Twenty-Five [C] : The Last Night

232 67 17
                                    

Klek!

Detektif Kim masuk ke dalam ruangan Ketua Detektif untuk mengambil sebuah file di dalam sana. Saat sedang menelusuri lemari kaca di sudut ruangan, tiba-tiba matanya terpaku ke arah sebuah amplop putih di atas meja Ketua Detektif.

Ia meraih amplop putih tersebut, kemudian membalik amplop itu dan menemukan sebuah nama tercantum di atasnya.

'Untuk : Detektif Kim Daehyun'

Detektif Kim menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal sambil membuka amplop tersebut, kemudian mulai membacanya.

Disana tercantum sebuah surat kuasa tentang penyerahan wewenang jabatan 'Ketua' kepada Detektif Kim Daehyun. Surat kuasa tersebut benar benar di tanda tangani oleh Ketua Detektif, Kim Jiseok serta sidik jari di sampingnya.

Detektif Kim menelan ludahnya kasar dengan mata membulat sempurna ketika membaca surat penyerahan jabatan tersebut.

Tak sengaja, Detektif Kim menemukan secarik kertas yang jatuh dari selipan amplop yang tertutup surat kuasa tersebut. Ia membaca isi dari kertas yang ia temukan dan lagi lagi ia tak mengerti maksud dari Ketua Detektif bodoh itu.

Kertas itu berisi...

'Hyung, maaf aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu untuk terus menjadi seorang Ketua disana. Mulai sekarang dan seterusnya, ku percayakan tim penyelidikan padamu. Katakan juga kepada Detektif Song untuk tidak terlalu sering lembur di luar jam kerja. Ah ya, Jika hingga tujuh tahun ke depan kau kehilangan kabarku, mungkin aku sudah pergi jauh dan tidak bisa di temukan lagi. Jaga Hyeri dan Seokjin untukku. Terima kasih untuk semuanya. Aku menyayangi kalian.'

Detektif Kim terdiam seribu bahasa sambil mengepal kuat secarik kertas di dalam genggamannya. Di tengah kepalan tangannya yang bergetar kuat itu, tanpa di sengaja tangan Detektif Kim menyentuh sebuah benda panjang berwarna perak seperti logam yang mengkilat.

Detektif Kim meraih benda tersebut kemudian menatapnya dengan detail dari atas hingga kebawah. 'Caran D'Ache', Satu-satunya tulisan yang tertulis di sisi bawah pena tersebut. Itu adalah sebuah pena bermerk yang berasal dari Swiss, dan merupakan benda kesayangan Ketua Detektif selama menjabat sebagai seorang Ketua dalam tim penyelidikan.

Manik mata Detektif Kim kembali menelusuri benda tersebut dan tiba-tiba matanya tertuju ke arah tutup pena yang melekat kuat pada tempatnya. Sebuah simbol lingkaran dengan rantai berbentuk huruf X di luarnya mendominasi bagian depan tutup pena tersebut.

Deg!

'

Ini...'

'Simbol ini...'

'Apa jangan jangan...'

Detektif Kim mengepal kuat kedua tangannya dengan keadaan kepala tertunduk. Dalam diam, Detektif Kim sedikit bergumam, "Apa yang ia coba lakukan sekarang?"

♢♢♢

Jungkook berlari mengejar Suga yang terus berjalan ke dalam hutan sambil membawa kamera kesayangannya. Ia memanggil Suga beberapa kali hingga pria berwajah dingin itu menoleh ke arah Jungkook dengan penuh tanda tanya. Sesaat kemudian, Jungkook meninju kuat rahang Suga dan berhasil membuat sudut bibir Suga mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

Merasa tidak ingin di rendahkan, Suga membalas pukulan tersebut, di tambah dengan tendangan ke arah ulu hati Jungkook.

Jungkook menahan rasa sakit itu dan langsung mencekat kuat baju yang Suga kenakan. Suga yang tak mau kalah, ikut menarik kerah kemeja Jungkook.

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang