Seventh : Byuntae

660 79 33
                                    

Warning!!!

17+

♢♢♢

Bus berhenti di pemberhentian terakhir. Tersisa satu orang gadis dan pria mencurigakan di bangku belakang. Pria itu turun lebih dulu di ikuti gadis tersebut di belakangnya. Ketua Detektif dan Detektif Song berjalan mengikuti mereka setelah jarak mereka aman.

Gadis itu mendahului pria misterius tersebut. Ia menuju ke arah sebuah komplek perumahan. Pria misterius itu hanya mentap ke arahnya tanpa mengikutinya lagi. Kedua Detektif itu berjalan lebih dekat untuk melihat keadaan gadis tersebut.

Hup!

Tiba-tiba dua orang dari arah yang berlawanan menyekap gadis tersebut saat keadaan disana benar-benar sepi. Dua orang itu membuat sang gadis pingsan dengan obat bius yang sengaja di tumpahkan di atas sapu tangan salah seorang pelaku disana.

Mereka berdua menyeret gadis itu kedalam sebuah mobil Nissan berwarna hitam. Ketua Detektif langsung mengeluarkan ponselnya kemudian menelpon seseorang.

"거 2809 Nissan hitam. Cukup ikuti dan jangan menembaknya. Pastikan seluruh CCTV jalan menyala. Beritakan pada yang lain. Jangan sampai lolos."

Pip--

Mobil itu mulai bergerak ke arah jalur timur. Orang berpakaian hitam yang sejak tadi di curigai kedua Detektif tersebut, hanya menatap ke arah mobil sejenak kemudian pergi dari sana. Detektif Song menyadari hal itu.

"Apakah dia seorang suruhan?"

"Mungkin."

"Apa kita akan menangkapnya?"

"Hm, tolong siapkan sebuah ruangan."

♢♢♢

Mobil Nissan berwarna hitam itu melaju dengan kecepatan normal untuk menghindari kecurigaan Polisi sekitar. Mereka berjalan ke sebuah tempat borbok yang sudah tak terpakai.

Salah seorang disana menggendong asal gadis tersebut dan membawanya masuk ke dalam tempat gelap itu. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan tertutup yang mirip sebuah kamar.

Keduanya mengikat tangan dan kaki gadis tersebut di masing-masing sudut ranjang agar saat gadis tersebut bangun, ia tak dapat memberontak. Mereka berdua tersenyum miring menatap gadis yang saat ini masih dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Nathan, Lebih baik kita memakainya sebelum bos datang."

"Near, apa maksudmu?"

"F*ck her, dude."

"Kau gila? Bos akan membunuh kita jika tahu hal ini."

"Hey, calm down. It's okay."

"Aku tidak akan menghianati bos."

"Kalau begitu aku saja. Just a little bit , it's okay, right?"

"Whatever you want, brother."

Karena kebisingan yang mereka berdua buat, gadis tersebut pun akhirnya terbangun. Ia menyipitkan matanya mencoba mengenali wajah orang-orang itu. Matanya membulat seketika.

Ia menatap sekelilingnya panik. Nafasnya terengah-engah ketika mendapati tangan dan kakinya yang terikat mati di masing-masing sudut ranjang.

Seseorang bernama Near itu langsung menatap ke arahnya kemudian tersenyum miring. Ia mendekatkan badannya ke arah gadis itu.

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang