8

902 101 2
                                    

Taehyung side

Setelah selesai dengan urusan perut kami, aku dan hoseok hyung memutuskan untuk kembali ke kantor. Diperjalanan, kami masih saja mengobrol mengenai hal hal kecil. Salah satunya masa lalu kami. Hoseok hyung bercerita bahwa jungkook dan namjoon adalah temannya sejak kecil. Dan park Jimin adalah satu satunya sahabat yang ia miliki saat sma.

"Itu menjelaskan mengapa kalian terlihat sangat dekat" ucapku menanggapi ceritanya mengenai park Jimin. "Ya begitulah. Jimin juga berkenalan dekat dengan namjoon. Tetapi tidak dengan jungkook. Mereka seperti rival jika bertemu" ucap hoseok hyung melanjutkan ceritanya. "Bagaimana denganmu? Ceritakan masa masa sekolahmu" ucap hoseok hyung padaku.

"Well, hidupku hanya biasa saja. Sekolah dengan nilai yang biasa saja, pertemananku juga baik baik saja. Hidupku ini cukup membosankan dan sulit" ucapku. "Ayahku meninggal saat aku duduk di kelas 5 SD. Setelah itu aku diasuh oleh ibuku. Sayangnya beberapa tahun lalu ia juga meninggal karena kecelakaan. meninggalkan aku dan adikku sendirian" ucapku. Kulihat hoseok hyung hanya menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu bagaimana adikmu? Siapa namanya?" Tanyanya lagi padaku. "Namanya Kim Aaron. Sekarang ia berumur 17 tahun. Tetapi masih kelas 3 SMP. Dia telat sekolah" ucapku menjelaskan. Hoseok hyung hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Baiklah. Sudah sampai" ucap hoseok hyung setelah berhenti didepan drop off door di gedung ini. "Terima kasih hyung~" ucapku sambil tersenyum.  Kulihat ia sedikit merona melihat senyumku. Sepertinya aku mulai geer hahahaha.

"Taehyung-shii!" Panggil namjoon saat aku memasuki gedung. "Iya?" Jawabku padanya. "Bisa tolong antar ini ke tempat shownu? Aku sedang ada kerjaan. Tapi aku sudah janji akan mengembalikannya" ucap namjoon menjelaskan. "Baiklah. Di cafe depan kan?" Tanyaku yang dijawab dengan anggukan oleh namjoon. "Terima kasih taehyung shii. Aku harus pergi. Hati hati ya" ucap namjoon lalu pergi.

Ini tempatnya kan? Tanyaku dalam hati. "Permisi" ucapku setelah memasuki cafe ini. "Kami belum-- ada yang bisa dibantu?" Ucap seoranng pemuda yang terlihat sedang sibuk membereskan meja meja. "Ah aku harus mengantarkan ini" ucapku sedikit kikuk padanya. "Oh kau dari gedung depan ya? Bos ada dibelakang. Kau pasti mengenal Minhyuk kan? Bos ada dengannya" ucapnya. Aku hanya mengangguk lalu mengucapkan terima kasih padanya.

Aku berjalan perlahan demi perlahan menelusuri lorong lorong yang ada di dalam cafe ini. Jujur, cafe ini benar benar besar. Bahkan ada labirin didalamnya. Masih betah berjalan, akhirnya aku menemui Minhyuk sedang berbicara dengan seoeang lelaki. Dia pasti shownu batinku. "Permisi" ucapku menyadarkan mereka. "Taehyung shii? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Minhyuk padaku. "Namjoon menyuruhku untuk mengembalikan ini" ucapku lalu mengangkat tas kecil yang namjoon berikan tadi.

"Wahh terima kasih. Ingin minum?" Tanya lelaki yang aku yakini sebagai shownu. "Tidak terima kasih. Saya harus segera pergi. Saya permisi" ucapku pamit lalu bergegas pergi. Entahlah! Aku hanya merasa kalau mereka aneh. Apa lagi lorong lorong gelap ini. Huh! Menyeramkan.

Setelah memasuki gedung milik hoseok hyung, aku langsung masuk ke dalam lift untuk pergi ke ruangan hoseok hyung.

'Tok tok' "hyung!" panggilku pada pemilik ruangan. "Ohh tae. Ada ap" tanyanya "apa ada yang bisa aku kerjakan?" ucapku sambil duduk didepannya. Sepertinya suasana canggung yang ada pada hubungan(?) kami sudah hilang. "Untuk sekarang ini tidak. Kau boleh pulang jika kau mau" ucapnya sambil tersenyum padaku.

"Ahh tidak perlu. Aku alanenunggi sampai jam pulang" ucapku. Kami terdiam beberapa lama sampai akhirnya aku memutuskan untuk bertanya mengenai asisten Lee. Apa lagi mengenai suaminya itu.

"Hyung" panggilku "mhh?" Gumamnya menjawab ku. "Apa kau tahu mengenai shownu Hyung?" Tanyaku padanya. Kulihat ia berhenti sebentar lalu kembali mengerjakan sesuatu pada laptopnya. "Ya" ucapnya. "Memang kenapa?" Tanyanya padaku. "Tadi aku pergi ke tempatnya. Disitu pengap dan tidak bercahaya? Apa itu kata yang tepat?" Ucapku sedikit ngawur.

"Mungkin hanya perasaanmu saja" ucapnya tanpa memalingkan pandangannya dari laptopnya. "Untuk apa kau kesana?" Tanyanya lagi padaku. "Tadi namjoon shii menyuruhku mengembalikan sesuatu" ucapku menjelaskan. "Apa itu?" "Ya?" "Apa yang kau kembalikan??" Tanyanya padaku. "Entahlah. Aku tidak melihat isi tasnya" ucapku enteng. "Tas? Kau mengembalikan tas?" Tanyanya dengan wajah yang kebingungan. "Ya" jawabku.

Hoseok side

Tas? Untuk apa namjoon meminjam tas padanya? Batinku. "Aishh" geramku lalu memencet(?) Sebuah tombol yang menghubungkanku pada jungkook.

"Jadi?" Tanya namja yang duduk didepanku ini. "Jadi itu aneh" ucapku padanya. Kami terdiam sebentar sampai...

"AISHHH HYUNG!!!" teriak jungkook tepat didepan wajahku. Ku ulangi DIDENPAN WAJAHKU. "YAKK!!" Geramku padanya. "KAU--" "ahh mianhae Hyung. Aku lepas kendali" ucapnya lalu nyengir. fak batinku "tapi menurutku itu normal" ucapnya santai sambil meminum tehku. TEHKU! Baru saja aku ingin membunuhnya tapi ia kembali membuka suaranya. "Jadi, jangan terlalu khawatir" lanjutnya. "Bagaimana aku tidak khawatir?! Taetae bilang cafe itu mencurigakan!!" Ucapku kesel sendiri. "Huh! Memangnya mencurigakan seperti apa?? Aishh Hyung! Kau ini keterlaluan! Dia teman kita dan kau malah lebih percaya pada singamu itu?! Yang benar saja" ucap jungkook sedikit membentak.

"Baiklah. Lupakan. Bagaimana kabar abangmu itu?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan. "Jangan tanya" jawabnya. "Bukannya kau bilang akan bertemu dengannya?" Tanyaku "dia tidak datang" ucapnya santai sambil mengecek ponselnya. "Tapi aku mendapatkan sesuatu yang menarik" lanjutnya lalu menunjukkan handphonenya padaku. "Itu kan hanya nomor telepon seseorang" ucapku enteng. "Yak! Dia seorang namja yang luar biasa manis. Dia benar benar menawan. Kurasa dia akan jadi targetku selanjutnya" ucap jungkook.

"Yak! Apa kau botty?" Tanyaku padanya. Seketika ia langsung terdiam lalu menatap tajam padaku. "Apa aku terlihat seperti orang yang mudah ditusuk?" Tanyanya dengan nada dingin. "A-aku kan hanya bertanya" ucapku. Nyaliku menciut setelah ia menunjukkan sikap dinginnya itu. Matanya seperti akan menusukku sampai aku tidak berbentuk lagi.

"Jadi siapa orang itu?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan (lagi). Setelah mendengar pertanyaanku, ia langsung mengubah wajahnya menjadi luar biasa senang. Aku bahkan dapat melihat hati yang keluar dari matanya. Secantik itukah? Tanyaku dalam hati

"Namanya Lee taeyong. Aku bertemu dengannya saat menunggu si brengsek itu. Dia benar benar polos dan manis Bla bla bla" lalu hariku dilewati dengan jungkook yang bercerita mengenai pujaan hatinya yang baru. Jujur, aku juga ikut senang mendengarnya. Dia terlihat benar benar terpukul saat yugyeom pergi. Jadi mencari masa depan baru boleh juga kan?

Tbc
Thanks for 1k readers~

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang