bab 10 betul

893 30 0
                                    

Di rumah ira telah gelisah menunggu zahra pulang.

Sekarang sudah jam 11 malam, tapi ara belum pulang juga.
Sudah berkali kali ia menelfonnya tetapi hanya suara operator yang menjawabnya.

Ira takut terjadi sesuatu pada zahra. Karena zahra baru sembuh dari masa terbawahnya. Ira khawatir

" mungkin ara lagi ada urusab sama doni. Aku harus huznudzon" hibur ira pada dirinya sendiri

"Ya Allah. Lindungilah zahra dimana pun ia berada". Doanya sebelum ia benar benar tertidur di sofa karena lelah menunggu zahra yang tak kunjung pulang

***

"Yaelah ni mobil pke mogok segala lagi. Mana udah malem" gerutu doni

"Yah gimana dong pulangnya? Nanti gue dicariin orang rumah lagi" bahu ara merosot mendengar ucapan doni.

Mengingat handphonenya juga lowbett. Ara menyesal telah lupa mencharger hp nya sebelum pergi tadi

"AJI!" Doni memanggil seseorang yang mungkin dikenalinya saat melewati nya

Orang yang dipanggil namanya pun menghentikan motornya

"Eh elu sob. Kenapa?" Tanya orang yang bernama aji itu

"Gue boleh minta tolong gak? Doni sedikit memohon. Dan diangguki oleh aji

"Tolong anterin cewe gue balik yah. Mobil gue mogok, gue mo nungguin montir dateng kesini. Kasian kalo dia harus ikut nunggu" doni menjelaskan panjang lebar

"Oke" Aji melihat ara dari atas sampai ke bawah. Ia tersenyum kearah ara

"Lo gak papa kan pulang sama dia ra? Ucap doni

"Iya gak papa kok don. Lo ati ati yah" jawab ara dan dibalas anggukan oleh doni

Setelah menaiki motor. Aji langsung meninggalkan doni sendirian

Sejak kedatangan aji, ara merasakan ada sesuatu yang aneh. Ia merasa risih dengannya. Karena sejak tadi aji menatapnya dengan tatapan yang sedikit aneh dan itu membuat ara risih dan takut

Ketakutan ara pun bertambah saat mereka melewati jalan yang sepi

"Kenapa lewat sini? Kan ada jalan raya yang ramai.."tanya ara

"Biar cepat" jawab aji santai

Tiba tiba aji menghentikan motornya di gang yang sangat sepi. Tak ada seorang pun yang melewati jalan itu. Bahkan hanya ada satu lampu jalan, itupun jaraknya lumayan jauh dari tempatnya sekarang

"Yah motor gue mogok ra. Lo tunggu bentar yah gue mau perbaiki dulu" ucap aji

Ara mengganguk mendengar ucapan aji.
Ia memilih berjongkok disalah satu pojok jalan.

Aji mendekati ara dengan kelakuan yang sangat aneh.
Ia membuka jaket yang dikenakannya dan membuangnya asal

"Kenapa lo kesini, motornya udah jadi?" Tanya ara dengan suara terdengar ketakutan

"Udah. Tapi gue mau jajan dulu" jawabnya tersenyum sinis

Ara berjalan mundur saat aji mendekatinya.

" lo ogeb yah. Disini sepi mana ada yang jual jajan"jawab ara dengan suara meninggi

"Hahaha ada kok nih didepan gue. Gue mau nyicipin dikit" ucapnya sambil memegang pipi ara namun berhasil ditepisnya

"Jangan macem macem ya lo" ara mengingatkan dengan suara yang bergetar ketakutan

"Tolong...." ara pun menangis sesenggukan. Ia takut akan terjadi sesuatu. Ia takut tidak ada yang menolongnya.ia takut....

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Maaf typo bertebaran...
Afwan kalo gak dapat feel nya. Ana bingung bikin bab ini..

Love Stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang