Alea Katrine (?)

130 14 6
                                    

Aku selalu mengutuk diriku sendiri jika ada kesempatan. Sudah dua bulan aku bekerja di Boo Florist. Bosku adalah sosok gempal yang jarang keluar dari ruangannya. Jika tidak berada di ruangannya, maka dia pasti berada di kebun kesayangannya. Aku sedikit bersyukur akan hal itu karena aku sudah cukup muak dengan Ric. Jika ditambah harus selalu berinteraksi dengan Mrs. Boo, aku tidak yakin kalau penyamaranku akan bertahan hingga satu tahun. Aku muak berada di sekeliling manusia. Sifat alamiahnya yang sering berbohong, terkadang membuatku terpaksa mengeluarkan kekuatanku untuk menghukum mereka. Cherubic selalu mengatakan bahwa balaslah kebaikan dengan kebaikan dan kejahatan dengan kebaikan pula. Hal tersebut tak berlaku di klan kami. Di dalam kebaikan selalu ada kejahatan. Dan apapun yang selain Angelfort lakukan, maka dianggap kejahatan. Termasuk manusia. Bumi adalah wilayah terlarang yang seharusnya sudah disterilkan.

Cherubic memang selalu bercahaya bak malaikat kebaikan yang menyebarkan cinta ke seluruh Angel Metropolis. Tapi apa gunanya? Mereka hanya sekumpulan klan bodoh yang membiarkan kejahatan merajalela. Menyelamatkan para buronan hanya dengan satu alasan.

"Masih ada kebaikan di dalam diri mereka. Meski sedikit, tetap saja itu hal baik yang harus kami selamatkan."

Cih.

Aku mengingat semua kebusukan Cherubic dan kebencian seketika meluap. Karena kebaikan mereka justeru menghancurkan seluruh Angelfort dan merenggut Dave, kekasihku. Hilda dan Key sahabatku.

"ALEA KATRINE!!!"

"APA?"

Aku membentak asal suara yang meneriakkan namaku. Dia terlihat terkejut dan aku lebih terkejut melihat sosoknya. Keterkejutannya hanya berlangsung sepersekian detik. Selanjutnya adalah pelototan tajam. Sialan! Manusia sialan itu memelototiku. Berani sekali!!!

"Kamu digaji bukan untuk melamun."

"Sorry, Mrs. Boo. Saya melakukan kesalahan."

"Tolong antarkan buket bunga ini ke alamat yang tertera. Dan kamu boleh langsung pulang. Biar aku yang menutup toko."

Aku merapikan rambutku dan mengangguk. Kemudian berjalan mendekat ke arah Mrs. Boo. Meraih buket bunga yang dibawanya dengan sangat hati-hati.

"Saya tahu alamat ini. Kalau begitu saya pamit."

Aku bersumpah bahwa Mrs. Boo yang akan aku sterilkan pertama kali begitu Angelfort kembali. Iya, selanjutnya adalah Ric. Laki-laki itu. Hmmmph.

***

Dark Angel; The AngelfortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang