" Tanyaku padanya. Dia terlihat bingung membolak balikkan menu ditangannya. "Aku terserah saja" ucapnya final yang tidak berfaedah. Aku hanya mengangguk lalu memesan makanan untuk kami berdua.
"Baiklah. Sekarang apa?" Tanyaku padanya. "Apa?" Tanyanya balik. "Huh~ bagaimana kabar adikmu?" Tanyaku padanya. Dia terlihat membulatkan matanya. "Hyung tau dari mana aku punya adik?" Tanyanya dengan pandangan menyelidik. "Dasar bodoh. Kau mencantumkannya di map yang kau bawa saat pertama melamar" ucapku sedikit terkekeh setelahnya.
Setelah beberapa lama, kamipun larut pada obrolan kami dan makan dengan tenang.
Jungkook side
Jeon jungkook! Apa yang kau lakukan ditempat ini?! Batinku saat memasuki sebuah kawasan pedesaan. Yup! Tempat ini adalah tempat yang dicantumkan dalam surat kecil kakakku a.ka wonho.
Lama aku memandangi pemandangan sekelilingku, aku jadi teringat dengan masa kecilku dengan kakakku itu. Dulu kami sering sekali bermain ditaman dekat rumah kami. Dulu sebenarnya aku dan wonho tinggal di desa ini cukup lama. Aku bahkan sempat menjalin persahabatan dengan tetanggaku.
Namanya Kim yugyeom. Dia adalah laki laki termanis yang pernah kutemui. Tidak dapat dipungkiri bahwa aku sempat menyimpan rasa padanya. Tapi sekarang dia udah berada di canada. Pergi bersama kakaknya yang bernama Johnny.
Merasa lelah, aku memutuskan untuk mencari tempat duduk disekitar sini.
Saatengedarkan pandanganku, aku menemukan sebuah kursi panjang ditengah taman. Kulihat seorang lelaki yang duduk disana. Sepertinya duduk disana juga boleh ujarku dalam hati.
"Permisi" seruku setelah berada tepat didepan lelaki itu. Saat ia mendongak, tanpa sadar aku terpaku pada obsidiannya. "Ya?" Tanyanya padaku. "E-eh boleh a-aku duduk di-sin?" Tanyaku terbata Bata. "Tentu" ucapnya Sambil tersenyum. Shit! Orang ini terlalu cantik batinku.
Beberapa lama kami larut dalam pikiran masing masing. Atau lebih tepatnya aku sendiri. Karena lelaki tadi sedang membaca buku dengan tenang disebelahku. Merasa sedikit canggung, aku mulai bersuara.
"Namaku jeon jungkook. Kau siapa?" Tanyaku sambil mengulurkan tanganku padanya. "Aku Lee taeyong" ucapnya sambil tersenyum. Tidak lupa menyambut uluran tanganku. "Jadi, apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku sedikit basa basi. "Aku hanya mencari udara segar. Kau?" Tanyanya balik. "Aku sedang menunggu seseorang" jawabku "pacar?" "Kakak" jawabku dengan cepat.
Tak sadar, sudah 20 menit kami larut dalam obrolan kami dan jeon wonho sialan itu masih belum menampakkan batang hidungnya. Merasa pekerjaanku menumpuk, aku pamit undur diri pada taeyong. Sebelum itu, aku sempat meminta nomor telponnya dengan alasan menjadi teman ngobrol baru. Dan ia dengan sangat polosnya memberikan nomor telponnya padaku.
"Baiklah. Aku pergi dulu" ucapku lalu benar benar pergi. Kulihat ia melambaikan tangannya dari jauh. Dia benar benar imut batinku.
Sesampainya di kantor, aku bergegas membereskan beberapa dokumen yang tadi pagi diberikan namjoon padaku. "Yo" sapa seseorang yang masuk tiba tiba dan tanpa mengetuk pintu ruangan ku terlebih dahulu.
"Apa ya--" ucapku terputus setelah mengetahui siapa orang yang masuk kedalam ruangan ku. "Johnny?" Ucapku atau lebih tepatnya bertanya. "Yup! I'm home you little bastard" ucapnya sambil merentangkan tangan. Seperti ingin memelukku. "Tidak terima kasih" tolakku saat ia mulai maju beberapa langkah. Ia hanya terkekeh lalu duduk didepanku.
"Jadi apa kabar?" Tanyanya memulai pembicaraan. "Biasa. Seperti yang kau lihat" jawabku padanya. "Bagaimana dengan yugyeom?" Tanyaku padanya. Jujur, aku benar benar sangat penasaran. Kenapa ia membawa yugyeom begitu saja? Memang ada hal mendesak apa. Mereka bahkan pergi tanpa berbicara satu kata pun. "Ia baik. Sekarang ia menjadi seorang dokter" jawab Johnny. "Bagus" cicitku pelan.
"Bagaimana denganmu? Sepertinya kau menjadi orang yang sukses sekarang" ucapnya padaku. "Yah.. beginilah pekerjaanku. Hanya membaca beberapa dokumen lalu menandatanganinya sebelum diserahkan pada atasanku" ucapku sambil menyandarkan diriku. "Kau tau? Hope crop adalah perusahaan terbesar di Korea. Dengan jabatannya yang hanya dibawah satu level dari CEO itu saja sudah pasti membuatmu kaya" ucap Johnny hyung. Jujur aku lebih memilih Johhny Hyung dari pada wonho bernhsek itu untuk menjadi kakakku.
Setelah itu, kami larut dalam obrolan ringan kami.
Tbc
Update karena hari ini ultahnya Rei📣📣📣
KAMU SEDANG MEMBACA
But I'm Your Angel [HopeV]
FanfictionKim taehyung. seorang remaja manis nan imut yang harus menjadi tulang punggung keluarganya bertemu dengan seorang lelaki misterius yang menawarinya sebuah pekerjaan. "Apapun akan aku lakukan untuk keluargaku"- KTH "selamat datang di tempatku"- JHS G...