Hari ini Bianca bersama si kembar Hudson memutuskan untuk kembali ke New York, kembali kerumah besar Gerald dan Albert.
"Aku akan sering berkunjung, Ma. Aku berjanji." Bianca memeluk Esmee erat. Esmee mengangguk dalam pelukan puterinya itu. Setelah Bianca, Gerald dan Albert bergantian memeluk Esmee dan Damian. Bianca menatap sekelilingnya sekali lagi, padahal ia baru saja tiba dan ingin tinggal lebih lama tapi sekolahnya tidak bisa ia tinggal lebih lama lagi.
"Jaga Bianca baik-baik ya, Gerald. Albert, makanlah yang banyak. Kamu terlalu kurus, Nak." Esmee mengelus pipi kedua calon menantunya itu. "Iya Ma. Kami pulang dulu, sampai bertemu lagi Ma, Pa." Albert langsung masuk kedalam mobilnya.
Gerald mengecup pipi Esmee sebelum akhirnya menyusul Bianca yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil. Ya, kali ini Bianca pulang bersama Gerald karena kondisi Gerald yang belum sepenuhnya pulih. Bianca hanya memastikan kalau Gerald bisa sampai ke hadapan Neneknya dengan utuh.
"B.." panggil Gerald tetap fokus pada jalanan didepannya. Bianca berdehem sebagai jawaban. "Apa jawabanmu?"
Ini dia. Bianca paling benci jika salah satu dari kembar tampan itu sudah menanyakan jawaban atas pertanyaan mereka. Bianca bahkan belum memikirkan dengan benar akan membuka hatinya untuk mereka atau tidak.
"Aku belum memikirkannya, Gerald."
Terdengar helaan nafas panjang yang sudah pasti milik Gerald. Kemudian keheningan kembali menyelimuti mereka. Bianca yang merasa gugup akhirnya memilih untuk menyalakan radio.
"Girl, that should be me driving to your house
Knocking on your door, kissing you on the mouth
Holding on your hand,
Dancing in the dark
Gerald terkekeh mendengar lagu apa yang mengalun dari radio mobil itu. Sedangkan Bianca terlihat mengernyitkan dahinya disebelah Gerald.
"But now when i see you with him it tears my world apart,
Because i've been waiting
all this time to finally say it
but now i see your heart's been taken
and nothing could be worse
Baby i loved you first." Gerald menyanyikan bagian reff lagu 1 Direction itu sambil sesekali melirik Bianca dari ekor matanya.
"Baby i loved you first." Ulang Gerald dengan sorot mata jahil.
Bianca menoleh, dengan kesal ia memukul bahu Gerald kencang sampai cowok itu mengaduh kesakitan sambil tertawa.
Entah Bianca sadar atau tidak, saat Gerald menyanyikan bagian lagu I loved you first itu Gerald ingin menyampaikan pesan yang sama dengan makna lagu itu. Tapi Gerald hanya menggeleng lemah ketika menyadari bahwa sepertinya Bianca tidak menangkap maksud Gerald.
'Kamu... nyebelin." Lirih Gerald.
Bianca menatap Gerald dengan pandangan menusuk. "Apa?!"
Gerald menunjukkan barisan gigi rapinya kemudian kembali fokus menyetir.
Disisi lain, Bianca masih terus memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan untuk Gerald dan Albert. Ya tau tidak? Bianca sadar, kalau ia menjawab ya maka kedua kakak beradik itu akan semakin gencar mendekatinya yang besar kemungkinannya kembali membuat mereka berselisih.
Setelah sampai di mansion, Bianca keluar dari mobil tanpa mengucapkan apapun dan naik menuju kamarnya. Bianca mengunci pintu kamar dan balkonnya untuk memastikan tidak ada orang yang menganggu waktu berpikirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/89552353-288-k644425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment
Romance".. Bianca Tennison. Dengarkan aku. Jangan pikirkan hal yang akan terjadi 3 tahun lagi. "Yang perlu kau lakukan hanya membuka hatimu untuk kami. Untukku dan Albert. Biarkan kami menunjukan siapa kami sebenarnya. Termasuk aku. Jangan jauhi aku lagi...