Bianca melihat pantulan dirinya sekali lagi di cermin kemudian memakai sepatunya. Hari ini, dia dan kedua pria tampan itu akan kembali ke sekolah~ ah,
Lebih tepatnya Gerald dan Albert yang kembali ke sekolah setelah 6 tahun mereka pindah ke Jerman.
"Aku tahu ini tidak akan berjalan baik." Lirih Bianca menghela napas. Ya, hampir setiap hari selama 6 tahun ini gadis-gadis yang satu Sd dengan dirinya dan Hudson twins itu bertanya,
'Kapan Gerald kembali?'
'Kau pasti tahu kan, B. Kapan mereka akan datang? Aku akan berdandan yang cantik untuk mereka.'
'Ah B. Mereka pasti bertambah tampan ya,'
Kembalinya 2 pria itu bukan membawa hal positif bagi Bianca melainkan hal negatif. Kejadian 6 tahun lalu akan kembali terulang. Dirinya akan menjadi 'kurir' untuk menyampaikan dan memberikan hadiah-hadiah dari para fans Gerald dan Albert.
"Ada apa B? Kau terlihat murung pagi ini," Ujar Albert penuh perhatian. Ia baru saja masuk ke dalam kamar Bianca berniat mengajaknya berangkat bersama.
Alih-alih merengek dan menceritakan kegelisahan hatinya, Bianca justru memberikan Albert tatapan tajam.
Bianca memakai tasnya. "Aku kesal. Setan sekolah kembali. Hidupku akan bertambah rumit."
Albert mengerutkan dahinya. "Siapa? Kami?
"Ehm, maksudku. Aku dan Gerald?" Tanya nya menyilangkan kedua lengannya didepan dada.
"Ya. Kalian. Setan Dalton senior high school." Kemudian Bianca berlalu menghiraukan Albert yang berjalan dengan gagah di belakangnya.
Albert memang seperti itu. Tidak menghiraukan perkataan orang lain. Sekalipun itu menyakiti hatinya. Kalau Gerald~
Mungkin kalau orang lain yang mengatakan ini, Albert akan memberitahu Gerald dan Gerald akan dengan segera menghabisi orang itu. Kejam sekali,
Bianca membetulkan poninya sekali lagi kemudian berjalan keluar pintu masuk.
Disana sudah tersedia 2 buah mobil berbeda jenis dan warna. Punya siapa lagi kalau bukan Gerald dan Albert.
Pasti mereka akan berdebat lagi.
"Pagi baby girl. Berangkat denganku?"
"Tidak. B akan berangkat denganku Gerald." Sentak Albert sebelum Bianca sempat menjawab pertanyaan Gerald.
Gerald mengatupkan rahangnya keras. "Kau sudah bersamanya seharian kemarin. Sekarang waktunya dia menghabiskan waktu denganku."
"Sudahlah Gerald. Tahan amarahmu. Ingat, kau adalah kakak. Tapi temperamenmu sangat buruk." Albert mengeluarkan jurus ampuhnya. Memancing emosi Gerald agar pada akhirnya ia berangkat duluan. Dan Bianca akan berangkat bersamanya.
"Tap—"
"STOP! kalian ini sudah 17 tahun kan?! Kenapa masih bersikap kekanak-kanakan! Aku akan berangkat dengan pak Simon."
Bianca memilih berangkat bersama dengan supir keluarga Hudson. Simon Mcdonald.
Tanpa diduga, Gerald dan Albert ikut masuk kedalam mobil yang ditumpangi Bianca. Mereka masuk bersamaan. Gerald dari pintu sebelah kiri dan Albert dari kanan. Bianca tersenyum dalam diam.
Ia tidak mau membuat hubungan kakak dan adik ini renggang. Apalagi karna dirinya. Jadi, Bianca akan berperan sebagai penyatu mereka berdua. Sudah cukup selama ini mereka berselisih hanya karna memperebutkan hatinya. Bianca tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moment
Romance".. Bianca Tennison. Dengarkan aku. Jangan pikirkan hal yang akan terjadi 3 tahun lagi. "Yang perlu kau lakukan hanya membuka hatimu untuk kami. Untukku dan Albert. Biarkan kami menunjukan siapa kami sebenarnya. Termasuk aku. Jangan jauhi aku lagi...