Baekhyun kembali pada tempat kemarin, dimana dirinya wajib memilih jalan yang bercabang. Bibirnya mengerucut, kakinya melangkah asal di sepanjang koridor. Ia bisa mendengar suaran guru yang masih memberi pelajaran di masing-masing kelas yang ia lewati. Tingginya yang tak mencapai jendela kelas yang tinggi, membuatnya tak di sadari seseorang pun di lorong yang sepi. Saat ini adalah pelajaran terakhir, mungkin para murid enggan keluar kelas dan memilih menunggu jam pelajaran usai.
Langkah kaki Baekhyun terhenti. Matanya berbinar melihat satu objek yang ia pandang. Ia langsung berlari mendekati objek itu dan meraihnya.
"Adik manis, kau mau permen itu?"
Baekhyun menoleh kearah suara disamping kanannya. Matanya mengerjab melihat seorang wanita paruh baya yang berjongkok tersenyum menatapnya.
Saat ini Baekhyun sedang berada di kantin sekolah. Anak itu menggenggam sebuah permen lollipop. Ia tak mengangka bisa menemukannya disini. Selama ia hidup, ia hanya pernah merasakan permen itu sekali waktu ia dititipkan dirumah Luhan dan Luhan memberinya permen lollipop. Baekhyun tak mempunyai kesempatan menikmati permen itu lagi karan ibunya akan memarahinya. Hyekyo tak melarang Baekhyun untuk makan ice cream, tapi ia melarang keras Baekhyun untuk memakan permen lollipop. Baekhyun sangat sedih dengan itu.
Dengan terpaksa Baekhyun mengulurkan permen itu kepada wanita paruh baya yang sepertinya pemilik kantin.
"Ahjumma~ ini permennya aku kembalikan. Aku ingin permen ini, tapi eomma melarangku untuk memakannya." Bibir Baekhyun mengerucut dengan tatapan mata sendunya dan itu sukses membuat si pemilik kantin merasa kasihan.
"Dimana eomma-mu?"
"Dirumah."
Si pemilik kantin mengelus surai lembut Baekhyun, "Kau disini dengan siapa?"
Dagu Baekhyun terangkat menatap si pemilik kantin yang tersenyum lembut kearahnya. "Aku kesini bersama Jongwoon ahjusshi tapi aku sedang mencari Chanyeol hyung, apakah ahjumma tahu dimana Chanyeol hyung?"
Si pemilik kantin berpikir jika anak dihadapannya ini sedang mencari kakaknya dan sepertinya nama Chanyeol tak asing bagi pendengarannya. "Apakah yang kau maksud 'Chanyeol hyung' itu si pemuda yang tinggi yang tampan?" Wanita itu mengingat-ingat sosok pemuda cerdas dan termasuk jajaran idola di sekolah ini.
Mata mungil Baekhyun berbinar dengan bibir tipis terbuka tersenyum lebar, "Chanyeol hyung sangat tinggi dan tampan! Itu pasti Chanyeol hyung!" Baekhyun yang menjawab penuh semangat membuat si pemilik kantin tersenyum gemas melihat tingkah anak yang berada dihadapannya.
"Setahu ahjumma, Chanyeol kelas dua dan berarti kelasnya berada di lantai dua."
"Lantai dua?" Baekhyun mengulang.
"Iya, kau harus menaiki tangga di belokan depan. Apakah perlu ahjumma antar?"
Baekhyun menggelengkan kepala tapi tak menghilangkan senyum manisnya. "Tidak perlu ahjumma, terima kasih. Aku akan mencarinya sendiri. Aku kan sudah hampir SMP!" Baekhyun membanggakan dirinya jika ia bisa melakukan apapun sendirian dan itu membuat bola mata wanita paruh baya tersebut membola. Ia kira anak laki-laki yang ia ajak bicara itu paling tidak kelas tiga sekolah dasar. Ternyata penampilan dan keimutannya menipu. Walaupun merasa tertipu dengan usia anak itu, si pemilik kantin tetap gemas dengan tingkahnya yang memang asli menggemaskan.
Tet. Tet. Tet.
"Apakah itu suara bel pulang sekolah ahjumma?" telunjuk kanan Baekhyun setengah terangkat si samping kepalanya saat mendengar bunyi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERHAPS LOVE [CHANBAEK]✔
FanficDengan bermodalkan nekat dan percaya diri tinggi, Byun Baekhyun seorang anak SD kelas enam giat mengejar perhatian seorang laki-laki bak pangeran di negeri dongeng yang lima tahun lebih tua darinya. Akankah cinta yang ia rasakan berakhir bahagia hi...