E M P A T : Cukup Sampai Disini

41 20 10
                                    

Saat Milka sampai di depan gerbang rumahnya, Ada sebuah mobil yang parkir di depan rumah Milka. Ia juga seperti mengenal siapa pemilik mobil itu. Tidak salah lagi, itu mobil Yoga. Yoga juga sedang duduk di atas mobilnya sendiri seperti sedang menunggu seseorang.

Milka pun bergegas keluar. Rencananya ia akan mengusir lelaki buaya itu dengan caranya.

" Ngapain lagi lo dateng ke sini? Udah gue bilang jangan nampakin muka lo di depan gue lagi. Lo manusia kan? Harusnya lo paham.l! " Katanya dengan suara yang sedikit meninggi.

" Mil. Gue ngerti... " Kata Yoga namun terpotong oleh perkataan Milka

" Nah itu tau! Sekarang lo pergi dari rumah gue! Sana. Sana gak? Apa gue teriak nih?! " Kata Milka semakin kesal.

" Ohh, jadi sekarang lo udah dapet pangeran pengganti ya? Udah dapet yang lebih baik dari gue? Selamat ya. Tapi asal lo tau Kenan gak lebih baik dari gue.Secepat itu ternyata lo lupain kenangan kita ya. Gak nyangka gue lo berubah sekarang. Gue cabut! " Katanya Yoga.

" Dari tadi kek! "

Milka kembali masuk ke mobilnya untuk memarkirnya.

Satpam yang bekerja dengan Milka membuka pintu gerbangnya setelah mendengar bunyi klakson dari mobil Milka.

Setelahnya, Milka langsung masuk ke dalam kamarnya. Milka tidak ingin memikirkan soal percakapan mereka barusan karena hanya akan membuat Milka pusing.

Namun, tanpa ia sadari perkataan Yoga tentang hubungannya dengan Kenan terngiang-ngiang di pikirannya bahwa ia sedang dekat dengan Kenan.
Padahal Milka hanya menganggap mereka hanya sebatas teman dan tidak lebih dari itu. Mungkin Yoga menganggap semua itu terlalu berlebihan karena Milka telah menutup hatinya kepada siapa pun.

Dan mulai saat ini Milka akan menjauh dari Kenan supaya ia tidak memberikan Kenan harapan lebih. Ia tidak ingin Kenan kembali menyukainya lagi dan membuat Milka kembali sakit untuk kedua kalinya.

Jam 7 malam, Milka baru selesai mandi dan berganti pakaian. Malam ini ia keramas, karena itu terdapat gulungan handuk di atas kepalanya.

Tiba-tiba terdengar bunyi dari handphone Milka. Dari deringnya itu merupakan sebuah telepon.

Unknown number.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk mencoba mengangkatnya untuk mengetahui siapa yang menelponnya.

" Hallo? " Tanya Milka sedikit ragu.

" Hallo Mil. Ini gue Kenan. " Jawab Kenan

" Oh lo. Ehh gue matiin dulu ya telponnya nyokap gue manggil gue. Hmm udah dulu ya bye!!! " Kata Milka berbohong.

Ia terpaksa berbohong karena Ia ingin menjauh dari Kenan dan tidak ingin menanggapinya lagi. Cukup sampai disini.

Ia tidak ingin terburu-buru membuka hatinya seperti yang ia lakukan saat bersama dengan Yoga dulu yang berujung pada kehancuran dan membuat Milka sakit hingga sedalam ini.

Sementara...

" Yahelah. Baru juga mau gue pdktin udah begini aja. Tapi gakpapa. Masih permulaan. Gue gak akan nyerah gitu aja Mil! Gue akan terus perjuangin lo! Karena sampai sekarang gue masih cinta sama lo! Gue akan perjuangin lo. " Kata Kenan seusai Milka memutuskan panggilan darinya.

Milka seperti tidak ingin memusingkan dirinya dengan Kenan, ia pun kembali belajar dan mengerjakan tugas dari dosennya yang amat sangat banyak. Dan lebih penting daripada mengurusi Kenan.

Handphone Milka bergetar, saat Milka masih sibuk dengan tugas-tugasnya.

Yoga. Dialah yang telah mengirimkan beberapa message kepadanya.

Hai putri belut.
Udah makan malem?
Btw, maafin perkataan gue ya tadi.
Gue gak bermaksud kok Mil, beneran deh.
Lo juga mau maafin segalanya kan Mil?
Gue masih sayang sama lo, sama kayak dulu
Mil?

Milka hanya membacanya, namun tidak ada niat untuk membalasnya.
Ia langsung membuat handphonenya dalam kondisi airplane mode agar tidak ada yang mengganggunya saat ini terutama Yoga dan Kenan.

Ia kembali fokus dengan tugasnya yang masih cukup banyak. Makanya ia tidak ingin pusing dengan mereka yang hanya akan menambah bebannya saja.

Tepat jam 12 malam Milka selesai mengerjakan semua tugas-tugasnya. Karena amat lelah, ia tertidur dengan posisi melipat kedua tangannya untuk menjadi sandaran untuk kepalanya.
Ia terlihat sangat lelah.







THANKYUU SEMUAAANYAA
Udah baca part by part hehhehe

SomedayWhere stories live. Discover now