Alea Bukan Manusia

41 6 0
                                    

Author POV

Ric masih dalam keadaan bingung saat dia sampai di rumah Sarah.

"Sarah... saya harus memeriksa sesuatu," ucap Ric kaku. Sarah merasa aneh atas sikap Ric. Biasanya Ric akan memeluknya kemudian menciumnya terlebih dahu. Apalagi kemarin laki-laki itu tidak membukakan pintu apartemennya untuk Sarah. Padahal Sarah sedang sangat membutuhkannya untuk menceritakan tentang keadaannya dan ayahnya.

"Ada apa?" Tanya Sarah sambil mensejajarkan langkah Ric yang menyerobot masuk.

"Di mana ruang kerja Ayah kamu?"

"Ric?!"

"Saya tau kamu bingung, Honey. Tapi saya juga dalam keadaan nggak bisa menjelaskan apapun. Jadi sekarang tolong jawab di mana ruang kerja Ayah kamu?" Ric memegang kedua bahu Sarah untuk meyakinkan. Sarah tertunduk lemas.

"Hal ini yang mau aku ceritain semalem. Ada orangorang aneh yang bawa paksa Ayah aku karena Ayah aku dianggap sebagai matamata selama ini."

Ric makin kebingungan.

"Kalau begitu ayo kita selametin Ayah kamu dan sekarang kasih tau saya di mana ruang kerjanya?"

Sarah terlihat bingung sebentar hingga kemudian dia memeluk Ric dan bertanya apakah dia bisa mempercayai Ric. Ric mengangguk berjanji. Sarah menuntun Ric ke kamar Ayahnya dan menekan dinding di samping LED tv ukuran besar.

"Aku yakin dia bukan matamata. Ayah adalah ilmuan. Dan seluruh penelitiannya dia sembunyikan di sini. Dinding ini terbuka dengan dua sensor. Suara dan sidik jari. Beberapa bulan lalu Ayah menambahkan suaraku dan sidik jariku."

Begitu terbuka, Ric langsung masuk dan mencari apapun yang berlambangkan sayap angel berwarna hitam milik Alea.

"Kamu tahu dari mana soal Ayah aku dan apa yang kamu cari? Sebenarnya apa yang terjadi, Ric?" Sarah menggenggam erat jemari Ric dan memeluknya lagi. Ric membalas pelukan perempuannya kemudian menenangkannya.

"Jangan banyak berpikir dulu ya. Kita cari barang atau apapun yang memiliki lambang sayap angel warna hitam."

Sarah terperangah. Ric menyadari perbedaan raut wajah Sarah. Apalagi kini Sarah menjauh darinya dan seperti sedang mencari sesuatu. Shit. Pistol. Sarah menodongkan pistol ke arah kepalanya. Ric bertanyatanya situasi macam apa lagi setelah setengah jam yang lalu diajak berteleportasi oleh Alea.

"What's wrong, Sarah?"

"Siapa kamu?"

"Ini, Ric."

"Ric nggak mungkin bisa tahu soal dark angel."

"Demi Tuhan. Apa yang sedang terjadi?"

Ric mengangkat kedua tangannya dan tak berhenti memaki. Dia benarbenar tak tahu apaapa. Terutama soal dark angel. Makhluk macam apa yang sedang Sarah bicarakan.

"Kamu siapa? Jujur atau aku tembak kepala kamu?"

"Honey, it's me. Ric. Saya nggak ngerti soal siapa dark angel atau apapun. Okey? Saya hanya... shit!!!"

Ric menjambak rambutnya sendiri. Tidak mengerti bagaimana caranya harus menjelaskannya kepada perempuan di hadapannya yang sudah siap menarik pelatuk pistolnya.

"Sarah... tenang."

Alea tibatiba muncul membuat Ric dan Sarah terperanjat. Sarah menjatuhkan pistolnya.

"K...kamu..." Sarah tergagap.

Ric mengusap wajahnya kasar.

"Ladies... apa kita bisa duduk tenang lebih dulu tanpa berjibaku dengan pistol?" Ric mencoba menenangkan.

"Nggak!" Alea dan Sarah mendelik ke arah Ric. Ric menghembuskan napas berat.

***

Dark Angel; The AngelfortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang