Part 14: Fluffy moment

5.7K 749 56
                                    




.

OoooO

.

.

Dahi Baekhyun berkerut, mata sipitnya mulai terbuka lemah. Ia merasakan sedikit pening di kepalanya. Ingin ia menggerakkan tubuhnya tapi ada sesuatu yang menghentikan pergerakannya. Matanya mengerjab beberapa kali. Seingatnya orang tuanya setelah ia berusia 3 tahun, ia sudah dibiarkan tidur sendiri. Lalu, tangan siapa yang sedang memeluknya saat ini?

Bocah itu mendongakan kepalanya dan tak berseling sedetik kemuian rasa kantuknya musnah. Matanya membulat terkejut. Kedua tangannya yang bebas bergerak langsung menutup mulutnya agar tak berteriak. Ia tak jadi berteriak malah terkikik pelan bersamaan dengan terbentuknya eye-smile di mata sipitnya.

Chanyeol hyung memelukku~.

Kepalanya menggeleng malu. Perasaannya berdebar-debar senang. Telapak tangannya menutupi penuh wajahnya yang memanas. Ia menggigit bibirnya menahan pekikan suara keras setiap ia merasa senang.

Pergerakan Baekhyun itu telak membuat tidur Chanyeol terusik. Anak laki-laki yang lebih tua itu menguap membuka lebar mulutnya. Tangan kanan yang tadinya ia gunakan untuk memeluk tubuh Baekhyun, kini bergerak mengusap mata kanan. Salah satu alis Chanyeol tertarik keatas melihat Baekhyun yang menutup wajahnya. Ia yakin jika anak itu sudah bangun, tetapi mengapa malah menutup wajahnya? Apakah masih sakit?

Tangan kirinya yang berada di bawah tubuh Baekhyun, bergerak menyentuh pinggang Baekhyun. Sedangakan tangan kanannya ia arahkan mengelus rambut lembut Baekhyun. "Baekhyun-ah. Kau masih sakit?"

"Eh!"

Reaksi yang tak tak diharapkan Chanyeol. Baekhyun malah memundurkan tubuhnya dan langsung terduduk. Matanya membulat terkejut menatapnya. Sedetik kemudian raut terkejut itu berubah menjadi ekspresi cemberut. Bibirnya mengerucut, menatap sebal kearah Chanyeol "Hyung mengapa sudah banguuuun?"

Mendengar pertanyaan yang tak terduga, dahi Chanyeol berkerut bingung. Kepalanya ia topang dengan telapak tangan kirinya menatap Baekhyun dengan penuh penasaran. "Memangnya kenapa? Inikan sudah pagi," Chanyeol tersenyum menghentikan kalimatnya dan menatap Baekhyun lekat. "Sepertinya kau sudah sembuh. Syukurlah. Hyung senang kau bisa ekspresif lagi." Chanyeol langsung mengacak poni Baekhyun tapi perbutannya itu membuat Baekhyun mendengus dengan raut yang semakin keruh.

"Aku belum puas menatap wajah Chanyeol hyung yang tertiduuur." Mengabaikan perhatian Chanyeol tentang kesehatannya, Baekhyun meremas selimut hijau bermotif Ariel-nya erat dengan jemari mungilnya. Sepertinya ia sudah tak merasakan pening lagi dan didalam benak Baekhyun penuh rasa ingin terpuaskan melihat pangerannya tidur dengan tampan. "Hyung tidur lagi, ya~. Chanyeol hyung~" si mungil mulai merajuk memohon permintaannya terkabul dengan mata melasnya.

"Bukannya Baekhyunnie tadi bangun lebih dulu?" Chanyeol mendudukan tubuhnya menghadap Baekhyun. Matanya melirik kearah jam dinding oval yang berbentuk kerang hijau yang tertempel di dinding. Baru jam 6. Masih ada waktu untuk persiapan masuk sekolah. "Sebaiknya hyung pamit saja, Baekhyunnie. Hyung harus berangkat sekolah dan kau," Chanyeol mencubit ujung hidung mancung Baekhyun dengan gemas, "Sebaiknya tetap istirahat." Chanyeol mengakhiri perkataannya dengan senyum maskulinnya.

Baekhyun masih terdiam. Ia sama sekali tak mendengar perkataan pangerannya tadi. Di dalam otaknya masih tak terima bisa-bisanya tadi dia malah berkhayal dan mengabaikan pemandangan indah ada dihadapannya. Tanpa membalas perkataan Chanyeol, Baekhyun langsung merangkak dan menubruk tubuh Chanyeol. Walaupun tubuh Chanyeol lebih besar, Baekhyun yang menyerangnya secara dadakan membuat tubuh Chanyeol langsung ambruk terbaring di ranjang. Baekhyun yang duduk di atas perutnya hanya terkekeh polos. Digerakannya tangan mungilnya ke arah kelopak mata Chanyeol. "Ayo Chanyeol hyung, hyung harus memejamkan mata. Tutup mata hyung~"

PERHAPS LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang