My Indigo

PART 46 (LAST)

Happy Reading....

******

Bbbrrakk....

Sontak semua menoleh ke sumber suara.

Terdapat seorang laki-laki yang tengah berdiri.

"Pak William!" teriak Bella.

Yah, dia lah pak William yang telah membunuh Karin. Seorang guru bahasa Inggris. Masih muda dan yah, bisa di bilang ganteng.

Saat Bella memanggil, pak William malah kabur.

"Pak, berhenti!" teriak Aldian.

Tapi pak William terus saja berlari. Semua mengejar pak William dan sampai koridor sekolah.

"Pak William kemana?" tanya Shalsa.

"Gk tau? Cepet banget ngilangnya!" sahut Kevin.

Mereka berhenti dengan nafas memburu.

"Lebih baik kita sekarang cari jasad Karin dulu! Urusan pak William nanti aja!" ucap Aldian.

"Iya ayo kak! Kita ke toilet guru!" ajak Bella.

Mereka menuju toilet yang di maksud.

Sesampainya di depan toilet. Toiletnya gk hanya satu, ada 3 toilet yang sudah tidak terpakai.

"Baunya busuk banget!" kata Shalsa.

"Mungkin dari mayat Karin baunya!" sahut Bella.

Kevin mendekat ke pintu toilet pertama.

"Di kunci Bel!" seru Kevin.

"Dobrak aja kak! Toiletnya juga udah gk di pake!" suruh Bella.

"Iya Bel, bantuin Al! Jangan diem aja!" Aldian langsung mengambil ancang ancang.

Bbrrakk...

Pintu toilet terbuka. Kevin melongok ke dalam.

"Gk ada apa-apa Bel!" teriak Kevin.

"Coba yang sebelahnya kak!" perintah Bella.

Setelah di buka juga tidak ada apa-apa.

"Sekarang yang terakhir Vin!" seru Aldian.

"Iya Al!" sahut Kevin.

"Satu... Dua.... Tiga... Braaakkk!" pintu toilet terbuka. Dan langsung menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat.

Seketika mereka berlima langsung menutup hidung.

"Sumpah gue gk tahan!" ucap Cikka yang mukanya udah merah karena menahan nafas.

"Baunya busuk banget!" lanjut Cikka.

"Gue juga gk tahan!" kini Shalsa yang angkat bicara.

Beberapa lama setelah pintunya di buka sudah tidak terlalu busuk saat pertama dibuka.

Bella mendekat ke arah toilet.

"Guys!" teriak Bella dari dalam toilet.

"Apa Bel?" tanya Cikka.

"Jasadnya Karin gk ada?" seru Bella.

"HAH? KOK BISA?" teriak Cikka yang kaget dengan penuturan Bella.