Fifth : Jealous

378 91 40
                                    

Jin terdiam menatap layar ponselnya sambil mengaduk-aduk bekal makan siangnya. Sesekali ia memasukkan makanannya ke dalam mulut, meskipun makanan itu selalu jatuh sebelum berhasil masuk ke dalam mulutnya.

Kim Tae dan JHope hanya menatap aneh ke arahnya. Sesekali JHope menggelengkan kepalanya melihat makanan Jin yang berserakan di meja. Kim Tae menahan tawanya kemudian menghentikan tangan Jin sejenak.

"Hyung, berhenti membuang-buang makananmu."

"Aku tidak membuangnya. Aku memakannya."

"Jadi... Kau berbagi makan siangmu dengan meja makan begitu banyak?" Tanya JHope sambil menahan tawanya.

"Apa maksudmu?" Jin berhenti menatap ponselnya kemudian menatap kedua temannya. Kim Tae menunjuk sis-sisa perjuangan makanan Jin yang bertumpahan di meja sambil tertawa.

"Aigoo, apa yang ku lakukan sekarang? Hahh si bodoh Kim Seokjin." Jin mengacak rambutnya frustasi.

"Apa kau memikirkan sesuatu?" Tanya JHope.

"Entahlah. Bukan hal penting." Jin menyangkalnya.

"Hey kalian ternyata sudah disini." Sapa Jimin.

"Akhirnya datang juga." Kim Tae menghela nafas.

"Katakan apa yang kalian inginkan? Aku yang akan pesan makanannya." Ucap Jungkook datar.

"Wah! ada maksud apa ini? Apa kau kerasukan sesuatu, Jeon Jungkook?" JHope tersenyum jahil.

"Mungkin karena sunset kemarin sore lumayan bagus." Gumam Suga menyindir.

"Wah! Suga bisa bicara!" Seru JHope takjub.

"Diam." Ucap Suga tanpa ekspresi.

"Aku hanya ingin melayani Hyung Hyung-ku kali ini." Jungkook mencoba meyakini teman-temannya dengan senyuman.

"Oh, jadi... Aku juga Hyung-mu, kook?" Goda Jimin.

"Berisik, pendek." Hina Jungkook.

"Sialan." Gerutu Jimin.

"Kalau begitu, Jjangmyeon." Rapmon mulai menyebutkan apa yang ingin ia makan. Seluruh mata disana tertuju ke arah Rapmon. Mereka semua langsung setuju dengan pilihan Rapmon. Jungkook pun langsung berjalan pergi memesan beberapa porsi jjangmyeon untuk teman-temannya.

Disaat semua orang disana membicarakan tentang makanan. Jin justru fokus ke arah ponselnya. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pergi dari sana setelah pamit dengan teman-temannya.

Jin terdiam di sudut atap sekolah dengan pandangan kosong yang masih belum bisa terlepas dari layar ponselnya.

From : +82 159x xxxx

"Tutup jendelamu atau aku akan masuk dari sana. So... Kim Seokjin, Answr or dth?"

Diterima 19:45

Jin berkali kali membuka pesan yang di kirim orang misterius tadi malam. Ia terus menyimak setiap kata yang yang terkandung dalam pesan tersebut.

'Dth? Apa mungkin maksudnya death?'

'Mati?'

'Apa yang orang itu inginkan?'

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang