Sudah hampir 4 hari Milka harus begadang untuk mengerjakan tugas dari Bu Dina. Karena dari Bu Dina, maka ia harus mengerjakan tugas ini dengan perfect agar beliau tidak bisa mencari alasan untuk memberi nilai jelek kepadanya.
Pagi ini sekitar jam 3, Milka selesai mengerjakan tugas itu dan langsung di print dan dibuat menjadi seperti kliping.
" Finally! " Kata Milka.
Ia langsung memasang alarm agar Ia tidak telat kuliah esoknya.
Rasanya mata Milka sisa 3 watt. Ia pun tertidur dengan kepala yang berbaring di atas kedua tangannya, di atas meja.
Kringg....kringg..
Alarm Milka berbunyi. Ia pun segera bangun walaupun matanya cukup berat.
Setelah selesai bersiap, Ia langsung mengambil ranselnya dan memakai sepatu.
Hari ini Ia diatar oleh supir karena Ia tidak kuat untuk menyetir.
Milka datang tepat waktu, dan segera berlari menemui Bu Dina di ruangannya.
Tiba-tiba saja Milka bertabrakan dengan seorang lelaki yang membuat bahunya terasa sakit.
" Aduhh! Lo bisa jalan pake mata gak sih? Noh kan tugas gue basah. Sekarang nih tugas udah ancur. " Kata Milka sangat marah sambil melihat-lihat tugasnya yang rusak itu.
Karena waktu malam hari hujan sangat deras, maka dari itu hari ini jalan di sekitar kampus basah.
" Ehh sorry sorry. Gue bener-bener gak sengaja. Serius deh. Gue gantiin tugas lo deh ya, gimana? " Kata Cowo itu.
Saat cowo itu selesai berbicara, Milka melihat ke arahnya. Ternyata itu adalah mantannya.
" Lo lagi lo lagi. Gak bosen-bosennya nyusahin gue. Kerjaan lo cuman buat gue sial aja! " Sinis Milka.
" Mil kan gue udah minta maaf sama lo. Masa lo masih marah sih? " Kata Yoga.
" Alahhh basi maaf lo buat gue! " Kata Milka sambil berlalu dari hadapan Yoga.
Milka pun memutuskan untuk ke kantin. Ia berjalan kesana dengan rasa kecewa.
Disana Milka hanya melamun sambil menatapi tugasnya yang sekarang sudah rusak akibat ulah Yoga.
" Sia-sia deh waktu gue buat ngerjain ni tugas. Malah udah deadline pula. Dosennya si Dina pula. Skakmat dah gue! " Kata Milka frustasi.
Saat Kenan sedang berjalan melewati kantin, Ia melihat Milka yang tampak sedih. Ia pun langsung menghampiri Milka. Tapi sebelumnya Ia membeli sebuah Milk Tea dan Peach Juice.
" Nih buat lo! " Kata Kenan sambil menyenggol bahu Milka dengan gelas juice tersebut.
" Kenan. " Ucap Milka sambil mengambil juice tersebut.
" Thanks ya. " Lanjutnya." Your Welcome. " Balasnya sambil duduk di meja yang sama dengan Milka.
Milka mulai meminum jus tersebut, saat itu juga Kenan bertanya kepadanya " Lo kenapa sih? Kok mukanya makin jelek? " Sambil mencubit pipinyi.
" Apaan sih! Lo dateng cuman buat gue tambah kesel doang tau gak sih. " Kata Milka sambil mengambil ranselnya bermaksud meninggalkan Kenan. Namun hal itu dicegah oleh Kenan dengan menggenggam tangannya.
" Yaelah sensi mulu deh perasaan. Kayak PMS tiap saat aja. Sini duduk dulu gue belom selesai nanyanya. Lo kenapa sih? " Kata Kenan.
" Itu gue kesel banget. Masa tadi tugas gue yang dari Bu Dina rusak gegara Yoga tadi. Dia tuh emang gak pernah sehari aja gak bikin hidup gue susah. Huhh " Kata Milka dengan raut yang cukup dramatis.
" Muka lu lucu deh kalo lagi gitu. " Kata Kenan.
Milka hanya memasang raut wajah yang tak bersemangat.
" Tunggu bentar. "
" Mau kemana sih lo? " Kata Milka.
Setelah 5 menit, akhirnya Kenan datang dengan membawa gitar yang telah Ia pinjam dari temannya.
Jrengg...jrengg
Suara petikan gitar untuk mengetes suara Kenan, Ia bersiap untuk bernyanyi." ekhnmm... Kapan pun mimpi terasa jauh, ohh ingatlah sesuatu ku akan selalu jadi sayap pelindungmu saat duniamu mulai pudar dan kau merasa hilang ku akan selalu jadi sayap... pelindungmu, jeng..jeng " Ucap Kenan saat menyanyikan lagu untuk Milka.
" Yeyy!! " Teriak Milka sambil tepuk tangan dan terbentuk sebuah senyuman di wajahnya.
" Cie yang udah ketawaa... " Ledek Kenan sambil mencubut gemas kedua pipi Milka.
" Ihh sakitt. Eh btw suara lo ok juga. " Kata Milka sambil mengelus pipinya yang agak perih.
" Emang bagus suara gue mah. Sebelas dua belas lah sama ed sheeran. " Balas Kenan sambil tertawa meledek.
Mereka berdua pun tertawa bersama.
" Akhirnya udah gak sedih lagi lo Mil. Gue seneng jadinya. "
" Soal tugas lo, entar gue yang bilang deh sama Bu Dina. Lo tinggal ngeprint lagi aja. Masih ada filenya kan? Besok gue yang bakal nyerahin ke Bu Dina. " Jelas Kenan.Milka pun lega mendengar perkataan Kenan Barusan.
" Ada kok. Besok gue bawa. Thanks ya Ken. Lo baek banget sama gue. " Kata Milka sambil mengacak-ngacak rambut Kenan.
Mereka kembali memberi senyuman satu sama lain setelah itu memutuskan untuk ke kelas karena 10 menit lagi kelas dimulai.
Yoga kembali melihat Milka bersama dengan Kenan sepupunya. Hatinya kembali panas karena kedekatan mereka. Yoga tidak akan merelakan Milka begitu saja kepada Kenan, karena cinta untuk Milka akan tetap ada sampai Ia mati sekalipun.
Sampai hari ini perasaan Milka kepada Yoga juga belum berubah walaupun keadaan hubungan mereka telah berubah. Mereka masih saling mencintai namun terbatasi oleh sebuah alasan yaitu orang ketiga.
Beberapa hari yang lalu, Yoga telah memutuskan untuk menjauhi Rini.
Hal utama Ia rela mendekati Rini adalah karena urusan bisnis Mamanya. Yoga rela mendekati Rini dan menyakiti hati Milka hanya karena ingin bisnis Mamanya makin sukses. Namun dari pihak Ayah Rini, meminta agar Yoga mendekati anaknya, Rini, kalau mau kerja sama ini berlangsung.
Sekarang kerja sama itu telah berjalan dengan sukses dan selesai. Jadi tak perlu lagi baginya untuk mendekati Rini lagi.
Ia juga telah lelah dengan semuanya. Dan sekarang Ia akan memperjuangkan cintanya kepada Milka.
Thanks ya udah bacaaaa cerita inii
Maaf kalau ceritanya agak aneh atau gak jelas
Tapi semoga kalian bisa suka dan jangan lupa di vote dan comment, share kalo perlu biar banyak yang read. Thankyouuu
YOU ARE READING
Someday
Romance[ AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT ] Mantan. Kata yang mengingatkan gue dengan patah hati yang gue alami dengan mantan. Yang tadinya disebut 'pacar' sekarang menjadi 'mantan'. Tetapi dengan adanya mantan gue tahu gimana rasanya patah hati. Yang rasanya...