Okeh kita lanjut
Happy reading...
******
Dan.....
Dalam sekejap orang itu menghilang.
"Loh? Kok malah ngilang?" ucap Bella mengernyitkan kening.
Bella kembali duduk di depan tv bersama Shalsa dan Cikka.
"Kemana setannya Bel?" tanya Shalsa.
Bella hanya mengangkat bahunya. Tanda tak tau.
Gk terasa sudah jam 7 malam. Shalsa dan Cikka pamit pulang.
"Ya udah Bel, kita berdua cabut dulu yah! Udah jam 7 nih," ucap Cikka.
"Iya, besok lo kerumah gue dan kita ke sekolah cari informasi!" pinta Bella.
"Siap Bel!" ucap Cikka dan Shalsa kompak.
Setelah Shalsa dan Cikka pergi. Bella langsung menuju kamar. Tepatnya ke balkon.
"Bel," ucap seseorang di belakang Bella.
Bella sontak berbalik.
"Iya," jawab Bella.
"Makasih udah mau bantu gue, gue harap, jasad gue cepet di temuin!" ucap seseorang itu.
Yang tak lain adalah Karin.
"Belum juga bantuin, udah bilang makasih?" heran Bella.
Bella berbalik menghadap depan. Dan mengamati sekitar.
"Hmm... Tumben udaranya rasanya nyaman," ucap Bella.
Tapi, tak berapa lama...
"Hueekksss..... " Bella merasakan aroma busuk yang menyengat.
"Busuk banget sih? Ini bau apa lagi?" ucap Bella sambil memegangi mulutnya.
Ketika Bella hendak berbalik, di sampingnya sudah ada sosok yang sangat mengerikan.
Sosok itu memakai kain berwarna coklat, yang mungkin coklat karena tanah.
Mukanya hancur, tak berbentuk. Keluar darah dimana-mana. Dan, baunya sangat busuk!
Hantu ini biasa kita sebut pocong! Sangat menjijikan!
Bella yang kaget langsung saja berlari ke kamar dan mengunci pintu balkon.
"Huaaaaa.... Kakak....." teriak Bella.
Tak lama Aldian datang.
"Kenapa si Bel? Teriak-teriak? Kuping gue sakit tau gk!" ucap Aldian kesal.
"Di balkon tadi ada pocong kak! Sumpah gue ngeri banget sekaligus jijik!" ucap Bella.
Aldian langsung menuju balkon, tapi Aldian tak melihat apa-apa.
"Gk ada apa-apa Bel," teriak Aldian dari balkon.
"Beneran deh kak! Tadi disitu ada pocong!" ucap Bella lagi.
"Ya udah biarin aja lah!" ujar Aldian sembari duduk di ranjang Bella.
"Besok kita mulai dari sekolah kan Bel?" tanya Aldian mengalihkan pembicaraan.
"Iya kak," jawab Bella dan duduk di pojok ranjang.
"Ouh, okeh. Gue ngajak temen gue yah! Biasa si Kevin," ujar Aldian.
"Iya kak, kan biasanya gitu!," jawab Bella santai.
Keadaan hening. Tak ada yang membuka pembicaraan lagi.
Tanpa sadar, Karin mengamati mereka berdua dari luar jendela.
Yang pasti terfokus ke Aldian!
"Gue sayang lo kak," ucap Karin.
******
Hola... Part 26 selesai
Untuk satu minggu author slow update yah
Soalnya mau UN
Doa in author yah semoga suksesDan tunggu kelanjutannya terus yah
Jangan lupa vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo
KorkuKisah Seorang anak yang mempunyai kemampuan yang jarang dimiliki orang. Dan terkadang ada yang meminta tolong ato bahkan hanya menampakan dirinya saja sekedar iseng. ****** Selamat membaca semoga suka