Happy reading friends..
******
"Bel," panggil seseorang.
Bella mencari sumber suara itu.
"Udah jangan marah, kak Aldian cuma ngingetin lo. Supaya lo itu gk usah takut!" ucap seseorang itu yang tak lain adalah Ara.
Bella tak menjawab. Tak terasa bulir-bulir hangat membasahi pipi Bella. Yah, Bella menangis saat ini.
"Bel, lo gk usah nangis, lo cewe kuat! Lo pemberani! Jadi lo jangan takut!" ucap Ara menenangkan.
"Iya Ra," jawab Bella.
Waktu terus berjalan. Pagi ini Bella memutuskan untuk ke sekolah menaiki taxi.
Sesampainya di kelas.
"Masih sepi amat," gumam Bella.
Bagaimana tidak? Bella sampai di kelas jam 6.15, jelas lah masih sepi. Dan di kelas hanya ada 1 anak. Tapi di pojok....
"Hai, lo yang di pojok! Ngapain berdiri disitu?" tanya Bella.
Tapi tak ada jawaban. Teman sekelas Bella yang sedari tadi melihat Bella hanya bergidik ngeri.
Karena apa? Saat Bella bertanya si anak itu langsung melihat ke arah pojok. Dan nihil! dia tidak melihat apa-apa!
"Bel, lo nanya ke siapa?" tanya anak itu.
"Nanya sama cewe di pojok kelas!" jawab Bella.
"Emm... tapi di pojok gk ada siapa-siapa Bel?" jujur anak itu.
Bella langsung saja mengerti maksud anak tersebut.
"Hmm... Pantesan aja pas di tanya gk jawab!" gumam Bella dalam hati.
"Hmm.. Lupakan saja lah!" alih Bella.
Tak berapa lama, teman-teman Bella satu persatu masuk kelas. Tiba-tiba saja...
"Wiiihhhh.... rajin amat lo Bel! Jam segini udah di kelas?" teriak seseorang dari arah pintu kelas.
Yah, siapa lagi kalo bukan para sahabatnya. Shalsa dan Cikka!
"Iya nih, kesambet apa lo Bel?" lanjut Cikka.
"Lo berdua bisa gk sih? Gk usah teriak-teriak? Telinga gue lama-lama budeg tau gk!" ucap Bella sinis.
"Ya maaf Bel," ucap Shalsa.
"Jadi gimana nih Bel? rencana selajutnya buat nyari jasad Karin?" tanya Shalsa mengalihkan pembicaraan.
"Nanti pulang sekolah kita kumpul lagi di sini!" ucap Bella.
"Gue kabarin kak Aldian sama kak Kevin dulu yah!" ujar Bella sembari berjalan keluar kelas.
Saat Bella baru saja keluar kelas, tiba-tiba saja Bella merasakan ada yang menarik rambutnya.
Tapi, saat Bella melihat ke belakang. Tidak ada apa-apa! Kecuali anak-anak yang lalu lalang.
Bella melanjutkan jalannya menuju kelas Aldian.
"Nah itu kak Kevin!" gumam Bella.
"Kak Kevin!" teriak Bella.
Sontak Kevin langsung menoleh sumber suara tersebut.
"Apa apa Bel?" jawab Kevin ketika Bella sudah dihadapannya.
"Nanti, sehabis pulang sekolah kita kumpul di kelas gue yah! Ajak kak Aldian juga!" pinta Bella.
"Okeh Bell," jawab Kevin.
"Ya udah, Bella ke kelas dulu yah!" pamit Bella.
"Lo kesini mau nyampein itu doang Bel?" ujar Kevin.
"Iya kak, hehe.." jawab Bella cengar cengir.
"Ya udah sana balik ke kelas!" pinta Kevin.Tak menunggu waktu lama, Bella langsung saja berjalan menuju kelas.
Bella sadar ada seorang siswa yang menurutnya berwajah aneh. Dan itu sudah kelihatan dari jauh.
Bella dan anak itu semakin dekat. Dan astaga!
"Ya ampun, tadi itu apaan? Apa hantu?" gumam Bella yang terus berjalan.
Yang Bella pikir seorang siswa salah besar! Dia adalah hantu! Hanya saja? Wajah dia datar dan rata tanpa apapun.
Tak ada mata, hidung, dan mulut! Sangat rata!
Bella langsung saja berjalan dengan gontai. Sesampainya di kelas.
"Lo kenapa si Bel?" tanya Cikka.
******
Part 30 selesai
Gimana ceritanya?
Apakah semakin gaje? Hehe
Jangan lupa vote and coment
Usahakan jangan jadi pembaca gelap
Okeh readers
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo
HororKisah Seorang anak yang mempunyai kemampuan yang jarang dimiliki orang. Dan terkadang ada yang meminta tolong ato bahkan hanya menampakan dirinya saja sekedar iseng. ****** Selamat membaca semoga suka