back to us

188 20 1
                                    

Tangan gadis itu bergerak naik turun memotong sebuah wortel yang akan di pakainya untuk melengkapi sup ayam. 

Bibirnya tersenyum sembari menggumamkan nada asal yang di buatnya. 

"Pagi sayang."

Gadis itu berbalik dan tersenyum pada orang yang menyapanya. "Selamat pagi."

"Apa yang kamu masak, B?"

"Sup, Ma." Bianca memasukan potongan wortel juga kentang ke dalam panci berisi air mendidih.

Esmee tersenyum. Bianca hanya bisa memasak sup, tapi keluarganya tidak pernah merasa bosan dengan sup buatan Bianca. Mereka selalu tersenyum dan memuji betapa sedapnya sup ayam itu.

"Ma, ada yang mengirim surat tadi." Bianca menunjuk sebuah amplop putih diatas meja. "Belum kubuka karena aku pikir itu milik Papa."

Esmee mengerutkan dahinya. Surat apa

Wanita itu berjalan menuju meja makan dan langsung membuka amplop itu.

Matanya membulat seiring gerakan matanya yang membaca rentetan kata yang tertera di atas undangan itu.

Undangan pertunangan Gerald James Hudson dan Albert James Hudson.

Bibir Esmee bergetar. Ia menatap punggung Bianca yang masih terus bersenandung sambil memasukan bahan-bahan supnya kedalam panci.

Air mata menggenang di pelupuk mata Esmee. Ia tidak tahu harus memberitahu Bianca atau langsung membuang undangan itu. Tapi ia menyadari sesuatu.

Masih ada selembar kertas lagi di dalam amplop.

Dengan segera, Esmee mengambil amplop itu dan pergi ke kamarnya. Ia mengguncang tubuh Damian kencang, membuat pria itu langsung terbangun dari tidurnya.

"Ada apa Esmee? Kenapa kamu kelihatan sangat panik seperti ini?" tanya Damian. Ia ikut panik melihat mata merah istrinya.

Tanpa menjawab, Esmee menyodorkan undangan dan amplop ditangannya pada Damian.

Reaksi Damian hampir sama dengan reaksi yang di keluarkan Esmee tadi. Terkejut.

"Masih ada surat di dalam amplop itu." Esmee menunjuk amplop putih besar di tangan Damian.

Damian menatap Esmee yang sudah terduduk di bawah ranjang sebentar kemudian mengeluarkan secarik kertas berlogo HG.

Dear Damian dan Esmee.

Saya mengundang keluarga anda secara khusus untuk menghadiri pertunangan kedua cucu yang saya sangat sayangi.

Dan saya juga meminta Bianca untuk kembali kerumah kami.

Sebagai maid.

Ini adalah permintaan Gerald dan Albert.

Rahang Damian mengeras. Berani sekali wanita tua itu menyuruh Putri yang mati-matian ia perjuangkan kebahagiaannya menjadi maid.

"Aku tidak setuju." ujar Damian datar.

Esmee mendongak. "Apa isi surat itu?"

"Mereka meminta kita hadir dalam pertunangan Gerald dan Albert. Juga meminta Bianca untuk kembali kerumah terkutuk itu."

Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang