Twenty-Four [C] : Flashback [Change]

263 66 14
                                    

  Malam yang cerah di penuhi dengan bintang-bintang yang berkelip indah menghiasi langit, telah berganti menjadi pagi yang di penuhi dengan butiran kristal es seperti kapas yang berjatuhan dari atas langit.

Jin merapihkan syal berwarna biru gelap yang melingkar manis di lehernya, kemudian beranjak pergi untuk menemui Sowon di sevel, seperti apa yang sudah dia rencanakan tadi malam.

Sepanjang perjalanan, Jin terus berpikir tentang apa yang akan Sowon bicarakan saat bertemu dengannya nanti.

Apakah dia mendapat petunjuk soal pembunuh barcode itu? Atau mungkin, dia benar benar mengetahui bagaimana rupa si pembunuh berantai yang sedang mengincarnya itu? Entahlah, yang harus Jin lakukan saat ini hanya fokus dan segera menemui Sowon untuk mengetahui kebenarannya.

Ddrrrtt Ddrrrtt

Di tengah pemikiran panjangnya soal Pembunuh itu, Benda kotak di dalam saku celana Jin bergetar dan berhasil membuat semua lamunannya buyar seketika.

Jin mengangkat panggilan masuk tersebut, kemudian terdiam menunggu orang di sebrang sana memulai pembicaraan lebih dulu.

"Hyung? Halo... Tes..."

"Oh? Jeon Jungkook? Ada apa meneleponku pagi-pagi begini?"

"Maaf, kurasa sinyal disini sedikit buruk. Ada yang ingin ku tanyakan padamu, Hyung."

"Katakan saja, aku akan mendengarkannya."

"Tidak bisakah kita bertemu?"

"Kapan?"

"Sekarang."

"Um... Masalahnya hari ini aku ada janji dengan Sowon."

"Ah, maaf jika aku mengganggu kencanmu, Hyung"

"Tidak, Kook. Kau sama sekali tidak menggangguku. Katakan saja, ada apa?"

"Apakah baik-baik saja jika aku hanya berbicara padamu melalui telepon seperti ini?"

"Tidak apa-apa, Kook. Ayolah ceritakan apa yang terjadi."

"Aku merasa sedikit tidak sopan kepadamu."

"Sejak kapan kau mempedulikan sopan santun di depan teman dekatmu? Sekarang, cepat katakan apa yang ingin kau sampaikan kepadaku? Apa ini soal Eun--"

"Bagaimana kau tahu, Hyung?"

"Karena kau itu mudah di baca. Katakanlah, apa yang mengganggu pikiranmu?"

"Sebenarnya beberapa malam belakangan ini..."

"Hm?"

"... Aku selalu berpikir akan menembak Eunha di hadapan kedua orang tuanya. Apa yang harus ku lakukan, Hyung?"

Deg!

"Kau-- Apa?!"

'Ku rasa maknaeku yang satu ini sudah mulai gila.'

♢♢♢

Sudah sekitar setengah Jam, seorang pria bernama Kim Seokjin terdiam di lantai atas sevel dengan pandangan kosong yang terus mengarah keluar jendela. Gadis yang sedari tadi ia tunggu, tak kunjung datang hingga saat ini.

Apa dia melupakan pertemuannya? Ataukah dia memiliki jadwal mendesak dengan orang lain yang tidak bisa di batalkan? Entahlah, saat ini Jin hanya perlu duduk manis hingga gadis manis bernama lengkap Kim Soojung itu muncul di hadapannya.

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang