Part 25

4.9K 659 41
                                    

Jangan lupa~
Seperti biasa~
Voment yaw~ ❤❤❤

.

OoooO

.

Bergandengan tangan menyusuri jalanan pertokoan Myeondong, Chanyeol dan Baekhyun baru merasakan inilah yang dinamakan kencan sesungguhnya setelah terbebas dari intaian Baekbeom. Mobil Chanyeol tetap terparkir di café, dibiarkan begitu saja karena mereka lebih memilih kencan dengan kesederhanaan sembari menikmati kehangatan musim semi.
Dengan sebuah ice cream cone strawberry di tangan, Baekhyun tak bosannya menjilat ice cream yang hampir tinggal cone-nya saja.
Terkekeh melihat Baekhyun yang asik dengan dunianya sendiri, Chanyeol merogoh saku mengambil sapu tangan. Laki-laki yang sudah genap menginjak kelas 3 SMA minggu depan itu menundukkan badan, menyeka tangan mungil Baekhyun yang yang basah oleh tetesan ice cream yang mencair. "Seharusnya tadi kau membeli yang cup saja, jadi tanganmu tak kotor."
Si mungil mendongak menatap kekasihnya dengan wajah menyesal, "Baekhyun lelah menjilati ice cream ini hyung," ia mengulurkan ice creamnya mendekati bibir Chanyeol. "Ini untuk hyung," ujarnya penuh keceriaan.
Dahi Chanyeol berkerut. Tak membutuhkan waktu panjang untuk berpikir, ia menggigit ujung cone ice cream itu hingga lepas dari pegangan tangan mungil Baekhyun dan terfokus membersihkan tangan kekasihnya.
"Waaahhh." Polosnya Baekhyun yang terkagum dengan tindakan Chanyeol. "Baekhyunnie suka Chanyeol hyung~ hehehe." Anak itu terkekeh setelah mengungkapkan perasaannya. Hati polos Baekhyun sungguh bahagia menerima perlakuan Chanyeol yang memanjakannya. Sikap Chanyeol untuk seorang kekasih sudah termasuk kedalam list pria incaran segala umat, membuat Baekhyun bangga bisa menjerat hati remaja tampan itu.
Melahap habis cone ice cream, Chanyeol bertanya. "Apakah tanganmu lengket?"
Baekhyun melengkungkan bibirnya ke bawah dan mengangguk menyetujui. Cairan manis ice cream membuat tangannya lengket setelah mengering. Bisa saja ia menggosokkan telapak lengketnya pada baju, namun ia teringat oleh perintah sang ibu jika tak boleh menjadi pribadi yang jorok. Baekhyun begitu menuruti petuah yang satu itu karena pada dasarnya ia benci jika bajunya kotor. Karena dengan baju kotor, ia tak akan mendukung wajahnya yang manis. Benarkan?
"Pilih ke toilet umum atau beli tisu basah di minimarket?"
"Um... Tisu basah! Tisu basah saja hyung, toilet umum itu eeww menjijikkan. Baekhyunnie benci baunyaaaa duh," ujar Baekhyun sambil menjepit hidungnya dengan ibu jari dan telunjuk seolah mencium aroma toilet umum sebenarnya. "Tisu basah kan harum~ tangan Baekhyunnie juga akan jadi harum dan tak lengket lagi."
Chanyeol tak tahan untuk mencubit pipi Baekhyun dan anak itu hanya terkekeh saat tangan besar kini menangkup pipinya.
Tingginya yang sebatas perpotongan perut dan dada, kemudahkan Baekhyun melingkarkan tangan di tubuh tinggi Chanyeol.
"Apakah Baekhyunnie akan setinggi Chanyeol hyung?" tanya Baekhyun polos.
Dengan tangan menepuk punggung Baekhyun, Chanyeol menjawab, "Jika Baekhyunnie kelak setinggi hyung, hyung pasti akan tetap lebih tinggi dari Baekhyun."
"Hyung jahat!" Baekhyun melangkah mundur selangkah melepaskan pelukan, menunjukkan raut berkertunya. "Aku ingin setinggi hyung agar bisa mudah mencium hyuuung~ hyung jangan bertumbuh tinggi ya~ ya?"
Melihat Baekhyun yang merajuk, Chanyeol hanya bisa tertawa lepas. Untung saja mereka di tepi jalan menempel tembok pertokoan, sehingga tidak terlalu mengganggu lalu-lalang orang yang lewat. Namun, tetap saja mereka sedikit mencuri perhatian dengan tampang mereka yang manis dan tampan.
Menangkup rahang Baekhyun, Chanyeol menatap lembut kedua manik mata sipit milik kekasihnya. Sedikit menunduk mensejajarkan tinggi Baekhyun dan...

Cup.

"H-hyung—" Baekhyun terkesiap, langsung menyentuh bibir yang baru saja di kecup oleh orang yang ia cintai.
Ibu jari Chanyeol mengelus pipi lembut Baekhyun, "Tak usah berusaha tinggi hanya untuk mencium hyung, karena hyung akan senang hati mencium Baekhyunnie. Mengerti?"
Dengan wajah mereka yang sejajar, membuat Baekhyun terpana dengan wajah tampan Chanyeol yang tersenyum menatapnya. Waktu seakan terhenti karena Baekhyun masih terperanga. Jantungnya bertalu cepat seolah ingin merobohkan tulang rusuk dalam beberapa hentakan.
Chanyeol masih tersenyum melihat Baekhyun yang membatu disertai pipi merahnya. Ia kembali mengecup dahi Baekhyun sebelum berdiri tegap, "Ayo kita beli tisu basah, kemudian mencari boneka rilakkuma."
Baekhyun tersentak mendengar ajakan semangat Chanyeol. Melihat Chanyeol mengulurkan tangannya, bukannya membalas, Baekhyun malah merangkul lengan Chanyeol dan memamerkan wajah bahagianya. "Eung!"

PERHAPS LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang