Bab 1 Pertemuan

3.7K 75 1
                                    

Akankah cinta akan selalu silih berganti?  Adakah yang akan setia menyinggahi hati ini...
~Az Zahra Qurrota 'Ayun~

Kicau burung di pagi hari tak ia indahkan, Ara tetap setia dengan bantal gulingnya..

"Ara, lekas bangun nak.. hari ini kan ada Ospek pertamamu " teriak fida, mamah Ara sambil membuka tirai jendela kamar putri semata wayangnya.

"Astagfirullah mamah... kenapa gak bangunin ara dari tadi sih!" Gerutunya sambil menyambar handuk dan melejit ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuknya membersihkan diri, setelah merasa dirinya rapi Ara pun bergegas keluar kamar

"mah Ara berangkat dulu yah, Assalamu'alaikum.. "

" Eh gak sarapan dulu kamu? "

"udah telat mah, nanti ara sarapan di kampus aja, dah mama.. " setelah mencium tangannya, Fida hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah anaknya itu.

Di perjalanan Ara mengemudikan motor nya dengan kecepatan maksimal.  Hanya butuh waktu 30 menit Ara bisa sampai di kampusnya .

"mampus deh, gue telat 15 menit lagi" baru saja Ara ingin jalan mengendap-endap tetapi seseorang telah memergokinya

" hey loe "
Ara sudah ketakutan dan menelan beberapa kali salivanya, ia memutar badannya sambil menunjuk wajahnya dengan telunjuk tangannya

"iya loe, siapa lagi kalo bukan loe. cepet kesini " perintahnya dengan wajah yang super dingin

"ah iya kak, ada apa yah? "
" Pake nanya lagi,  udah jelas kalo loe itu telat, mau kabur lagi! "

Ah ini Kating kalo gak cogan udah gue bejek-bejek mukanya biar jadi tomat yang merah.  Gerutu Ara

Tanpa disadari tas Ara sudah ditarik oleh kakak tingkatannya itu, Ara hanya menurut sampai mereka berhenti di depan barisan Maba.

"Minta perhatiannya, Ok disebelah saya ada salah satu Maba yang sudah terlambat 15 menit. Sebagai hukuman kamu harus mencatat nama temen-temen kamu sebanyak 200 mahasiswa dan jangan lupa tanda tangannya." perintahnya dengan dingin

"Alfian Lo dipanggil sama Arini tuh, katanya gimana persiapan kegiatan selanjutnya " belum selesai memberikan hukuman orang yang gue kira namanya Alfian itu langsung pergi dan mengingatkan hukuman yang mesti gue lakuin.

sepeninggalnya acara ospek dilanjutkan dengan game pencarian teman sebanyak 100 mahasiswa, namun lain halnya dengan Ara. 200 mahasiswa harus dikenalinya. oh iya jangan lupakan dengan tanda tangannya.

Ya ampun, sumpah deh liat kertas yang sudah Hampir penuh Aja pusingnya Minta ampun.
Huft, kurang satu lagi nih..  Kira-Kira siapa yang belum gue mintain tanda tangannya yah? Ara membatin.

Suasana hari ini tidak mendukung kegiatannya,  dengan sombongnya keringat ini menetes di pipinya. Tanpa disadari mahasiswa cogan duduk di sebelah kursinya dan ini kesempatan untuk berkenalan

"ekhem.. Permisi, boleh kenalan? " tidak ada jawaban dari orang yang ditanya, tetapi ia malah mengulurkan tangannya. Tanpa babibu lagi Ara pun memberikan kertas dan bolpoinnya.

Setelah selesai menuliskan namanya, ia beranjak pergi.
Oh ternyata namanya Doni Anggara..

"eh thanks ya Doni" orang yang diajaknya bicara hanya mengangguk dan menghilang ditelan keramaian.

***

Di taman Ara sedang menunggu ira sahabatnya. Mereka janjian jam dua belas disini, Tapi ini sudah lewat dari perjanjiannya.

"Assalamu'alaikum ya ukhti.. " sapa ira dengan ramahnya

"Wa'alaikumsalam wr wb.  Kamu lama sekali sih?ara  menjawab salamnya sambil mengerucutkan bibirnya

"maaf Ara, tadi aku ada urusan sebentar" ira berusaha memperbaiki mood sahabatnya.
"udah siap ra? " sambil menyenggol  bahu ara
" Hhmm"

Ara dan ira memang bersahabat dari kecil. bukan hanya bersahabat, mereka memiliki sikap dan sifat yang hampir sama, bedanya ira lebih dewasa dari Ara.  Sekolah, bermain, belajar bahkan urusan makan pun mereka selalu bersama. Sampai suatu hari seorang ibu bertanya pada mereka, apakah mereka kembar? Mereka hanya tersenyum saat ditanya orang. Oh iya satu hal lagi rumah mereka juga  bersebrangan loh, sudah komplit bukan hehe..

Sesampainya di masjid mereka langsung mengenakan mukenah nya karena masih memiliki wudhu.

Terdengar di lantai satu seseorang sedang beradzan,  SubhannAllah suaranya sungguh menyejukan hati. Ara dan ira langsung berdiri Setelah mendengar iqomah dari lantai dua. Mereka Sholat dengan khusuk mengikuti imam.

Selesai Sholat mereka merapikan mukenahnya. Sayup-sayup terdengar seseorang membacakan surah ar rahman dari lantai satu. Ara ingin melihat orang yang mengaji itu,  namun ira sudah menarik lengannya terlebih dahulu

"Ayo ra, aku lagi ditungguin temen nih" cerocos ira
Ara hanya memanyunkan bibirnya sambil mengikuti ira dibelakangnya.

***

Benar juga sesampainya di kantin, seseorang telah menunggunya. 
Tunggu, bukannya itu Doni yah? Yang tadi pagi aku minta tanda tangannya. Ngapain ira ketemuan sama cowo yang jelas Bukan mahromnya? Pikiran Ara berjalan sendiri

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖💦💦💦

#suara author#
Assalamu'alaikum akhwan dan ukhti yang semoga di rahmati Allah... 👋
Ini cerita pertamaku, Afwan banyak typo.

👉jangan lupa Lima waktu👈

Love Stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang