Twenty-Three : Guess Who?

248 71 13
                                    

Sehari sebelum acara pemakaman di mulai, Ketua Detektif, Detektif Kim, dan rekan Detektifnya yang lain mengunjungi rumah keluarga Lee Jonghyun terlebih dahulu.

Mereka meletakkan setangkai bunga di atas sebuah meja yang di penuhi lilin-lilin menyala untuk melakukan permintaan kepada Dewa, agar arwah Lee Jonghyun bisa beristirahat dengan tenang.

Mereka berdoa sambil memejamkan mata mereka, kemudian sejenak menatap ke arah sebingkai foto Lee Jonghyun yang di letakan di tengah lilin-lilin yang berjajar di hadapannya.

Mereka berdoa sambil memejamkan mata mereka, kemudian sejenak menatap ke arah sebingkai foto Lee Jonghyun yang di letakan di tengah lilin-lilin yang berjajar di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketua Detektif menyimpulkan sebuah senyum setelah menatap foto seseorang yang sejauh ini ia kira adalah salah satu korban dari pembunuhan barcode.

"Semoga kau tenang setelah melakukan tindakan bodoh itu, Lee Jonghyun-Ssi. Semoga Tuhan mau mengampunimu."

Setelah memanjatkan doa untuk arwah Lee Jonghyun Songsaengnim, Ketua Detektif dan Detektif Kim berniat pamit kepada keluarga duka untuk mendiskusikan sesuatu di luar.

Kedua Detektif unggulan tersebut keluar dari rumah duka dan tak sengaja ber-paspasan dengan seseorang yang berjalan berlawanan arah sambil menutupi wajahnya menggunakan masker.

Orang mencurigakan itu tak sengaja menyenggol bahu kiri Detektif Kim ketika sedang berjalan melaluinya. Ia menoleh sejenak kemudian kembali melanjutkan perjalanannya ke dalam rumah duka.

Detektif Kim menatap orang itu sampai ia menghilang dari balik pintu rumah tersebut.

Ketua Detektif meraih bahu Detektif Kim kemudian menatapnya heran.

"Kau baik-baik saja, Hyung?"

"Siapa orang tadi? Tidak kah kau curiga dengannya?"

"Mungkin kerabat Lee Jonghyun. Kajja, kita pergi". Ketua Detektif berniat melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang akan di jadikan tempat diskusinya dengan Detektif Kim nanti, tetapi Detektif Kim menghentikan langkahnya.

"Ketua, tunggu!"

"Kenapa?"

"Izinkan aku mengikuti orang itu."

Ketua Detektif terdiam sambil menaikkan sebelah alisnya sejenak. Melihat ekspresi penasaran yang di keluarkan dari wajah Detektif Kim, ia pun menyetujui permintaan Detektif Kim melalu helaan nafas yang seakan-akan mengatakan 'Baiklah, apa boleh buat?'

Mereka berdua langsung meluncur masuk ke dalam kediaman keluarga Lee Jonghyun dan mencari cari kemana pria bermasker tadi pergi.

Detektif Kim menyarankan untuk memeriksa tempat peti Lee Jonghyun di letakkan. Mereka pun kembali ke ruangan dimana mereka memanjatkan doa kepada arwah Lee Jonghyun tadi.

Ketua Detektif mengintip ke dalam ruangan dari sela-sela pintu dan mendapati orang yang menggunakan masker tadi melepas jaket hitamnya, kemudian mulai memanjatkan doa sambil meletakkan bunga di atas peti sebagai persembahan kepada Dewa untuk menjaga arwah Lee Jonghyun.

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang