10

771 96 5
                                    

Hoseok side

Jangan tanya mengenai hubunganku dan tae tae setelah kejadian beberapa hari yang lalu itu. Suasana kami berubah jadi lebih canggung dari pada sebelumnya. Walaupun sebenarnya aku saja yang merasa canggung. Karena kulihat taehyungebih serung menganggapku tidak ada dan itu menyebalkan.

"Tae tolong bawakan ini ke tempat namjoon" ucapku mengawali percakapan kami hari ini. Taehyung hanya menjawab dengan sebuah anggukan kecil lalu mengambil beberapa dokumen yang kuserahkan padanya dan bergegas pergi.

Setelah melihat kepergiannya, aku buru buru memencet tombol yang menghubungkanku dengan jungkook (lagi). Untuk mencari ilham pikirku.

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya jungkook masuk dengan wajah berbunga bunganya. "Biar kutebak. Kau berhasil mengajak pujaan hatimu itu berkencan kan?" ucaoku setelah ia duduk. Ia hanya memnalas perkataanku dengan cengiran anak anaknya.

"Hehehe jadi apa yang kau butuhka" ucapnya to the poin masih dengan cengiran lebarnya. "Pertama tama, bisakan kau berhenti tersenyum? Itu cukup menakutkan" ucapku. Kulihat jungkook langsung kembali memasang wajah poker facenya itu. Tidak lupa melipat tangannya didepan dada dan menyilang kakinya. Sekarang ia benar benar berubah dari seorang anak kecil menjadi pria dewasa.

"Terima kasih" ucapku. "Begini, aku dan taehyung akan melaksanakan pernikahan kami bulan depan. aku belum selesai" ucaoku saat melihat jungkook yang akan menyelah perkataanku. "Tapi bebrapa hari ini ia jadi luar biasa jutek padaku. Menurutmu bagaimana??" tanyaku.

"Tidak tahu" ucsonya santai sambi lmemakan beberapa snak yang memang selalu kusajikan diatas meja tanpa perasaan bersalah. "Oh ayolah! Kau kan internasional playboy. Kau seharusnya tahu sesuatu" ucapku frustasi melihat wajah sok polosnya itu.

"Huh! Menurutku wajar lah dia marah. Kau dengan seenak jidatmu memutuskan kalian akan menikah. Aku yakin kau tidak menanyakan pendapatnya dulu kan??" ucap jungkook masih sambil memakan snack yang lain. Kali ini bukan hanya satu tapi dua sekaligus.

"Ba-bagaimana kau bisa tahu?! Apa kau seorang penguntit?!" ujarku tak karu karuan. Jungkook hanya memasang wajah datarnya. "Kau terlalu mudah ditebak. Seseorsng sepertimu pasti pemaksa. Ehh tidak bisa dibilang pemaksa sih, apa ya? Tudak peka? Yah mungkin begitu" jelas jungkook. Aku yang tidak mengerti hanya menataonya dengan tataoan bertanya. Mengerti dengan tatapanku, jungkook kembali menjelaskan. "Ketidak pekaanmu membuatmu jadi suka melakuakn sesuatu tanpa memikirkan apa yang orang lain rasakan terhadap hal yang kau lakukan" jelasnya lagi.

"Jadi?" tanyaku. "Jadi?" tanya jungkook balik. "Jadi apa yang harus aku lakukan???" tanyaku frustasi. Kali ini karena taehyung yang memiliki sikap tsundere yang mematikan.

"Minta maaf dan tanyakan apa yang ingin ia lakukan selanjutnya" jawab jungkook. "Apakah menurutmu itu akan berhasil?" tanyaku. "Kuharap" ucap jungkook.

"Baiklah. Kau boleh pergi. Thanks buat ilhamnya ya kook" ucapku sambil membuka pintu untuknya. Tidak lupa tersenyum saat mengucapkan kata 'terima kasih'.

Jungkook memang kelihatan seperti orang yang dingin. Tetapi sebenarnya ia orang yang hangat dan sangat pengertian. Aku akan mengucapkan selamat pada istri masa depan jungkook kelak karena memiliki top yang sepertinya.

"Huh! Jadi sekarang mari pikirkan bagaimana cara meminta maaf pada singa itu" ucapku pada diri sendiri. Lalu mulai mengambil beberapa kertas. "Bagaimana dengan puisi?" tsnyaku pada diri sendiri.

Taehyung side

Belakangan ini suasana canggung selalu mengikutiku kemana mana. Terutama saat berdekatsn dengan hoseok hyung. Itu sebabnya aku berusaha untuk tidak menganggap perkataan hoseok hyung selain mengenai pekerjaan.

Hari ini aku dan hoseok hyung tidak terlalu sibuk. Walaupun begitu, kami tidsk membuka percalapan sama sekali. Aku sibuk dengan dokumen yang harus kuselesaikan dan hoseok hyung? Aku tidak tahu. Tapi sepertinya ia tidak terlihat nyaman.

"Tae tolong bawakan ii ke ruangan namjoon" perintah hoseok hyung. Akhu hanya mengangguk tanda mengerti lalu mengambil beberapa dokumen yang aku yakin tidak terlalu penting lalu bergegas pergi.

Ruangan namjoon ada di lantai 3. Sedangakan ruanganku dan hoseok hyung ada di lantai tertinggi yaitu lantai 15. Jadi mau tidak mau aku harus menaiki lift untuk turun.

Saat berada di lantai 5, seseorang masuk lalu memencet tombol 1 di sana. Kulihat orang itu memakai pakaian serba hitam. Kecuali sepatu dan tasnya yang berwarna putih. Tapi selebihnya, ia memakai warna hitam.

Seperti yang kubilang tadi, kecanggungan terus mengikutiku. Itu sebabnya aku berusaha untuk menepis perasaan itu dengan mengajaknya mengobrol. Walau hanya basa basi.

"Hai ini cuacanya bagus" ujarku. Kulihat orang itu tidak bergeming sama sekali. Oh ayolah. Kenapa lama sekali?? Ucapku dalam hati.

Setelah beberapa lama, akhirnya lift sampai pada tujuanku. Saat aku melewati orang itu, aku sempat melihat bekas luka kecil yang berada dibawah matanya.

Tidak terlalu memusingkan itu, aku segera pergi mencari keberadaan ruangan namjoon. Setelah akhirnya mendapatkannya berada di paling pojok. Tempat tersepi dan terdamai yang ada dikantor ini.

'Tok tok' ketukku lalu masuk kedalam. "Permisi" ucapku setelah kepalaku berhasil masuk untuk mihat keadaan ruangan trsebut. Kosong. "Kemana ia pergi?" tanyaku pada diri sendiri. "Kalau begitu aku simpan ini diatas mejanya saja" ucapku sambil mengangkat dokumen itu sedadaku.

Setelah menyelesaikan urusan pekerjaan, aku memutuskan untuk berjalan jalan sebentar. Hanya sebentar. Memikirkan kejadian kejadian yang telah terjsdi dalam hidupku.

Secara tiba tiba aku teringat kembali dengan lelaki berbaju serba hitam itu. Apa aku pantas mencugainya? Batinku. "Huh~ sudah lah. Aku lelah. Lebih baik aku kembali keruanganmu" ucapku pada diri sendiri.

Sesampainya didalam ruangan, kulihat hoseok hyung sedang sibuk dengan beberapa kertas dan menulis sesuatu disana.

Aku tidak mempedulikannya sampai ia memanggil namaku. "Tae? Bisa kemari?" Ujarnya. Akupun bergegas menuju mejanya.

"Ini" ucapnya sambil menyerahkan beberapa dokumen padaku. "Periksa ini semua" ucapnya lalu kembali sibuk dengan kertas kertasnya.

Ini cuman aku atau hoseok hyung berubah jutek padaku?

Tbc

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang