Fifteenth : Call Call Call

264 73 32
                                    

  Satu minggu telah berlalu. Hari ini adalah hari pertama Ujian Semester. Seluruh siswa berbondong-bondong memenuhi perpustakaan.

Kantin yang biasanya ramai di jam jam seperti ini, kini tidak seramai hari-hari sebelum ujian dimulai.

Lapangan terlihat sangat sepi, tidak seperti biasanya. Klub sepak bola yang akan tanding di bulan Januari pun, berhenti mengadakan latihan mereka selama seminggu ke depan, karena seluruh anggota klub tersebut harus fokus dalam ujian mereka agar mendapat nilai yang memuaskan.

Keadaan sepi ini juga menyelimuti seluruh anggota Bangtan yang masing masing terdiam di atap sekolah dalam jarak yang bisa di bilang agak berjauhan.

Jin menatap kosong ke arah lapangan sekolah yang terbentang luas di depan matanya sambil menghela nafas. Ia menggumamkan kalimat yang membuat seluruh member Bangtan disana menatap ke arahnya.

"Bahkan di hari ujian mereka tidak datang. Siapa yang akan bertanggung jawab akan hal ini, hm?" Tanya Jin, mencoba memecah keheningan.

Jungkook menatap tajam ke arah Jin kemudian bangun dengan tangan yang mengepal kuat di samping celananya. Reflek, Suga langsung menahan Jungkook kemudian menggelengkan sedikit kepalanya, mengisyaratkan untuk tidak memulai perkelahian lagi.

Jungkook menatap Suga sejenak kemudian kembali menatap punggung Jin yang masih berdiri di ujung pembatas atap sambil meluruskan pandangannya ke depan.

"Kau mencoba menyalahkanku, benar kan Hyung?!" Bentak Jungkook tak sabaran.

"Hey, Jungkook, jangan mulai lagi." JHope menahannya.

"Aku sedang tidak membicarakanmu, Kook. Aku hanya merindukan mereka berdua. Entah mengapa rasanya sepi." Ucap Jin bersamaan dengan angin yang menyapu lembut rambut cokelatnya.

Benar, selama seminggu ini, Rapmon dan Kim Tae menghilang. Bahkan ketika Bangtan mengunjungi rumah mereka, mereka berdua selalu tidak ada di rumah. Hingga saat ini, Jin dan teman temannya belum mendapat kabar dari Kim Tae dan Rapmon. Dan benar seperti apa yang Jin Rasakan...

Rasanya seperti...

Sangat sepi.

"Aku juga merasakan hal yang sama, Hyung." Jimin tertunduk lesu.

"Iya, aku jadi merasa kehilangan sepasang badut bodoh." Ucap JHope sambil menatap ke arah Jin.

"Benar, badut yang mematikan." Sambung Suga tanpa berpikir panjang.

"Hey Suga, jangan mulai." JHope memperingati.

"Oke maaf." Suga memalingkan pandangannya.

"Tapi apakah kalian percaya mereka melakukan pembunuhan? Tidak, maksudku bukan keduanya. Hanya Rapmon..." Tanya Jin sambil beralih menatap satu persatu temannya disana.

"Tidak, lagipula sejauh ini Rapmon selalu bersama kita. Tidak mungkin ia melakukan hal seperti itu." JHope mengutarakan pendapatnya.

"Dia bisa saja melakukannya sepulang sekolah." Ucap Suga datar.

"Hyung, kenapa kau yakin akan hal ini? Kau ini temannya atau bukan, hm?" Tanya Jimin dengan alis berkerut menatap Suga.

"Aku hanya menebak." Jawab Suga enteng.

"Rapmon Hyung tidak bersalah. Sejak awal Kim Tae lah yang paling mencurigakan." Jungkook kembali membuka suara.

"Aku juga sependapat." Ucap Suga sembari mengangguk kecil.

"Hey bodoh, tadi kau menuduh Rapmon dan sekarang kau menuduh Kim Tae. Lalu kau ada di pihak mana?!" Keluh JHope, merasa kesal dengan mulut Suga yang semakin lama semakin ingin ia bungkam.

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang