Prologue

1.2K 142 44
                                    

Storyline by Sanogami_

Cast
All Member of BANGTAN
SinB (GFriend)
Sowon (GFriend)
Umji (GFriend)
Eunha (Gfriend)
And Others

Genre
Mystery, Riddle, School Life, Friendship, AU, Angst, Action

Length
Chaptered

Rating
17+

Disclaimers
My new Fanfic is publish. FF yang lama kehapus karna WP author eror. Yaudah ikhlasin aja. Tema FF kali ini tentang pembunuhan. Bakal banyak Riddle juga didalamnya, semoga readers gabingung. Votement dibutuhkan! 1 votement dari readers adalah 100 semangat buat author. Leadies and gentleman... Keep calm and
Happy Reading~

♢♢♢

Baru baru ini terjadi pembunuhan di daerah tempatku tinggal. Ia membunuh seluruh korban dengan meninggalkan jejak berupa sebuah barcode. Dia adalah pria yang di perkirakan berusia sekitar 20 tahun, bertubuh tinggi dan berkulit putih. Pria itu selalu mengincar anak anak sekolah, terutama bagi siswa berjenis kelamin perempuan.

Dalam kurun waktu dua minggu, pria itu berhasil membunuh tiga puluh siswa dari tiga sekolah yang berbeda. Rumornya, ia juga akan membunuh siswa dari sekolahku selama satu minggu ke depan. Tapi kami beruntung, pria itu sudah tertangkap dua hari yang lalu. Walaupun begitu, polisi masih belum mengetahui maksud dari barcode yang ia tinggalkan. Karena, tepat di hari ia di tangkap, ia bunuh diri.

Tapi, sesuatu yang aneh telah terjadi. Pada malam itu, aku berdiri di pinggiran tebing bukit untuk mencari udara segar sambil melihat ribuan bintang yang menghiasi langit malam yang cerah ini. Hari ini hingga empat hari ke depan, aku dan kelompok pecinta alam dari sekolahku mengadakan perkemahan di sebuah bukit berjurang.

Hari pertama dan kedua, semua acara perkemahan berlangsung dengan baik sesuai rencana. Tetapi pada hari ketiga, tragedi itu terjadi. Tepat di depan mataku, pembunuh itu duduk terdiam di pinggir tebing dengan tangannya yang menggoyang goyangkan sebuah pisau di atas tubuh temanku Kim Yewon.

Deg!

Deg!

Deg!

Bagaimana bisa? Bukankah pria itu sudah mati dua hari yang lalu? Tubuhku bergetar, jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya, dan nafas terasa tak karuan. Otak yang seharusnya memikirkan jalan keluar hanya mampu memikirkan dua kalimat, 'Selamatkan dia!' atau 'Aku harus pergi.' Sekarang, apa yang harus ku lakukan?

Deg!

'Ayah, saat besar nanti aku akan menjadi Detektif hebat seperti Ayah.'

'Tumbuhlah menjadi anak yang kuat. Karena, Jin adalah harapan Ayah satu satunya.'

Ingatan tentang ucapan Ayah saat itu tiba-tiba saja terlintas di dalam kepalaku. Benar, aku tidak boleh takut! Aku tak akan mengecewakan Ayah! Aku akan menjadi kuat!

Ku tatap tajam pembunuh itu sambil mengepalkan kedua tanganku. Jika saat ini tubuhku terlalu lemah untuk menangkapnya, satu-satunya cara adalah mendorongnya jatuh dari tebing ini. Tapi aku harus tetap berhati hati, karena Yewon juga bisa ikut terbawa olehnya. Aku tidak boleh melakukan kesalahan. Karena jika Yewon jatuh ke jurang, akulah yang akan di tunjuk sebagai seorang pembunuh.

Tunggu!

Apa yangㅡ

Sial!

Pembunuh itu menarik Yewon mendekat kepinggiran tebing. Aku berasumsi, bahwa saat ini ia sedang berusaha untuk menjatuhkan Yewon ke dalam jurang. Aku benar benar tak punya pilihan lain! Aku tidak bisa meninggalkan Yewon begitu saja!

Aku berlari mendekati pria itu dengan sekuat tenaga sambil mengepalkan tanganku kuat kuat bersiap untuk mendorong pria itu, danㅡ Sial, dia menghindar.

Aku baru tahu... Di bawah tebing ini terdapat sebuah lautan.

Gelap...

Aku tak dapat melihat apapun.

Angin malam begitu terasa menusuk sampai ke tulangku, dan suara deruh ombak yang menghantam tebing, terdengar begitu dekat.

Pria itu menjatuhkan Yewon...

Dan ia tersenyum ke arahku. Senyuman gilanya, aku bisa melihat itu dengan jelas.

Yewon terapung di sebelahku. Aku menatapnya dengan penuh penyesalan. Karena... aku tak bisa menyelamatkannya.

Sesaat kemudian, sebuah lagu terdengar dari atas tebing. Yang ku yakini saat ini lagu itu adalah... Hymne kematianku.

Sesaat aku menatap tangan Yewon. Luka sayatan yang rapih, berjajar dengan bentuk yang berbeda-beda. Benar! Saat ini aku adalah seorang saksi nyata... Sebuah pembunuhan barcode, dan jika aku hidup, Pembunuh itu juga akan membunuhku.

Ayah, maafkan aku. Aku tak bisa melindungi Ayah dan Ibu di masa depan. Karena saat ini... Aku terbunuh oleh diriku sendiri, di saat aku mencoba untuk mendorong tubuh salah satu...

O R A N G  T E R D E K A T K U.

-Kim Seokjin

♢♢♢

To be continue

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang