Third : Day 1

485 97 19
                                    

"Kim Seokjin... Aku benar benar akan membunuhmu!"

Prangg

Deg!

"Jeon Jungkook... Jangan jangan..."

"Ahh, bodoh! Aku menjatuhkannya. Maafkan aku, Eunha-ya."

"Eunha?"

♢♢♢

Suasana kantor terlihat begitu sibuk. Para Petugas berlalu lalang mengantarkan dokumen dari meja ke meja. Di balik kesibukan para Petugas, seluruh Detektif yang baru menyelesaikan penyamaran selama 3 hari penuh, justru tumbang di ruangan mereka.

Kantung mata tebal berwarna hitam terpapang jelas di wajah mereka. Keluhan ingin menyerah dan berhenti melakukan hal seperti ini terus keluar dari mulut para Detektif, setelah meminum beberapa botol alkohol yang di berikan Ketua Detektif tadi malam.

"Aku mencurigai seseorang."

Brakk!

Serentak, seluruh Detektif disana berdiri dan membungkuk ke arah Ketua Detektif yang baru keluar dari ruangannya. Mereka menatap satu sama lain, takut Ketua Detektif mendengar keluhan mereka dan segera memecat mereka.

Ketua Detektif justru tidak bergeming. Ia terus menatap sebuah dokumen di tangannya. Dia terlihat seperti sedang berfikir. Seluruh mata disana masih terfokus ke arahnya. Sesaat, ia tersadar telah menjadi pusat perhatian. "Kenapa kalian menatapku seperti itu? Pulang dan istirahatlah selama dua hari penuh."

"Apa maksudnya?"

"Aku mengizinkan cuti untuk kalian semua. Ah ya, Detektif Song. Ini..." Ketua Detektif melempar sebuah amplop tebal kearah Detektif Song. Detektif Song pun langsung menangkap amplop tersebut. "Aku memberikannya karena kalian sudah bekerja keras dan mengerjakan pekerjaanku dengan baik. Terima kasih."

Seluruh Detektif disana bersorak gembira setelah mendapat izin cuti dan traktiran dari Ketua Detektif. Mereka serentak bersemangat keluar ruangan untuk makan mewah dan minum beberapa botol wine lagi. Ketua Detektif tersenyum kemudian kembali masuk ke dalam ruangannya. Detektif Kim menatapnya sekilas.

"Detektif Kim, tidak ikut?" tanya Detektif Song.

"Aku? Tidak. Aku akan menyusul kalian. Masih ada yang harus ku kerjakan."

"Ayolah. Ini gratis dari Ketua."

"Ya, aku akan menyusul sebentar lagi. Pergilah lebih dulu, Detektif Song."

"Baiklah. Aku pergi. Jangan lama, oke?"

"Haha, tenang saja."

Mereka semua sudah pergi. Detektif Kim menghela nafas kemudian matanya kembali tertuju ke arah pintu ruangan Ketua Detektif.

Detektif Kim mengetuk pintu, kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut. Ketua Detektif masih terus fokus pada layar monitor dan beberapa dokumen di hadapannya. Detektif Kim pun berjalan mendekati Ketua Detektif.

"Yak, Kim Daehyun? Kenapa kau masih disini? Kau tidak ikut makan? Aku sudah menghambur hamburkan uang untuk menraktir kalian."

"Jiseok-ah, kau terlihat stres. Apa ada masalah?"

"Wahh, kau tidak sopan memanggilku dengan nama seperti itu. Begini begini aku adalah atasanmu."

"Yak! Jangan membantah. Begini begini aku adalah Hyung-mu."

"Aish..."

"Dasar. Ceritakan, ada apa? Kau tak bisa menyembunyikannya dariku."

"Aigoo, bukan apa apa."

Who's That?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang