Part 30 : Wake Up!

4.5K 582 32
                                    

"Terima kasih." Chanyeol membungkuk memberi salam para pendonor yang baru saja keluar dari tenda.

Sudah tiga hari ini ia bertugas dilapangan membantu anggota PMR dalam acara donor darah rutin.

Senyum lebar tak pernah pudar dari wajah tampannya meski dalam hati pundung memikirkan ponsel di saku terus saja bergetar. Ia yakin seratus persen jika itu Baekhyun si kekasih mungilnya.

"Jongdae-ya tolong jaga sebentar, aku ke toilet."

Tanpa menunggu jawaban Jongdae, Chanyeol terbirit menjauh meninggalkan Jongdae yang menggerutu kesal.

Chanyeol bergegas mengeluarkan ponsel dan menggeser icon telepon, "Iya, sayang?"

Suara dalam nan lembut, Chanyeol tak bisa melihat efek si penelepon sekarang sudah membantu dengan wajah memerah.

"Baekhyunnie?" panggil ulang Chanyeol yang merasa bingung tak ada balasan dari seberang.

"Yeollie hyung."

Senyum tersinggung di wajah Chanyeol ketika suara kecil Baekhyun terdengar. Tubuhnya ia sandarkan pada pohon tempat ia berteduh di taman. Tak ada kursi kosong di sekitarnya.

Kilasan ingatan terbersit jika daerah ini adalah tempat pertama kali bertemu dengan si penelepon.

"Baekhyunnie rindu Chanyeollie hyung~"

Sudah kisaran empat hari mereka tak bertemu, "Chanyeol hyung juga rindu Baekhyunnie. Bagaimana acara pemotretannya?"

"Aku benci Sehunnie hyung! Dia pelit!"

Chanyeol terkekeh. Sehun dan Baekhyun kini telah akrab semenjak adik kelasnya itu setuju menjadi model calon mertuanya. Selain latihan basket Sehun juga sering bercerita tentang kegiatan tambahannya. Anak itu dididik oleh ibu Baekhyun tentang segala hal tentang permodalan. Maka dari itu tak kaget jika Baekhyun sering bertemu dengan Sehun karena mau tidak mau Sehun memang sering bertandang kerumah Baekhyun.

Bolehkan Chanyeol sepercaya diri itu memanggil sebutan Hyekyo dengan ibu mertua?

Tunggu sampai ia mendapat restu 100% dari Jongki.

"Besok senin kita jadi berangkat bersama?"

"Jadiiii!" Chanyeol sedikit menjauhkan ponsel karena pekikan keras Baekhyun. Baekhyun begitu semangat untuk masuk ke sekolah barunya. Tak lupa jika anak itu mempunyai baju seragam baru, dengan senang hati ia membanjiri chat dengan puluhan fotonya yang mengenakan seragam.

Tentu saja dengan senang hati Chanyeol menyimpannya ke dalam galeri. Bahkan ia memasangnya jadi wallpaper.

Ingatkan dia untuk ber-selca jika besok berangkat bersama.

"Chanyeollie hyung berangkat lebih pagi ke rumah yaaaaa. Jam enam! Ah jam limaaa. Baekhyunnie ingin cerita banyak. Sangat banyak."

"Baekhyunnie jam lima sudah bangun?" tanya Chanyeol sanksi.

"Eh. Belum."

"Baekhyunnie biasanya bangun jam berapa?"

"Umm. Tujuh."

Chanyeol tergelak. "Baekhyunnie sekarang sudah SMP. Jadi jam 6 harus sudah bangun."

"Benarkah itu?"

"Iya. Jika jam enam belum bangun, nanti Chanyeol hyung tinggal."

Tentu saja ancaman Chanyeol itu hanya main-main namun itu sangat berpengaruh bagi si remaja muda yang terlalu serius memikirkan perkataan Chanyeol, "Benarkah itu, Chanyeol hyung?"

"Iya. Aku tak suka pacarku bangun siang-siang." Chanyeol memberi nada serius di kalimatnya. Padahal bibirnya tak bisa menahan ototnya yang tertarik untuk tertawa.

PERHAPS LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang