14

622 83 2
                                    

Hoseok side

"Well,.." ucapku menggantung. "Mungkin?" Jawabku final. "Aku lahir di keluarga yang berkecukupan. Bahkan berkelimpahan. Aku dan keluargaku hidup bahagia sampai ibuku didiagnosis kanker rahim. Ibuku benar benar merasa terpukul saat itu. Apalagi saat itu, mereka berencana untuk memiliki anak lagi" ceritaku.

"Lalu, ayahku memutuskan untuk mengangkat seorang anak. Namanya Kim seokjin. Ayah mengganti namanya menjadi Jung yeou yang berarti rubah. Beberapa tahun aku dan yeou hyung hidup bersama, membuatku mengetahui banyak mengenai dirinya. Keluarganya dibunuh oleh sebuah kelompok mafia saat ia masih sangat kecil" lanjutku. "Lalu?" Tanya taehyung menuntut kelanjutannya.

"Lalu, beberapa bulan setelah ia menceritakan mengenai masa lalunya, ia menghilang. Entah kemana. Sampai akhirnya kami menemukannya disebuah kota kecil diperbatasan Korea Selatan. Kami menanyakan mengapa ia pergi lalu ia menjawab bahwa ia harus membalas dendam keluarganya. Ia bilang kalau ibunya sering muncul didalam mimpinya menyuruhnya untuk membunuh para kelompok mafia yang membantai keluarga mereka" ceritaku sambil mengelus rambut taehyung lembut.

"Kami sempat membawanya kepsikiater. Tapi dokter bilang itu hanya sebuah trauma masa lalu. Kami hanya mengganggap itu hal kecil dan tidak terlalu memperhatikan hal hal aneh yang yeou hyung lakukan. Sampai akhirnya semua itu memuncak saat yeou Hyung membunuh anjing peliharaan keluarga kami. Ia juga pernah memakan kelinci kecil hidup hidup. Itu membuat kami semua benar benar khawatir dan akhirnya memutuskan untuk mengirimnya ke rumah sakit jiwa" ceritaku. "Jadi itu mengapa kau menyuruhku untuk menjauhinya?" Tanya taehyung yang sekarang sudah bersandar pada bahuku. "Ya" jawabku.

"Baiklah. Akan aku lakukan Tapi, Jangan terlalu khawatir mengenai hal itu. Aku tidak ingin semua pekerjaanmu terganggu hanya karena hal itu" ujar taehyung sambil memainkan jemari lentiknya pada dadaku. "Ya. Terima kasih" ucapku lalu tersenyum. Tidak lupa mencuri satu kecupan ringan dari bibir cherrynya itu.

"Ehh tapi," ujar taehyung tiba tiba. "Ada apa?" Tanyaku mendekatinya. "Kemarin saat aku bertemu dengan seokjin hyung, ia bilang bahwa ia salah satu karyawan baru ditempat ini" jawab taehyung. Seketika jantungku berhenti berdetak. Takut. Takut jika ia akan melakukan hal hal aneh pada taehyung. Sebenarnya masih banyak hal yang belum aku ceritakan pada taetae mengenai seokjin hyung.

Flashback

"Hyung~ kembalikan!!" Ujarku pada lelaki yang beberapa tahun lebih tua dariku. "Tidak! Kau melupakanku hanya karena boneka tidak berguna ini!!" Bentaknya padaku. "Tapi Hyung--" "sudahlah! Hyung akan sita boneka ini oke?" Ujarnya sambil mengangkat Bonek berbentuk gajah itu.

"Hyung~"

"Tidak boleh!"

"Hyung~ aku janji tidak akan mengulanginya lagi!!" Ucapku masih sambil berusaha menggapai Bonek kesayanganku itu.

"Tidak!! Kalau Hyung bilang tidak ya tidak!!" Geram seokjin Hyung lalu merobek Bonek gajah itu. Setelah itu, aku menangis selama beberapa jam.

Flashback end

Jadi intinya adalah seokjin Hyung tidak suka jika ada orang yang merebut perhatianku darinya. Apa lagi taehyung. Aku sudah terjerat oleh pesonanya. Jika ia tahu, ia pasti tidak suka dan berusaha untuk mencelakai taehyung.

Ibu pernah bilang jika seokjin Hyung menjadi seperti itu karena kurangnya perhatian dan trauma mendalam mengenai kematian orang tuanya. Aku mengerti. Tapi jika sudah seperti ini, aku tidak bisa diam saja. Dan alasan mengapa anjing keluargaku mati adalah diriku. Aku terlalu takut untuk bermain bersama seokjin Hyung dan akhirnya lebih memilih untuk bermain dengan anjing kami. Ia mati. Aku selalu merasa bersalah. Merasa bahwa aku adalah penyebab kematian mahluk mahluk tak berdosa itu.

"Seokie?? Kenapa?" Sebuah suara menyadarkanku dari lamunanku. Aku merasa senang tangan yang halus mengelus rambutku pelan dan penuh kasih sayang. "Ada apa seokie?" Tanya taehyung. "Tidak. Aku hanya masih memikirkan seokjin Hyung" jawabku jujur. sekarang aku sadar bahwa berbohong didepan anak singa ini benar benar tidak membantu.

"Sudah kubilang untuk tidak terlalu banyak berfikir mengenai itu kan??" Ujarnya lembut. "Ya. Terima kasih" jawabku.

"Hahhh~" terdengar helaan nafas dari bibir mungilnya itu. "Sepertinya kau butuh liburan hoseokie~" ujarnya. Ia tersenyum teduh padaku. "Belakangan ini pekerjaanmu sudah melewati batas normal. Bagaimana kalau kita pergi ke kampung halamanku?" Usulnya menggenggam tanganku antusias.

Maksudku, ayolah~ siapa orang yang dapat menolak singa kecil ini huh?? Setidaknya itu bukan aku.

Setelah melihat anggukanku, ia tersenyum senang lalu berucap terimakasih dan memelukku. Sangat erat bahkan aku tidak dapat melepasnya.

Setelah beberapa lama dalam posisi saling memeluk, ia melepaskan pelukan kami.

"Terima kasih hoseokie~ kau penyelamatku!! Tapi Bisakah kita mengajak Aaron??" Tanyanya. "Kenapa? Untuk apa mengajak adikmu? Kukira ini semacam 'latihan bulan madu'??" Ujarku menggodanya. Ia memukul dadaku pelan sambil mempoutkan bibir imutnya itu.

"Pokoknya Aaron harus ikut!! Dan apa apaan itu?! Aku yakin kau pasti ingin berbuat mesum kan???" Ucapnya lalu menunjukku dengan jari telunjuknya yang lentik itu. Aku selalu menyukai setiap inci darinya. "Baiklah. Aaron boleh ikut" ucapku final. Setelah itu, kulihat taehyung yang menggangkat tangannya keatas dan berseru yes dengan sangat kencang. Tidak lupa kembali memelukku dengan erat.

Taehyung memang orang yang tepat untukku. Batinku. Setidaknya aku dapat melupakan masalah masalah yang ada. Walau hanya sementara.

Tbc

But I'm Your Angel [HopeV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang