Maafin author baru update😄
Kita lanjutHappy reading
******
Bbrrakkk...
"Anjir... Kaget gue!" Kevin mengelus dadanya.
Bella melihat ada wanita yang sedang berdiri di pintu. Tapi bukan Shalsa.
"Lo siapa?" Bella mengamati wanita itu.
"Lo Karin palsu kan? Ups!" lanjut Bella.
Tiba-tiba saja terdengar jeritan. Dan Karin palsu menghilang.
Bella, Aldian dan Kevin langsung masuk ke kamar Shalsa.
"Sha?" panggil Bella.
Shalsa yang merasa namanya di panggil langsung menoleh.
"Ada apa Bel?" tanya Shalsa.
"Lo sakit?" Bella balik tanya.
"Gk kok Bel, gue lagi gk mood buat sekolah!" jawab Bella.
"Pasti ada yang gangguin lo!" tebak Bella.
Dan jawaban Bella sangatlah tepat.
Tiba-tiba saja Shalsa menangis dan memeluk Bella.
"Lo kenapa nangis Sha?" Bella mengelus punggung Shalsa untuk menenangkannya.
Shalsa berhenti menangis dan mengatur nafasnya.
"Karin palsu gangguin gue Bel, gue takut!" Shalsa mulai menceritakan.
"Lo tenang aja Sha, lo gk usah takut! Ada kita bertiga!" Kevin ikut bicara.
"Iya Sha, bener kata kak Kevin!" kata Bella.
Kemudian semua kembali ke semula.
Tak berapa lama, mereka menuju ke rumah Cikka. Begitupun Shalsa.
Sesampainya di rumah Cikka.
Ttookk...
Ttookk...
Ttookk...Pintu dibuka oleh orang paruh baya. Dan itu merupakan mamanya Cikka.
"Cikka nya ada tan?" tanya Bella yang memang sudah kenal akrab dengan mamanya Cikka."Ada Bel, masuk aja! Cikka di kamar," jawab mamanya Cikka.
"Ouh iya tan, makasih!" Bella langsung saja menuju kamar Cikka dan disusul oleh Shalsa, Aldian dan Kevin.
"Cik!" panggil Bella.
Tak ada jawaban.
"Cik, lo di dalem??" panggil Bella lagi.
Tak berapa lama, pintu terbuka.
"Ada apa Bel?" tanya Cikka.
"Lo kenapa gk masuk sekolah?" Bella tidak menjawab pertanyaan Cikka melainkan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo
HororKisah Seorang anak yang mempunyai kemampuan yang jarang dimiliki orang. Dan terkadang ada yang meminta tolong ato bahkan hanya menampakan dirinya saja sekedar iseng. ****** Selamat membaca semoga suka