~~~
Bagaimana aku harus mengatakan nya? Mungkin rasa ini seolah datang lagi padaku. Baiklah aku mengerti mengapa kau mengakhiri hubungan ini, Tapi apakah kau pernah berfikir kalau kau datang disaat yang tidak tepat?
Aku tak tau harus bagaimana nantinya. Aku masih harus menjaga perasaan Shani sebagai seorang kekasih yang telah menemani dan menghilangkan rasa ini padamu
Lalu, dengan rasa percaya dirimu itu kau telah datang kembali padaku. Hanya dengan mengatakan beberapa hal, kau sudah cukup menghancurkan kebahagiaanku
"Kak,"
Aku menoleh kesamping mendapati gadis yang selama ini telah membuatku lupa akan dirinya. Kini, aku hanya akan memikirkan nya. Tapi, dia tak akan mengerti dengan posisi ku saat ini
Tatapan kami bertemu. Aku menatap dalam kedua matanya. Sarat mata yang terlihat indah mampu mengalihkan duniaku, membawa dan menjatuhkan ku dalam satu khayalan bersama nya
"Kakak.."
"Ih kak Viny.."
"Eh? Iya kenapa shan?" Tanyaku. Dia mengerucutkan bibirnya dan menatapku malas
Lucu. Iya, aku menyukainya yang seperti ini. Kesan lucu dan dipadu dengan parasnya yang cantik mampu membuat siapapun jatuh hati padanya, termasuk aku
Aku telah jatuh hati pada orang seperti nya. Menyesal? Tidak, aku tidak Menyesal sama sekali. Aku merasa sangat beruntung karna telah memilih dirinya, dan.. ya kalian tau pasti.
Aku kembali menatap langit malam yang disertai banyak bintang diatasnya. Langit yang selalu mengawali semua suka cita diriku dengan nya
Aku merasa ada satu tangan melingkar di pinggangku. Aku menoleh kesamping dan mendapati Shani yang tengah menyandarkan kepalanya di bahu ku. Ia memejamkan matanya, menikmati hembusan angin malam yang menyeruak masuk ke dalam tubuhnya. Satu tangan ku terangkat guna mengusap lembut pipinya,
"Kamu ngantuk? Masuk aja ya.." Bisik ku yang nyaris tak dapat di dengar. Selang beberapa detik kemudian, ia menegakkan tubuhnya dan menatapku dalam
"Kenapa?"
"Sama kamu, kak." Aku hanya mengangguk kecil. Beranjak bangun seraya menggenggam tangan nya
•
Kembali pada pemandangan kali ini. Dilihatnya Viny yang sedang menutup pintu balkon kamarnya, dan beralih berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk menemui Shani yang sudah terduduk di tepi tempat tidur itu
Gerak langkah kakinya terhenti, memandang kedalam pada kedua mata indah milik Shani. Ia terdiam sejenak, mencoba berfikir untuk mengingat kembali memory nya. Yah, Viny ingat
Mata Shani jauh lebih indah dari pada Nadse fikir Viny
Tangan yang tiba-tiba melingkar di pinggang Viny, mampu membuat Viny tersadar dari lamunan nya. Ia mengerjapkan Matanya beberapa kali, mencoba menormalkan tatapan nya
"Dari tadi kakak ngelamun terus, ada apa?"
Viny menggeleng pelan dan tersenyum, tangan kanan nya terangkat guna menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Shani kebelakang telinganya, "Aku gapapa, bukan nya tadi kamu mau tidur?" Timpal Viny balik
Shani mundur beberapa langkah agar dapat menjaga jaraknya dengan Viny, ia menatap wajah Viny yang -hari ini- terlihat sangat kusut
"Kamu gak papa kan, kak?" Tanya Shani. Terselip nada khawatir pada kalimat Shani tadi, ia kembali berjalan mendekat kearah Viny dan menggapai lembut kedua tangan Viny. Mencoba membawa gadis berambut pendek itu untuk duduk diatas tempat tidur
